Assalamualikum wr.. wb..
Salam sejah tera untuk kita semua pencinta keilmuan dan penggerak pemberharu dunia pendidikan. Saya Tresna Munita, S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 7 dari TK Al- Hikmah Kec. Cibatu Kab. Garut. Pada kesempatan ini saya akan menulis jurnal refleksi dwimingguan tentang apa yang sudah saya lakukan pada pendidikan Guru penggerak di materi Modul 1.4 Budaya Positif.
Secara umum Jurnal merupakan sebuah tulisan yang dibuat oleh orang-orang yang ahli dalam suatu bidang. Sementara itu refleksi adalah istilah yang dikenal juga sebagai cerminan atau gambaran. Jurnal Refleksi dwimingguan  merupakan sebuah tulisan tangan yang dibuat oleh peserta guru penggerak untuk memenuhi tugas merefleksikan diri setelah mengikuti kegiatan pelatihan.  Sebagai calon guru penggerak disini saya akan merefleksi secara bermakna berkenaan rangkaian kegiatan guru penggerak, khususnya selama mempelajari modul 1.4 materi Budaya Positif.
Pengerjaan jurnal refleksi dwimingguan ini saya menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, melalui pertanyaan sebagai berikut :
Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)
4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal):
- Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini atau pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut?
- Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa yang saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut.
- Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?
- Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan? Apaaksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini?
Â
Berikut hasil refleksi yang saya lakukan :
1. Fach (Peristiwa)
Kegiatan pada modul 1.4 dimulai pada hari Selasa tanggal 6 Desember 2022 saya mendapat surat cinta di grup WA Grup Fasilitator, beliau mengingatkan seluruh anggota grup termasuk saya untuk  segera melangkah menuju modul 1.4. Namun karena kendala kesehatan saya kurang baik, akhirnya pada tanggal 9 Desember 2022 saya baru membuka LMS dan membuka modul 1.4 mempelajari materi mulai dari diri. Pada materi ini saya mempelajari materi dan membuat pertanyaan maupun pernyataan tentang peristiwa atau persoalan yang diberikan dalam LMS. Kemudian pada hari Jum'at-Minggu, tanggal 10 sampai dengan 11  Desember 2022 saya mempelajari materi Eksplorasi Konsep .
Materi pada ekspolrasi konsep ini  sangat banyak  tagihan tugas sehingga saya kewalahan dan putus asa, namun dengan semangat keingin tahuan akhirnya semua selesai saya pelajari. Disamping mempelajari materi saya juga harus membuat pernyataan yang ada pada materi tersebut. Materinya tentang disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal , teori motivasi , hukuman dan penghargaan, restitusi, keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas, segitiga restitusi.
Pada hari Senin  tanggal 12  Desember 2022 saya masuk ruang kolaborasi . Pada ruang kolaborasi ini saya mempelajari banyak materi dan menjawab pertanyaan yang ada di LMS serta saya memberikan tanggapan pernyataan teman calon guru penggerak lainnya. Dalam diskusi ini calon guru penggerak memahami konsep budaya positif dan saling berdiskusi memberi masukan dan penguatan serta saling menanggapi, pada hari itupun kami melakukan pembagian kelompok dan saya masuk pada kelompok Y3  untuk melakukan diskusi kelompok bersama memecahkan kasus-kasus yang tersedia di LMS saya saling berkomunikasi dan berkolaborasi lewat vcon dan membentuk grup WA bersama kelompok saya ibu Atikah Suryani,S.Pd, Bu Cucun, S.Pd, Bu Irmayani,S.Pd dan Bu Siti Nenden Jubaedah,S.Pd. Rabu tanggal 14 Desember 2022  saya bersama kelompok saya dan fasilitator  melakukan kegiatan persentasi melalui vicon  di LMS. Kelompok kami  bertugas mempresentasikan kasus 4 sebagai bahan persentasi. Kasus 4 dimullai dari 2 anak yang mulanya bermain bersama, adu mulut, hingga akhirnya emosi terjadi kontak fisik. Pada saat presentasi calon guru penggerak aktif dalam tanya jawab. Setiap kelompok mempresentasikan dan menanggapi presentasi dari kelompok lain. setelah presentasi tugas kelompok semakin sempurna diunggah ke LMS pada sesi unggah ruang kolaborasi.
