Mohon tunggu...
Tri Margono
Tri Margono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tak jauh kaya anak TK dan SD, mencoba belajar membaca dan menulis, man jadda wajadda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ssssstttt... Saya Punya Rahasia Bongkar Kasus Nazarudin...

23 Agustus 2011   06:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penduduk Indonesia, yang berjumlah lebih dari 200 juta, semua penasaran dengan "black box" yang ada di kepala Nazarudin, setelah sepulangnya dari Kolombia, Nazar bungkam tak berkicau lagi bak burung di depan senapan. Apa yang terjadi pada Nazar? Saya juga tidak tahu karena saya bukan Nazar, dan saya tidak menemani Nazar di tahanan Mako Brimob.

Tapi saya punya rahasia besar, tapi jangan cerita sama siapa-siapa yah, rahasia ini hanya untuk Kompasianer tercinta. Tidak ada anggota Polri, KPK atau ring I Presiden kan di Kompasiana ini? tapi kalau ada tak apalah sedikit tahu rahasia kita. Dengan rahasia ini saya yakin dalam waktu satu jam bisa mengetahui apa yang dirahasiakan Nazar, Anas, dan tokoh-tokoh lain yang disebut Nazar saat dalam pencarian.

Apa rahasianya? sebentar, kumpulkan Nazar dan orang-orang yang pernah disebut Nazar dulu, seperti Anas, Andi M, Angelina Sondaks, Candra Hamzah, dan lain-lain, banyak pasti yang terlibat. Kumpulkan semuanya di Monas, dan kita semua minta sama Presiden SBY untuk mengeluarkan Kepres bahwa saat peristiwa akbar tersebut menjadi hari libur nasional.

Semua rakyat berkumpul di Monas, yang biasa setiap hari kerja ke sawah bawa cangkul ke monas, yang biasa kerja kantoran bawa tas dan laptop, yang biasa sopir metro mini bawa metro mini, yang biasa bekerja dengan eskavator bawa eskavator, dan yang biasa jualan petasan bawa petasan, semua berkumpul di Monas menyaksikan peristiwa akbar ini dan jangan lupa undang Presiden dan Wartawan pastinya, biar informasi besar ini sampai ke pelosok negeri.

Sementara, kita istirahatkan dulu KPK, Polri, atau orang-orang yang ahli hukum, bahkan pengamat, sekarang pengamat hanya sekedar mengamati di Monas, tidak boleh berkomentar kenapa KPK dan Polri diistirahatkan sementara, pasti ini bisa membongkar semua, dan kalau terbukti, nanti rahasia ini bisa dipakai oleh KPK maupun Polri sebagai tim Sapu Jagad pemberantasan korupsi di Indonesia tidak perlu membayar royalti pada saya, gratis!

Apa rahasia besar saya? Mari kita datangkan Uya Kuya, supaya menjadi penyidik sebentar menggantikan KPK. Kita bilang pada Uya Kuya ini adalah tugas negara, mau tidak mau harus mau. Uya Kuya sekarang yang menjadi penyidik Nazarudin, Anas dkk, pasti akan terbongkar semua, walaupun secara hukum mungkin kurang mendasar. Tapi yang pasti semua rakyat tahu siapa yang bohong.

Peace... Salam Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun