Mohon tunggu...
Tri Wardhani
Tri Wardhani Mohon Tunggu... dosen dan IRT -

mengajar di Fakultas Pertanian, Univ. Widyagama Malang dan ibu seorang putri yg mulai beranjak dewasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ternyata... Saya Bisa Merajut!

24 Juni 2016   09:35 Diperbarui: 24 Juni 2016   09:54 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai di rumah setelah menyelesaikan domestic job, saya browsing di youtube cara merajut untuk pemula (hehehe ..). Banyak link di youtube yang saya buka. Ada yang bertele-tele narasinya, ada yang videonya kurang jelas, sehingga saya kurang bisa mengikuti. Sampai akhirnya saya menemukan link yang bagus. 

Gerakan merajutnya terlihat jelas, narasinya juga mudah ditangkap. Serialnya juga sangat banyak. Kita bisa belajar mulai dari jenis tusuk-tusuk dasar merajut. Dari link ini saya tahu istilah dan bagaimana membuat tusuk single crochet, tusuk half double crochet maupun tusuk double crochet. Desain yang disediakan juga beragam, mulai dari yang sederhana seperti bunga sederhana sampai desain yang rumit seperti membuat kaos kaki bayi, sepatu bayi, syal, rompi maupun tas yang cantik. Ini dia link-nya: http://sheruknitting.com atau sheruknitting yang ada di youtube. Link-link inilah guru saya dalam merajut.

Karya rajut pertama saya adalah bunga lima mahkota yang sederhana. Bunga seperti ini banyak dijual di Pasar Tugu di Malang. Bisa membuat yang karya sederhana begini saja sudah membuat saya senang.

Melihat saya mulai bisa merajut, suami saya pun pesan tempat untuk hardisk externalnya. Siap, saya buatkan. Dan, dengan mengombinasikan beberapa jenis tusuk rajut, saya buat rajutan untuk botol minum saya. Sebenarnya sih untuk menandai saja supaya botol minum saya tidak tertukar dengan milik orang lain. 

Rupanya, ini menarik minat seorang teman kantor. Dia pun meminta dibuatkan rajutan untuk tempat minumnya. Saya juga berhasil membuat dompet rajut yang menurut saya lumayanlah untuk seorang pemula (wkwkwk ...)

Rajutan tempat botol minum
Rajutan tempat botol minum
Dompet dari benang rajut warna sembur
Dompet dari benang rajut warna sembur
Pengalaman ini menyadarkan saya, bahwa sebenarnya kita memiliki potensi terpendam yang barangkali awalnya kurang kita sadari, tetapi dengan kemauan dan tekad yang besar serta keinginan belajar yang kuat, potensi itu bisa muncul.

Tidak hanya itu, merajut juga jadi semacam terapi bagi diri saya. Saat sedang bete atau dilanda masalah, merajut bisa jadi sarana untuk relaksasi dan perenungan. Gerakan merajut yang statis dan diulang-ulang membuat saya bisa memikirkan langkah-langkah maupun solusi yang musti ditempuh jika ada suatu masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun