Mohon tunggu...
Tri Meljasi Bougenvillo
Tri Meljasi Bougenvillo Mohon Tunggu... Freelancer - content writer

Nulis aja dulu, dibaca atau tidak yang penting tersampaikan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Masuk Fase Pilih-Pilih Makanan? Ini Tips bagi Orang Tua Hadapi Picky Eater

29 Mei 2024   21:52 Diperbarui: 29 Mei 2024   21:59 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap masa perkembangan anak pasti mengalami fase menolak atau bahkan pilih-pilih makanan, contohnya lebih menyukai kue dan makanan ringan daripada nasi atau sayuran. Pastinya ini bikin orang tua kerap kerepotan dan khawatir dengan kesehatannya si buah hati ke depannya.

Sebagai orang tua tentu sangat senang jika anak-anak makan begitu lahap tanpa pilih-pilih, sebab makanan yang diberikan menjadi sumber utama agar nutrisi terpenuhi pada masa pertumbuhan.

Justru faktanya, ada berbagai masalah yang kerap kali dijumpai para orang tua pada masa tumbuh kembang anak, salah satunya adalah nafsu makan anak berkurang. Ternyata, naik turunnya nafsu makan anak ini bisa terkait dengan fenomena picky eater, yaitu fase di mana anak memilih-milih makanan yang dikonsumsinya.

Picky Eater

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), picky eater adalah kondisi di mana anak masih mau mengonsumsi makanan, tetapi cenderung hanya mau memakan tipe yang menjadi favoritnya saja. Contohnya, anak akan lebih memilih roti isi cokelat favoritnya daripada harus mengonsumsi nasi untuk memenuhi kebutuhan karbohidratnya.

Di sisi lain, picky eater juga seringkali ditandai dengan mengonsumsi makanan dengan jumlah sedikit, serta lebih memilih rasa dan tekstur tertentu.

Tapi jangan terlalu panik ya, fase ini normal dialami oleh anak-anak pada rentang usia 1-3 tahun, saat usia tersebut mereka masih beradaptasi dengan berbagai jenis rasa dan tekstur makanan yang makin beraneka ragam.

Namun, apabila kondisi pilih-pilih makan pada anak-anak berlangsung terus-menerus, tentunya akan mengganggu pemenuhan asupan nutrisi pada anak dan ke depan menghambat tumbuh kembangnya.

Oleh karena itu, ada beberapa tips agar nafsu makan anak meningkat dan mereka mulai terbiasa lagi untuk tidak memilih-milih makanan.

Buat jadwal makan anak teratur

Para orang tua perlu menerapkan jadwal makan yang teratur pada anak sedini mungkin, mulai dari makanan biasa dan ringan.

Caranya, terapkan makan besar sebanyak tiga kali serta waktu makan selingan, seperti snack time sebanyak dua kali. Tujuannya agar anak tidak cepat bosan apabila terlalu sering diajak untuk makan besar dengan menu nasi atau sayuran.

Terapkan contoh yang baik saat makan

Dalam beberapa situasi, terkadang anak-anak meniru apa yang dilihatnya untuk pertama kali, sama halnya dengan kebiasaan makan. Maka dari itu, orang tua memiliki pengaruh yang besar dalam memberikan contoh yang baik soal kebiasaan makan. 

Kamu bisa memulainya dengan mengajak untuk makan bersama di meja makan. Kemudian, berilah contoh yang baik dengan menyantap semua makanan yang telah dihidangkan di atas meja makan tanpa pilih-pilih, mulai dari nasi, sayur, hingga lauk pauknya. 

Lalu biasakan juga untuk tidak membawa dan membuka gadget atau menonton televisi saat sedang makan di meja makan. Hal ini bisa mengalihkan perhatian anak dari makanan, sehingga terkonsentrasi dengan layar daripada menghabiskan makannya.

Biasakan anak menyiapkan makanannya sendiri

Sebagai informasi, anak di usia 1-3 tahun juga sedang berada di fase dengan tingkat keingintahuan yang tinggi dan selalu bertanya.

Makanya, tidak ada salahnya untuk mengajak anak berbelanja dan bersama-sama memilih bahan-bahan yang akan digunakan untuk menu makanannya. Mulai dari lauk pauk, sayuran, hingga buah-buahan, termasuk makanan ringan.

Kreasikan makanan sesuai selera anak

Cara seperti ini sudah mulai dilirik para orang tua dalam beberapa tahun terakhir dengan menyajikan makanan lebih kreatif. Misalnya makanan dibentuk dengan karakter favorit anak, atau mengombinasikan hidangan sesuai warna kesukaannya.

Ajak anak untuk memberi nama setelah dia menyusun formula makanannya, jadi dia lebih tertarik untuk menyantap makanan buatannya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun