Mohon tunggu...
Tri Puspita sari
Tri Puspita sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga SIKIA Banyuwangi

Cogito ergo sum Aku berpikir maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspada Salah Memberikan Anak Akses Smartphone Sangat Berbahaya

1 April 2023   14:27 Diperbarui: 4 Mei 2023   17:42 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dijaman serba canggih sekarang ini, banyak sekali kemudahan yang dapat membantu kehidupan sehari-hari, salah satunya dengan mudahnya mengakses media sosial dengan smartphone atau gawai yang kita punya. Smartphone dapat memudahkan kita dalam segala aktivitas, seperti memudahkan kita dalam berkomunikasi maupun sekedar membuka internet. Namun bila ada kemudahan pasti ada masalah lain yang timbul, contohnya pemberian izin menggunakan smartphone atau akses internet pada anak usia dini tanpa pengawasan orang tua.

Masa anak-anak adalah masa tumbuh kembang yang lebih banyak meniru perilaku orang lain disekitarnya, seperti pepatah anak adalah peniru ulung, hal ini dikarenakan anak akan suka meniru perilaku atau perbuatan orang lain disekitarnya baik itu orang tua, kakak, maupun saudara, bahkan orang lain. Menurut Aryati (2017), dalam penelitiannya mengenai faktor pemberian gadget pada anak terbagi atas 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal dimana faktor internal yaitu memberikan sebuah hiburan dan rekreasi, sedangkapn pada faktor eksternal seperti adanya pengaruh dari luar seperti terpengaruh teman sebaya dan sifat peniru anak. Namun, disamping itu juga harus diketahui pula dampak yang ditimbulkan, Menurut Salem dkk (2020), dampak positif pemberian gadget seperti menambah pengetahuan pada anak, mengasah pola berpikir dan memecahkan permasalahan, sedangkan dampak negatif gadget pada anak yaitu dapat berpengaruh terhadap kesehatan anak yaitu pengaruh radiasi yang dihasilkan dari gadget, bukan hanya itu, juga dapat menutunkan daya aktif anak sehingga anak menjadi lebih individual terhadap lingkungan sekitar, baik pada orang tua maupun pada teman. Tetapi pada kenyataanya masih banyak kasus mengenai penyalahgunaan smartphone atau gadget pada anak yang mana banyak hal miris sering kita jumpai akhir-akhir ini berkaitan dengan smartphone, dimana banyak anak yang mencontoh perilaku buruk dari konten media sosial, sering kita lihat banyak anak-anak yang berperilaku tidak semestinya, seperti berkata kurang pantas, penampilan yang tidak sesuai usia, bullying, dan yang paling buruk adalah perilaku menyimpang seperti pornografi.

Namun apa sebenarnya yang melatar belakangi hal tersebut?


Banyak orang yang berpendapat hal ini dikarenakan kemudahan anak dalam mengakses internet dan media sosial lainnya, yang mana smartphone menjadi salah satu penyebabnya. Namun sebagian orang berpendapat hal ini karena kesalahan didik orang tua, yang mana banyak orang tua yang seolah-olah memberikan kemudahan akses anak menggunakan gawai, dengan alasan untuk memudahkan dalam mengasuh anak atau sekedar agar anak tidak rewel.

Tapi hal ini juga akan menjadi sebuah bumerang tersendiri, dimana anak akan cenderung meniru perilaku-perilaku yang ia lihat di internet. Apabila hal ini dibiarkan berkelanjutan akan memberikan dampak yang mengerikan dan sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak, contoh kasus sangat miris dan sering terjadi adalah perilaku pornografi yang sekarang tidak pandang usia, bahkan anak SD dapat melakukan tindak asusila maupun pencabulan pada orang lain, yang sangat berdampak pada mental korban maupun pada pelaku itu sendiri.


Lalu, siapa yang harus disalahkan? Apakah orang tua? Atau smartphone sampai internet?


Kita akan merasa bimbingan dalam menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar, karena kita tidak bisa langsung menyalahkan orang tua tanpa mengetahui alasan sebenarnya pemberian smartphone itu sendiri, kita juga tidak bisa menyalahkan internet dengan semua kemudahan yang ditawarkan. Namun yang kita harus tahu bahwa pasti ada batasan dalam penggunaan sesuatu.

Dalam hal ini peran orang tua dan internet harus saling berdampingan, dimana orang tua harus selalu mendampingi aktivitas anak dalam penggunaan gawai yang benar, dan membatasi semua konten yang dilihat anak. Juga dari segi internet harus ada sebuah batasan dan memperketat dalam tampilan konten yang beredar. Sehingga dapat memperbesar larangan konten yang tidak dapat diakses oleh anak dibawah umur.


Internet memberikan sebuah kemudahan pada setiap orang, namun pasti ada batasan dalam penggunaan. Dimana dalam hal ini peran orang tua sangat berperan penting dalam tumbuh kembang seorang anak, terutama dalam penggunaan media sosial yang harus selalu diwaspadai agar dapat meminimalisir masalah yang ditimbulkan terkait pengggunaan media sosial.

Sumber : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun