Mohon tunggu...
Tri KumalaBintang
Tri KumalaBintang Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

saya suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamar Nomor 13: Senyap di Balik Kamar

31 Januari 2025   12:39 Diperbarui: 31 Januari 2025   12:39 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Arga kembali menarik dirinya dan mengurung diri di asrama kamar nomor 1, ia menjauhi Kinan dan semua orang. Kamar itu menjadi saksi bagaimana sakitnya seorang Arga yang cintanya di tolak oleh cinta pertamanya.

Ditengah rasa sakitnya Arga merenungkan semua di kamar asrama yang hanya beralaskan lantai yang dingin bagaimana ia diabaikan oleh kedua orang tuanya, hingga penolakan cinta dari Kinan. Arga merasakan semua orang di sekitarnya adalah sumber masalah yang ia alami selama ini termasuk dirinya sendiri Arga merasa dirinya tidak berguna untuk siapa pun sekarang. Dendamnya tumbuh menjadi monster hitam yang siap menerkam siapa pun yang ingin mengganggunya.

Puncaknya pada saat malam acara prom night kelas 12. Semua siswa berkumpul di auls sekolah, merayakan kelulusan mereka dengan penuh suka cita. Arga yang sebelumnya tak pernah mau datang ke acara sekolah kini ia datang dengan wajah yang dingin, dan tatapan yangtajam.

Ditengah keramaian ia melihat Kinan tertawa bersama Arkan. Sebuah kemarahan yang meluap tak terkendali bak gunung berapi yang siap menyemburkan lahar panasnya seperti Arga yang emosinya sudah menggebu-gebu. Entah bagaimana dirinya yang tiba-tiba membawa naik keatas panggung dan mulai berbicara mengungkapkan dendam dan rasa sakitnya yang selama ini ia tahan. Arga menyalahkan orang tuanya, menyalaskan Kinan dan juga menyalakan Arkan. Ia merusak malam perpisahan yang awalnya berjalan dengan lancer dan mengancurkan kebahagiaan teman-temannya.

Setelah mencurahkan semua kekesalannya, Arga menarik dirinya melarikan diri dari aula. Ia berlari ke kamar nomor 13 yang dimana kamar tempat ia mencurahkan isi hatinya, Arga mengurung dirinya disana dan menangis dalam kegelapan yang ditemani suara rintikan suara hujan yang sangat lebat cuca malam itu sangat mendukung suasana hati yang sedang gundahitu.

Keesokan paginya, seorng gadis cantik yaitu Kinan datang ke kamar nomor 13. Ia mengahmpiri

Arga dan mengetuk pintu itu degan pelan."Arga" panggil Kinan dengan suara lembutnya.

Awalnya Arga ragu, namun akhirnya ia membuka pintunya dan menyuruh Kinan masuk dan duduk di hadapan Arga.

"Arga, aku tau kamu sedang terluka" kata Kinan dengan lembut.

"Tapi, ga gini cara kamu menyelesaikan masalah itu salah. Kamu piker dengan kamu seperti itu tadi malam bisa menyelesaikan masalah? Tidak Arga" kata Kinan sambil menahan air matanya.

"Kamu bukan hanya menyakiti orang lain tapi dirimu sendiri" kata Kinan dengan air mata yang mulai jatuh dari matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun