Mohon tunggu...
TRI WULANDARI
TRI WULANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

REBAHAN

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Program peer support, bimbingan konseling,dan layanan psikososial

18 Januari 2025   09:09 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:09 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemulihan pasca-trauma: Layanan psikososial sangat penting bagi individu yang telah mengalami trauma atau bencana alam. Dukungan psikososial membantu mereka untuk mengatasi trauma, melanjutkan kehidupan, dan kembali berfungsi dalam masyarakat.

Mengurangi dampak negatif dari isolasi sosial: Layanan ini membantu individu yang merasa terisolasi atau tidak terhubung dengan komunitas, memberi mereka kesempatan untuk membangun kembali jaringan sosial yang mendukung.

Meningkatkan kapasitas coping: Layanan psikososial memberikan individu keterampilan dan strategi dalam menghadapi masalah sosial atau psikologis, sehingga mereka dapat lebih tangguh dalam menghadapi masa depan.

Menjaga kesehatan mental dalam masyarakat: Layanan ini dapat diterapkan di komunitas-komunitas yang mengalami krisis, seperti pasca-bencana alam, di mana individu atau kelompok membutuhkan dukungan untuk melanjutkan kehidupan dan mengurangi stres yang berkepanjangan.

Penerapan dalam Konteks:

Layanan psikososial biasanya diberikan dalam situasi darurat atau krisis, seperti dalam tanggap bencana, di kamp pengungsi, atau di daerah dengan masalah sosial yang tinggi. Layanan ini juga sering diberikan oleh lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang kesehatan mental dan sosial, seperti Puskesmas, rumah sakit, organisasi non-pemerintah (NGO), atau unit khusus di pemerintahan.

Integrasi Program Peer Support, Bimbingan Konseling, dan Layanan Psikososial

Ketiga program ini saling berhubungan dan dapat bekerja bersama untuk menciptakan ekosistem dukungan yang lebih kuat bagi individu yang membutuhkan. Misalnya, dalam sebuah situasi bencana, program peer support dapat memberikan dukungan emosional jangka pendek, sementara layanan psikososial dapat menangani kebutuhan jangka panjang dan lebih mendalam. Bimbingan konseling dapat digunakan untuk mendalami masalah pribadi yang mungkin tidak terungkap dalam interaksi sebaya.

Program-program ini, jika dijalankan dengan baik, akan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi individu yang sedang menghadapi kesulitan mental atau emosional. Sebagai contoh, seorang individu yang baru saja mengalami trauma karena bencana alam mungkin memerlukan dukungan dari kelompok peer support untuk merasakan keterhubungan, sementara pada saat yang sama bisa memanfaatkan bimbingan konseling untuk memahami dan mengatasi perasaan traumatik mereka, dengan dukungan psikososial untuk membantu mereka kembali ke kehidupan sosial yang sehat.

.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun