Mohon tunggu...
Tri SetionoNugroho
Tri SetionoNugroho Mohon Tunggu... Sales - PT. Global Jaya Medika

Penikmat Sepakbola, Bulu tangkis, Artikel Kesehatan dan gosip artis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Duo Darwis di Sepak Bola Indonesia

27 Agustus 2023   01:54 Diperbarui: 27 Agustus 2023   02:21 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya lahir di Madiun, tapi dari kecil hingga tumbuh besar di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Tepatnya kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah. Seperti kanak-kanak pada umumnya di Losari, kami menyukai Persib Bandung.

Final perserikatan tahun 83/84 dan 84/85 adalah momen yang tidak bisa dilupakan. Persib dua kali kalah via adu pinalty dalam final yang digelar di Stadion Utama Senayan Jakarta. Kalah oleh lawan yang sama, PSMS Medan.

Media-media mencatat lebih dari 120.000 penonton hadir. Untuk sebuah final kompetisi perserikatan (amatir) itu adalah hal yang luar biasa. Suporter Persib dan PSMS sama gila nya. Kompetisi pro waktu itu (Galatama) bahkan tidak bisa menarik penonton sedahsyat itu.

***

Diantara dua final itu, ada nama Robby Darwis dalam skuad. Robby Darwis tercatat membela Persib dari tahun 1982 hingga 1998. Sempat berkelana selama dua tahun 1988-1990 di Kelantan Malaysia, sebelum balik ke Persib.

Robby Darwis muda beruntung, di Persib dibawah mentor Adeng Hudaya (kapten legendaris Persib yang selama bermain, belum pernah sekalipun mendapatkan kartu, padahal posisinya bek) dan Iwan Sunarya. Di timnas Robby Darwis berhasil menggondol 2 medali emas Sea Games tahun 1987 dan 1991.

Hingga saat ini, hanya Robby Darwis orang Indonesia yang dua kali dikalungi medali emas sea games di cabang sepakbola. Tahun 1987 saat pertama kali meraih emas, Robby Darwis bahu membahu dengan Jaya Hartono dan rivalnya dari PSMS yaitu Marzuki Nyak Mad dan Ponirin Meka di lini belakang Indonesia. 

Tahun 1991 giliran Robby Darwis bersama Sudirman, Toyo Haryono dan Aji Santoso berada di depan Eddy Harto mengawal lini belakang Indonesia dan mempersembahkan medali emas untuk kedua kalinya.

Saya kira timnas sepakbola Indonesia dan Persib beruntung mempunyai sosok yang kokoh dan konsisten di lini belakang . Sementara di klub, di masa baktinya yang begitu panjang untuk Persib Bandung, Robby Darwis meraih 3 gelar juara perserikatan dan 1 gelar liga Indonesia (saat pertama kalinya perserikatan dan Galatama digabung).

***

Beberapa waktu yang lalu, kita juga merasakan kegembiraan yang luar biasa menyaksikan timnas U-20 lolos ke putaran final piala Asia 2023 di Uzbekistan. Shin Tae Yong (pelatih timnas Indonesia) tetap menjadi aktor utama di balik kesuksesan tersebut.

Setelah membawa timnas senior lolos ke putaran final piala Asia (terakhir lolos via kualifikasi tahun 2004). Shin Tae Yong kembali membawa timnas U-20 lolos. Meskipun pada akhirnya timnas U 20 hanya sampai di penyisihan group, kalah bersaing dari Irak dan Uzbekistan.  Satu yang menarik perhatian dari skuat Shin Tae Yong saat itu yaitu Robi Darwis.

Meski memiliki nama yang mirip, tidak ada hubungan darah antara Robby Darwis di masa lalu dengan Robi Darwis sekarang. Kekaguman sang ibu kepada legenda Persib Bandung membuat ia menamai anaknya Robi Darwis.

Nama adalah doa, dan ibu adalah pendoa terbaik, tentu saja ia berharap agar kelak anaknya bisa meniru jejak Robby Darwis yang melegenda di timnas Indonesia dan Persib Bandung. Sejauh ini langkah ke arah sana sudah berada di jalur yang tepat

Di Persib, posisi Robi Darwis sebenarnya adalah gelandang bertahan. Di timnas oleh Shin Tae Yong disulap menjadi seorang bek tengah. Robi bisa bermain diposisi manapun di belakang sesuai keinginan pelatih. Sejauh ini rencana Shin Tae Yong berjalan lancar.

Daya jelajah dan fisik Robi Darwis juga luar biasa. Senjata andalan lainnya adalah lemparan ke dalam. Persis dengan Pratama Arhan, seniornya di timnas. Rasanya ditangan Shin Tae Yong, regenerasi berjalan dengan baik. 

Jika tidak ingin tergusur dari timnas, konsistensi adalah kata kuncinya. Semoga Robi Darwis terus belajar. Dia beruntung dilatih Shin Tae Yong di timnas dan Bojan Hodak serta sebelumnya Luis Milla di Persib. Ketiganya pelatih kaliber Internasional.

***

Saat ini Robi Darwis dkk tengah berada di Thailand untuk mengikuti turnamen AFF U-23. Robi Darwis bermain selama 70 menit saat Indonesia dikalahkan Malaysia 1-2 , absen saat menang 1-0 atas Timor Leste dan bermain penuh saat menghadapi Thailand di semifinal dan Vietnam di final. 

Hanya sayang, Robi Darwis dkk harus mengakui keunggulan Vietnam dalam drama adu pinalty. Lima penendang pertama Indonesia dan Vietnam berhasil, hanya saja penendang ke enam Indonesia, Ernando Ary Sutaryadi gagal sementara penendang Vietnam berhasil.  Vietnam berhasil mempertahankan gelar piala AFF U 23.

Terus bergerak Robi, karena kompetisi akan mengikis apa saja yang memilih diam, kamu tidak terkecuali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun