Mohon tunggu...
TRI DODYYACHMAN S
TRI DODYYACHMAN S Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi budidaya tanaman

Selanjutnya

Tutup

Nature

Budidaya Basil yang Jarang Diketahui

7 Februari 2024   09:43 Diperbarui: 7 Februari 2024   10:04 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

             Tanaman Basil (Ocimum basilieus)merupakan tanaman yang masih kerabat kemangi dan mint. Tanaman ini dibawa dari India ke Barat oleh para pedagang rempah-rempah Mesir, yunani dan Romawi. Nama Basil sendiri berasal dari bahasa Yunani Basilikos yang artinya Ramuan yang layak untuk seorang Raja. (Ancient Origin).

               Budidaya Basil diawali dari persemaian benih. Benih yang disemai bisa menggunakan nampan atau Pottray dengan perbandingan media semai 1 tanah humus: 1 arang sekam : 1 Kotoran Hewan yang sudah mengalami fermentasi. Basil dapat tumbuh dengan syarat media tanam yang gembur porous (pori-pori udara dalam tanah sangat besar) mengandung unsur hara makro (N, P, K, C, H,O) dan unsur hara mikro (Fe, Cu, Zn, Mg, Seng)dan PH yang netral 7-8. Basil akan berkecambah dalam waktu 1 MSS (minggu setelah semai). Persemaian benih basil diletakkan ditempat yang ternaungi atau tidak terkena sinar matahari langsung. Kondisikan media semai untuk selalu lembab.

             Bibit Basil siap pindah tanam apabila tinggi tanaman sudah mencapai 10 cm. Pindah tanam bisa dilakukan dengan ditanam secara langsung dilahan atau dipoybag. Pemupukan susulan dilakukan pada tanaman basil pada umur 7 hari setelah Tanam. Dengan pupuk N P k kandungan 15 : 15 : 15. Dalam waktu 6 minggu setelah tanam, Basil sudah bisa dipanen  daunnya. fungsi pemanenan sekaligus meremajakan tanaman sehingga tanaman basil tumbuh tunas baru yang produktif untuk mencegah keluarnya bunga.Manfaat Basil bagi kesehatan adalah meredakan stres, membantu mencegah kanker, mengatur kadar gula darah, mengembalikan energi, mencegah penyakit jantung dan mencegah infeksi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun