“Ambil jurusan tuh yang prospek kerjanya jelas dong!”
“Paling juga jadi penerjemah pas lulus”
“Duh sayang banget ya kuliahnya di UI tapi jurusan Sastra Indonesia”
Ungkapan-ungkapan di atas masih menjadi contoh sedikit dari pemikiran-pemikiran mereka yang menganggap remeh jurusan Sastra Indonesia. Penggambaran dari “Sastra Indonesia” sendiri sering kali dianggap bahwa jurusan ini hanya berfokus kepada “sastra-sastra Indonesia”. Mereka menyimpulkan bahwa jurusan ini hanya berpusat dengan novel, cerpen, dan puisi yang mereka anggap bukanlah suatu hal penting dan berdampak besar pada karir di masa depan. Bagi para mahasiswa Sastra Indonesia juga kerap kali mendengar ungkapan-ungkapan,
“Kayak anak peknimat senja lu, bacanya puisi terus”
“Ngapain ambil jurusan ini, kan lu udah bisa bahasa Indonesia”
Memang, di dalam jurusan Sastra Indonesia ini kita mempelajari karya sastra yang ada di Indonesia. Tetapi, bukan berarti kita hanya fokus dalam mempelajari karya sastra saja. Terdapat mata kuliah Filologi dan Linguistik, yang masing-masing dari mata kuliah ini mempunyai ilmu cabangnya tersendiri. Salah satunya adalah Linguistik, terdapat Forensic Linguistics yang menganalisis atau meneliti kebahasaan yang digunakan sebagai alat bantu pembuktian di peradilan dan bidang hukum. Linguistik forensik merupakan gabungan dari dua disiplin ilmu yaitu ilmu linguistik dan ilmu forensik.
Selain Forensic Linguistics, terdapat juga Applied Linguistics (Linguistik Terapan). Linguistik terapan adalah cabang ilmu linguistik yang membahas mengenai penerapan berbagai penemuan ilmiah di bidang linguistik. Tujuan dari linguistik terapan adalah penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan bahasa di dalam masyarakat.
Ruang lingkup utama dari linguistik terapan ini adalah psikolinguistik dan sosiolinguistik. Selain itu, linguistik terapan juga mengkaji tentang penerjemahan, linguistik komputasi, grafologi, leksikografi, neurolinguistik, fonetik terapan, dan pendidikan bahasa.
Dari pemaparan di atas bisa kita lihat, bahwa satu mata kuliah dalam Sastra Indonesia saja memiliki ilmu cabang yang sangat banyak dan mempunyai kolerasi yang sangat penting di dalam kehidupan. Jadi, Sastra Indonesia bukan hanya sekedar mengkaji dan membahas permainan kata-kata dalam karya sastra, tetapi memiliki cakupan yang luas pada masing-masing mata kuliah yang ada dalam Sastra Indonesia.
Dilansir dari laman: campus.quipper.com, lulusan Sastra Indonesia dapat berkarir di Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud sebagai pengembang dan pembinaan bahasa. Jurusan ini sangat cocok bagi kalian yang ingin menjadi ahli bahasa di masa yang akan datang.
Tidak jarang jurusan Sastra Indonesia menggunakan disiplin ilmu lain untuk memperkaya proses pembelajaran mahasiswanya. Ilmu-ilmu tersebut berupa psikologi untuk kajian karya sastra, anatomi berupa pemahaman fonologi, sejarah berupa filologi dan periodisasi karya sastra, dan lainnya. Ini menjadi bekal bagi para mahasiswa jurusan Sastra Indonesia agar memiliki kemampuan berpikir yang logis dan kritis terhadap setiap aspek pembelajaran. Hal ini juga menjadi bekal yang kuat untuk bersaing dengan lulusan-lulusan di luar sana.
Melalui seluruh pembelajaran yang diperoleh selama kuliah, dapat dikatakan bahwa lulusan Sastra Indonesia merupakan lulusan dengan peluang kerja yang paling beragam dibandingkan lulusan lainnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lulusan Sastra Indonesia bisa menjadi penulis dan penyair.
Ia tahu bagaimana menggunakan keterampilan menulis, teknik menulis kreatif, dan pengetahuan sastra lainnya untuk menciptakan sebuah karya yang disukai masyarakat umum. Terlebih lagi, pengetahuan mereka mengenai permasalahan psikologis, sosial, dan budaya yang sangat berguna untuk memperkaya isi dan pelajaran hidup dari tulisan-tulisan mereka.
Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan, terlihat jelas bahwa peluang kerja di jurusan Sastra Indonesia sangat beragam. Lulusan Sastra Indonesia tidak perlu khawatir dengan pekerjaan setelah lulus karena banyak sekali potensi yang bisa kita raih.
Dari pembekalan-pembekalan yang telah kita dapatkan di masa perkuliahan, soft skills, serta hard skills lah yang membawa kita menuju kepada karir yang kita inginkan dan dambakan.
Tidak melulu orang yang sukses berasal dari jurusan A, maupun B (yang tidak ingin saya sebutkan), tetapi seberapa besar tekad dan keinginan kita untuk mencapai serta meraih mimpi-mimpi untuk mencapai kesuksesan dengan versi kita masing-masing.
Masyarakat Indonesia harus mulai membuka mata dan melihat betapa bermanfaatnya potensi yang dimiliki jurusan Sastra Indonesia di Universitas Indonesia maupun universitas lain. Oleh karena itu, tidak sepantasnya apabila kita selalu melihat jurusan Sastra Indonesia dengan “sebelah mata”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H