Ramadhan  biasa dicari sebagai bentuk pemahaman mengenai bulan Suci Ramadhan. Sukacita selalu menyertai datangnya bulan Suci Ramadhan.  Di bulan Ramadhan, umat Islam menjalani puasa selama kurang lebih 29-30 hari. Bulan penuh berkah ini selalu dimaknai dengan sejuta kemuliaan di dalamnya, contohnya keberkahan ini bagi para wirausaha untuk membuka pintu rezeky dari usahanya. Namun jika kasusnya di tengah pandemi Covid-19 apakah usaha akan tetap berjalan seperti biasanya ?
Makadari itu sebagai seorang usaha harus memiliki jiwa kewirausahaan agar usaha yang dijalani berjalan sesuai dengan harapan, walaupun dalam kondisi pandemi seperti ini. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah orang yang aktif, unik, berdaya guna membuat sesuatu, serta bermanfaat bagi banyak orang. Kegiatan kewirausahaan memiliki proses yang dinamis demi menciptakan sesuatu yang disertai dengan modal, sumber daya, waktu, serta risiko yang mungkin terjadi.Â
Nah..dibulan Ramadhan ini,orang-orang berlomba dalam persaingan membuka usaha, seperti usaha menjual takjil. Selama bulan  Ramadhan didaerah Banyumas sekitar jalan depan kompleks Pendhapa Si Panji dan Alun-alun Banyumas, menyelenggarakan  even " Bakoelan Romadhon" , bazar ramadhan yang dibuka sekitar jam 15.00 - 19.00 WIB.
Saat menjelang sore menuju buka puasa masyarakat banyak yang berdatangan membeli takjil untuk berbuka puasa,biasanya jalan sampai tertutup dikarenakan banyak sekali orang yang mengantri hingga berdesak-desakan demi jajan yang  diincar pembeli.Tapi tenang, karena di even ini banyak sekali penjual yang menjualkan jajanan dari menu jajanan khas Banyumas sampai menu takjil yang menghiurkan untuk dicicipi. Start bazar dari depan Pendhpa Si Panji  sampai area Alun-alun Banyumas. Pedagang berlomba-lomba membuat menu takjil yang berinovasi dari segi bentuk,rasa,maupun kemasan. Dari menu jajanan takjil yang berinovasi dapat menarik pelanggan untuk menghampiri stand. Jajanan yang diperjual belikan laris tak tersisa dan biasanya habis sebelum jam tutup.Â
Walau kondisi pandemi seperti ini orang-orang tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan terlebih dahulu sebelu memasuki area bazar, menggunakan masker, dan menggunakan hand sanitizer. Penjual juga tak kalah semangat dalam memperjualkan dagangannya dalam situasi pandemi untuk mendapatkan receh. Even ini hanya diadakan saat bulan Ramadhan saja,maka penjual mengoptimalkan peluang usahanya untuk mencari bisnis dan mendapatkan pemasukan ekonomi.Â
Kesempatan tidak datang dua kali, selagi kita bisa untuk mencoba kenapa harus menunda, gagal diawal tidak mengapa karena sebagai seorang wirausaha wajar kalau jatuh bangun dan menerima resikonya tetapi kita harus yakin saat kita memulai sebuah usaha.Â
Disinilah kita berdiri,dimana kita harus memperjuangkan mimpi kita untuk mewujudkannya atau memilih untuk melanjutkan apa yang sedang kita jalani,karena takdir sebuah pilihan atas keputusanmu dan atas izin Allah SWT
Tri Suprapti
Universitas Amikom Purwokerto, FIBS,Bisnis Digital