Tasikmalaya,17 Juni 2013
Ini adalah hari senin yang mendung, namun bukan berarti semangatku ikut menghitam terbawa awan. Di bawah jendela tempat  terfavorite ku memandang langit, Aku pejamkan mataku mencoba kembali mengumpulkan keberanian dalam diri untuk menggapai mimpi-mimpi lama.
"Jangan Protes! Biarkan aku bermimpi!" Itulah gerutuku hari ini kepada orang-orang.
Akan kumulai mimpiku. Tepatnya akan kuceritakan segala harapanku di sini. Berharap diaminkan banyak orang. Karena menurut keterangan yang aku tahu, jika doa kita diaminkan minimal oleh 40 orang maka, akan terkabullah harapanku itu.
Hari ini aku mulai menyiapkan keperluan administrasiku masuk salah satu fakultas teknik  di Bandung. Ini adalah gerbang pertamaku meraih mimpi. Ya namanya juga usaha, harus melalui tahap. Setidaknya ada sedikit bekal ilmu semoga menjadi pembuka gerbang merantau ke Eropa dan Amerika. Impian yang banyak disangsikan orang-orang kepadakh, dan itu aku anggap sebuah motivasi. Biar lah Allah yang mengatur caranya, aku akan berusaha hingga diatas rata-rata orang lain.
Sudah tidak sabar rasanya, mencium dan menikmati udara dan panorama Kota Kembang kembali. Merantau kembali walaupun hanya di waktu weekend. Berjuang kembali dan bertemu dengan banyak orang kembali. Teringat pesan Imam Syafii,"Merantaulah, maka kau akan temukan pengganti sahabat dan kerabat". Inilah yang selalu kunanti, selain ilmuku yang bertambah, maka aku akan menemukan sahabat dan kerabat yang baru.
Untuk jurusan yang aku ambil, aku akui ini buka jurusan yang aku cintai dan sukai. Tapi aku yakin selalu ada seribu kebaikan dari yang tidak kita sukai. Hal pertama ketika aku kuliah nanti adalah aku akan sibuk PDKT dengan mading kampus dan berharap ada beasiswa yang bisa meringankan beban administrasiku. Hahaha... Aku Sadar diri ini PTS bukan PTN tapi tak ada salahnya jika berharap dari awal. Semoga saja angin dan hujan menyampaikan doa dan harapanku menembus langit dan tergenggam dalam tangan-Nya.
Menyusun rencana kedua, ini mungkin ide tergila dan begitulah kata temanku yang sudah kuliah lebih dulu di calon kampusku ini. Tapi tetap, ujungnya dia pun mengaminkan. Hahaha.. Aku ingin lulus satu tahun saja, gak lebih. Ya,ya, ya, aku Sadar betul otakku tak terlalu encer untuk bidang ilmu satu ini. Tapi bukan berarti gak bisa diusahakan kan? Pokoknya harus semangat, semoga Allah membuka kan Jalan dalam setiap kemauanku. Amiin
Mungkin sekitar Agustus atau september, bisa juga lebih cepat dari itu, aku akan mulai menaklukkan fakultasku dan kampusku ini. Berharap bisa menjadi salah satu mahasiswa yang bisa mengharumkan namanya.. Setidaknya aku juga ingin bermanfaat untuk kampus lama dan baruku. Tanpa perjuangan para dosen yang mendidikku manalah aku bisa seperti sekarang ini. Sekarang aku cukup tahu rasa, bagaimana perjuangan menjadi seorang dosen atau asistant dosen. Karena ini salah satu pekerjaanku kini. Takkan pernah kusia-siakan setiap ilmu yang mereka berikan.
Untuk selanjutnya, dalam masa kuliah, aku ingin juga mencoba merasakan pertukaran pelajar ke luar negeri. Semoga Allahpun memberi aku kesempatan untuk bisa berbagi ilmu dengan para mahasiswa di luar sana. Tidak muluk-muluk, cukup yang dekat saja, misal nya Jerman atau Kanada gitu. Kenapa dua lokasi ini? Pertama kalau ke Jerman, aku bisa memaksa diriku belajar bahasa jerman dengan fasih, kalau Kanada walaupun bagian dari Amerika, disana bahasa yang digunakan adalah francis, membuatku cukup tergiur untuk memperdalam bahasa satu ini. Amiiin
Langkah ketiganya setelah aku berhasil menuntaskan kuliah satu tahunku, dan mendapat kesempatan ikut pertukaran Pelajar ke Eropa atau Amerika. Barulah aku akan memikirkan kuliah S2-ku wajib beasiswa full mau itu ke Jerman atau pun Washington-Amerika. Amin.... Ingin rasanya mendapatkan beasiswa Fulbright yang terkenal dengan beasiswanya orang-orang peraih Nobel. Hmm... Pastilah sangat menyenangkan perjuangannya, dibalik kekerenannya...heuheu...Amin
Tahap ke empat setelah aku behasil kuliah di Jerman atau wasingthon DC, akan aku mulai perjalanan keliling dunia ku untuk menelusuri setiap denyut peradaban Islam di Eropa dan Amerika. Sambil menikmati studiku disana. Intinya, aku ingin di usia 25 tahun gelar masterku sudah berada di genggaman. Diusia ini pula aku ingin menerbitkan buku yang aku tulis sendiri dan mendapatkan predikat best seller. Karena aku cinta dengan dunia kepenulisan. Aku juga sangat cinta dengan dunia masak-memasak maka akan kukembangkan usaha coklatku hingga, menjadi terakui. Misiku kuliah ke luar juga tidak hanya menuntut ilmu, tapi menambah relasi...hehehe menyelam sambil minum air gitu...amiiin
Sumpah serapah, komentar yang menjatuhkan mental sudah kenyang kurasa. Terima kasih sudah membuatku semakin mencintai mimpi-mimpiku. Semakin ingin menwujudkan mimpi-mimpiku dan menjadi kompetitor yang gereget namun menyenangkan.
Setelah lulus aku ingin mendirikan  bilik-bilik Al-Quran, dimana semua orang bisa bersandar dan berjuang menhafal al-Quran tanpa canggung dan malu. Dimana anak-anak akan betah belajar dan menghafal Al-Quran dibandingkan bermain games online di Warnet. Dan aku pun ingin sekali membangun keluarga yang melahirkan generasi dai-daiyyah yah hafal Al-Quran dan berdakwah dengan HAQ. Berharap dari keluarga yang Islami mampu membangun masyarakat yang Qurani. Amiiin
Ya Rabbi, aku hanya bisa bermimpi dan berusaha hingga diatas batas kemampuan orang lain, sungguh Engkau Yang Pewujud mimpi, Maka kuserahkan seluruh mimpiku kepada-Mu. Karena Engkaulah sejatinya yang memeluk mimpi setiap hamba-Nya.
Untuk kalian,,,, Ssssttt....Jangan Protes! Biarkan Aku bermimpi! ^^
Lanjut nanti setelah tiga tahun berlalu...setelah itu akan aku bangun mimpi baru kembali...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H