Pada hari Kamis 15 Desember 2022 saya dan teman-teman kelompok merampungkan tugas kelompok yang telah direfisi kemudian mengaploadnya di hari itu juga. Jumat tanggal 16 Desember 2022 kami masuk ke demonstrasi kontekstual. Saya pada kegiatan ini diminta untuk mempraktikkan segitiga restitusi dengan dua kasus berbeda. Selanjutnya untuk diunggah di LMS. Pada saat inilah saya mempraktikkan kasus yang ada pada anak didik saya di kelas, kasus 1 yakni  anak yang iseng terhadap anak lain dengan berujung pertikaian menggunakan alat tulis pensil, kemudian kasus 2 yakni anak yang kesiangan masuk kelas.
 Senin tanggal 19 Desember 2022 saya masuk pada materi elaborasi pemahaman lewat vicon bersama instruktur nasional Bapak Saprudin,S.Pd. Bapak Saprudin,S.Pd memberikan penguatan tentang modul 1.4 budaya positif, kemudian saya diminta untuk membuat koneksi antar materi, mengaitkan materi sebelumnya dengan materi sekarang serta membuat kesimpulan. Selain itu saya diminta menjawab pertanyaan panduan dalam materi koneksi materi ini. Setelah itu semua dilanjutkan untuk membuat Koneksi Antar Materi dan Rancangan aksi nyata yang harus diunggah di LMS pada hari Jumat tanggal 23 Desember 2022. Pada hari Rabu tanggal 21 Desember 2022 saya menjalani post tes dan Alhmdulillah tidak ada kendala jaringan . Saya diberikan waktu 60 menit untuk menjawab 20 soal pilihan ganda tentang materi yang sudah kami pelajari.
2. Feelings(Perasaan)
Setelah mempelajari modul 1.4 perasaan yang  menjadi  banyak introsfeksi karena perlu banyak yang dibenahi dalam mengaplikasikan budaya positif, disamping itu saya sangat senang dan semakin antusias untuk bisa menerapkan materi modul 1.4 ini. Saat saya menerapkan membuat keyakinan kelas disitulah saya menemukan hal yang berbeda karena dalam pembuatan keyakinan kelas ini anak dengan kesadaraannya mengungkapkan nilai-nilai kebajikan disiplin positif yang akan diyakininya. Pada saat pembuatan keyakinan kelas ini perasaan saya senang karena ternyata anak didik saya juga antusias. Selain itu saya juga senang dalam praktik segitiga restitusi untuk memperbaiki kesalahan anak. Pada saat saya melakukan restitusi itu saya sangat menghargai anak-anak didik saya karena mau jujur dan terbuka dengan permasalahan yang dihadapi dan mereka ttelah mengenal perilaku yang baik nya atau yang seharusnya dilakukan  seperti apa  untuk kedepannya tidak terulang lagi. Anak-anak didik saya sadar dan mengetahui bahwa melanggar kesepakatan kelas  mereka harus mau menerima konsekuensi sesuai dengan apa yang disepakati sebelumnya sebagai keyakinan kelas.
3. Findings(Pembelajaran)
Pembelajaran bermakna yang saya peroleh setelah mempelajari modul 1.4 budaya positif ini adalah bahwa sebagai calon guru penggerak harus menempatkan diri dalam posisi kontrol yang  tepat, penerapan budaya positif disekolah yaitu  dengan  menerapkan posisi kontrol sebagai manajer dengan menerapkan segitiga restitusi sebagai solusi ketika ada anakyang melanggar keyakinan kelas.
Segitiga restitusi menciptakan kondisi murid untuk memperbaiki kesalahan merekabisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat (Gossen;2004). Dan memang benar hal tersebut dapat menyelesaikan masalah selesai dengan damai dan muridpun tidak kehilangan identitas mereka justru mereka kembali dengan karakter yang lebih kuat dan lebih baik. Pada saat inilah guru dan murid menerapkan kondisi "menang-menang".
4. Future (Penerapan)
  Sebagai penerapan kedepan saya adalah sebagai berikut:
- Mengimbaskan kepada Ibu kepala sekolah dan rekan sejawat apa yang sudah saya pelajari dan praktekkan
- Membuat keyakinan kelas sebelum memulai pembelajaran berikutnya
- Selalu menerapkan segitiga restitusi untuk memperbaiki kesalahan murid
- Mengajak semua warga sekolah untuk mengenal dan peka dengan ikut serta melakukan budaya positif.
 "Tut wuri handayani, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso". Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat.." -- Ki Hajar Dewantara --
Salam Guru Penggerak
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI