Mohon tunggu...
Tria Lestari
Tria Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

saya menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi_Identitas Manusia Indonesia

7 Desember 2022   17:30 Diperbarui: 7 Desember 2022   17:43 4334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fase-fase belajar peserta didik adalah fase emas, perkembangan tersebut tidak bisa diulang maupun diputar mundur. Oleh karena itu setiap fase peserta didik dalam setiap proses pembelajaran menjadi sangat penting. Pada perspektif pendidikan, Ki Hajar Dewantara juga telah menyampaikan "Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. 

Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan".

Identitas manusia Indonesia sebagai manusia pancasila, dimana pancasila sebagai landasan filosofis memuat jiwa bangsa, cita-cita luhur bangsa, rasa-perasaan sebagai bangsa, dan nilai-nilai hidup berbangsa. Menjadikan manusia Indonesia kaya akan nilai-nilai luhur yang hidup dalam kebiasaan, menjadi nafas dalam setiap langkah manusia Indonesia. Nilai-nilai luhur yang bersumber dari pancasila inilah yang dijadikan akar dari pendidikan karakter sehingga ditanamkan kuat-kuat dalam pendidikan nasional, proses belajar untuk peserta didik.

Sebagai manusia pancasila yang berketuhanan, melahirkan manusia indonesia yang memiliki Identitas manusia yang religius. Manusia Indonesia sebagai manusia yang religius adalah manusia yang meyakini adanya Tuhan. Sebagai bangsa yang berketuhanan, sistem pendidikan di Indonesia selalu menyelipkan pendidikan agama di dalamnya, hal ini juga sebagai implementasi atas identitas manusia Indonesia jika dilihat dalam prespektif pendidikan.

Perjalanan pendidikan Indonesia dari dahulu kala hingga sekarang telah melalui proses yang panjang dan dalam prosesnya selalu menyelaraskan dengan identitas manusia Indonesia itu sendiri, nilai-nilai kultural serta nilai-nilai luhur yang ada dijadikan akar dalam menyusun pendidikan karakter guna tetap mempertahankn identitas atau ke khasan manusia Indonesia. Proses belajar yang disesuaikan dengan fase perkembangan peserta didik dan kultur yang berbeda-beda disetiap daerah. Pendidikan keagamaan sebagai implementasi dan penggambaran atas Identitas manusia Indonesia yang religius dan sebagai bangsa yang berketuhanan.

Manusia Indonesia adalah identitas manusia Indonesia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai, jiwa, hasrat, martabat, sosialitas, relasiolitas, genuitas, dialogalitas, dan berbagai tradisi manusia Indonesia dari wkatu ke waktu.

Nilai kemanusiaan yang khas pada manusia indonesia adalah nilai kebineka tunggal ika, nilai Pancasila, dan nilai religiusitas. Nilai kebhineka tunggal ika merupakan Keragamaan keagamaan (keyakinan), ras, suku, warna kulit, dan Bahasa dalam konteks ribuan pulau, tradisi, ritual, mitos, legenda, simbolisme bangunan, hasil bumi, dan flora fauna. Nilai Pancasila merupakan keberadaan manusia Indonesia sebagai bangsa yang akan merdeka membutuhkan fondasi filosofis sebegai penegas identitasnya.

Nilai Pancasila yang dijadikan fondasi adalah religious, persatuan, musyawarah, sikap saling menghormati, gotong royong dan ide tentang keadilan social. Pancasila disebut sebagai jati diri dan identitas bangsa Indonesia. Religiusitas merupakan salah satu aspek insani berupa getar hati dan kualitas manusia yang mendorong bertumbuhnya sikap atau kecenderungan hidup yang bernilai.

Dalam konteks manusia Indonesia yang beragam Pendidikan mempunyai peran penting dalam melestarikan keragaman, menjaga kesatuan, memelihara keharmonisan,dan mengembangkan kualitas keindonesiaan.

Terbentuknya taman siswa, Ki Hajar Dewantara mengajarkan untuk tidak melupakan nilai budaya leluhur yang ada di Indonesia. Pendidikan Indonesia dalam relasi kesalingan bukan rivalitas membentuk karakter masyarakat Indonesia.

Tiga wujud manusia Indonesia menjadi landasan kuat dalam implementasi Pendidikan di Indonesia karena Budaya dimana budaya merupakan gagasan, nilai, atau norma yang dihidupi ditengah-tengah masyarakat. Kemudian masyarakat Indonesia beragam dalam pengalaman hidup, budaya, Bahasa, ras, suku, bangsa, kepercayaan, tradisi, dan berbagai ungkapan simbolik. Selain itu, benda-benda bernilai yang dihasilkan oleh aktifitas manusia bisa juga disebut artefact.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun