Kesunyian kembali meraja saat sang pemuda mengakiri kata - katanya, lalu berjalan dengan gagahnya mendekat ke arah kaki menara. Di sana seutas tali menjuntai dari puncaknya, siap mengantarkannya ke alam kebanggaanya. Saat matahari sepenggalah tingginya, tubuhnya tergantung gagah di puncak menara. Sisa senyum dan kebanggaan akan pilihannya, masih tersisa di antara kesakitan derita penghantar ajalnya.
Seluruh warga kota raja mematung memandang tubuh tak bernyawa di puncak menara kota raja. Mereka masih belum percaya, pemuda gagah telah berani menepati janjinya walaupun harus mengorbankan nyawanya, demi kesejahteraan, keadilan dan kebahagiaan warga kota raja dan seluruh anak cucunya.
(Hanya fiksi semata)