Mohon tunggu...
Tria Shaliha
Tria Shaliha Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Doyan Motret Ig : @tria_shaliha

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Rong Ewu Wolulas Traveling"

19 Mei 2018   16:20 Diperbarui: 20 Mei 2018   15:10 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perabotan yang ada dalam gedung tersebut (Dok. Pribadi)
Perabotan yang ada dalam gedung tersebut (Dok. Pribadi)
Narasumber bernama T. Runanto (Dok. Pribadi)
Narasumber bernama T. Runanto (Dok. Pribadi)
Setelah lama menghibur diri melihat lihat dengan mata serakah atas dasar ingin tahu yang dalam begitu saja mudah mendapatkan narasumber seorang yang sudah lama bekerja mengabdi menjaga gedung museum linggarjati beliau bernama lengkap bapak T. Runanto yang sudah bekerja selama 19 tahun lamanya lalu di sampingnya adlah rekan beliau yang bernama Nana Y. Singkat cerita berbincang bincang lama dan menumkan jawaban jawaban menakjubkan akhirnya sebuah pertanyaan terlontarkan tentang keankeran atau teragedi ganjil di malam hari.

"selama bapak menjaga tempat tua ini beserta prerabot tua yang ada apakah pernah mengalami gangguan gangguan jahil dari penghuni sekitar?" 

"pernah namun hanya seperti orang berjalan kaki merangkak, karena setiap malam para warga skitar ikut serta jaga malam mereka bergabung sampai pagi hari, jadi rasanya tidak terlalu kesepian karena permalamnya  piket hanya dua orang petugas jaga"

Jawabnya  beliau menambahkan "kita sebagai manusia harus percaya adanya mahluk penunggu tersebut" 

Beliau mengaku belum sempat di mimpikan sang presiden pertama RI, "belum sempat di mimpikan walaupun saja sudah belsan tahun menjaga tempat ini, karena beliau dahulu tidak benar benar tinggal tiga hari dalam perundingan beliau hanya semalam saja bersinggah istirahat". 

Informasi berikutnya membuat tak percaya bahwa semua bangunan museum ini dahulu tidak benar benar beridiri kokoh ada satu ruangan yang di hancurkan oleh penduduk sekitar karena benci atas perilaku orang orang belanda dan jepang walaupun begitu ada salah satu seorang warga yang melarangnya untuk di hancurkan semua.

Alasannya agar dapat di abadikan kenangan bersejarah dengan itu semua bangunan yang hancur runtuh di bangun ulang dan di duplikat bentuknya seperti semula, jadi salah satu ruangan ada yang tidak asl  ruangan tersebut kini menjadi kantor museum.

Tidak hanya sebuah bangunan yang di duplikat ulang, makin bertambahnya umur bangunan tersebut makin banyak perbaikan perbaikan yang tidak begitu signifikan. Perbaikan itu paling menonjol pada sprei dan sarung bantal yang berwarna putih pada dua kasur dahulunya menjadi tempat peristirahatan Ir. Soekarno "memang sprei dan sarung bantal beberapa bulan di ganti jika warnanya sudah menguning atau kelam hitam berdebu"

 begitulah pengalaman yang banyak meninggalkan bekas merinding hingga suasana itu masih membekas ketika mencerutakan ulang dalam sebuah tulisan

Selesai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun