Mohon tunggu...
Tresna Alviani
Tresna Alviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

Tresna Alviani_41821027

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya di Tengah Kegelapan: Kisah Semangat Perjuangan Rakyat Palestina Melawan Kependudukan Israel

5 November 2023   08:13 Diperbarui: 5 November 2023   10:08 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nour: "Tentu, kita juga harus melibatkan orang tua dan masyarakat setempat. Mereka harus merasa memiliki sekolah ini."

Mereka bekerja keras untuk mendirikan sekolah itu. Dengan bantuan organisasi nirlaba dan sukarelawan, sekolah bawah tanah itu mulai beroperasi. Anak-anak datang setiap hari dengan semangat belajar yang tinggi.

Suatu hari, tentara Israel datang dan mencoba menghentikan sekolah itu. Yusuf dengan tegas berbicara kepada komandan tentara itu, "Kami hanya ingin memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anak kami. Kami tidak akan berhenti."

Komandan itu merenung sejenak dan akhirnya memutuskan untuk tidak menghentikan sekolah itu. Dia bahkan menyumbangkan buku-buku dan perlengkapan sekolah.

Saat berita tentang sekolah bawah tanah ini menyebar, lebih banyak anak-anak bergabung. Mereka belajar tentang sejarah Palestina, bahasa Arab, dan nilai-nilai keadilan. Sekolah ini menjadi pusat pendidikan dan semangat perlawanan.

Beberapa tahun kemudian, ketika para anak tumbuh dewasa, mereka terlibat dalam pergerakan perlawanan Palestina. Mereka mengadakan protes damai, menyuarakan hak-hak mereka, dan menginspirasi generasi berikutnya.

Yusuf, Layla, Samir, dan Nour melihat dampak positif yang telah mereka ciptakan melalui pendidikan dan perlawanan yang damai. Mereka menyadari bahwa perjuangan belum selesai, tetapi semangat Palestina tetap hidup. Itu adalah kisah tentang bagaimana pendidikan dan solidaritas dapat mengubah takdir dan memupuk semangat perlawanan yang tak kenal lelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun