"bu, ibu udah ikhlas kan" dengan suara yang lirih sambil menahan tangisnya.
"iya kak ibu sudah ikhlas" sambil menangis.
Saat mendengar itu darahku rasanya berhenti, aku mencoba mencermati kata ibuku sampai aku sadar ketika mendengar semua orang menangis tangis ku pada saat itu juga pecah, aku menangis sejadi jadinya hingga aku tak sadarkan diri.Â
Akhirnya waktu yang sangat aku tidak suka itu datang juga. Entahlah bagaimana bisa aku melanjutkan hidupku tanpa bapak akupun bingung.
Ternyata hari itu adalah hari terakhir kalinya melihat wajah bapak yang teduh, terakhir kali aku melihat senyumnya, terakhir kali aku mendengar suaranya, terakhir kalinya aku mendengar bapak memanggil aku adik
dan itu benar-benar akhir dari segalanya
aku kehilangan laki-laki hebatku untuk selama-lamanya, laki-laki yang sangat aku sayang pergi meninggalkan ku selamannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H