Semakin heboh karena piala yang diperebutkan senilai 2 Miliar. Piala yang kabarnya ada 5000 butir berlian di atasnya. Luna/Nia sebagai pemenangnya.
Penonton membludak, iklan dan endorsmen pasti juga mengalir deras, pundi-pundi rupiah juga akan semakin bertambah. Berbanding terbalik dengan turnamen tenis di Indonesia yang seringkali kesulitan mencari sponsor.
Orang tentu hadir sebagian besar bukan untuk melihat tenis nya, tapi melihat Wulan Guritno, Enzy Storia, Luna Maya, Nia Ramadhani yang dalam tampilan biasa saja sudah menggoda dan menawan apalagi dalam balutan baju tenis.
***
Saya yakin di satu sisi, pasti ada terselip rasa iri dari "petenis beneran" melihat kehebohan dua event tenis yang digelar untuk selebriti. Meskipun di sisi lain, atlet atlet tenis pasti bangga olahraga yang mereka mainkan ternyata digemari juga oleh selebriti.
Prestasi adalah kunci agar atlet tenis menjadi terkenal melebihi selebriti yang  hanya sesekali memainkannya. Â
Jika Yayuk Basuki yang sudah pernah meraih emas Asian Games, pernah menjadi anggota DPR belum seluruh rakyat Indonesia tahu dan mengenalnya, mungkin dengan menjadi juara di ajang grand slam Wimbledon, Australia Open, French Open dan US Open akan membuat sang atlit dikenal oleh seluruh rakyat Indonesia.