CGP Angkatan 7 Kab. Garut
Assalamualikum wr.. wb..
Salam sejah tera untuk kita semua pencinta keilmuan dan penggerak pemberharu dunia pendidikan. Saya Tresna Munita, S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 7 dari TK Al- Hikmah Kec. Cibatu Kab. Garut. Pada kesempatan ini saya akan menulis jurnal refleksi dwimingguan tentang apa yang sudah saya lakukan pada pendidikan Guru penggerak di materi Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak.
Description/ Deskripsi
Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang  filosofi pendidikan menurut Ki Hajar dewantara, kemudian melanjutkan mempelajari modul 1.2 tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Pada modul 1.2  kegiatan saya dimulai dengan tugas  membuat gambaran usia berbentuk trapesium usia. Trapesium usia yang saya buat secara tidak langsung memberikan pembelajaran baru, yaitu bahwa kejadian negative atau positif yang saya alami meskipun sudah lama berlalu namun kejadian tersebut masih bisa saya ingat dengan baik.Â
Dari momen negative dan postif itu saya sebagai guru termotivasi untuk  menjadi bagian dari i momen positif yang diingat baik oleh anak-anak didik saya dan berusaha agar tidak memberikan momen atau kejadian negative bahkan berdampak trauma yang terekam dan selalu teringat. Selanjutnya pada modul 1.2 sayapun mengidentifikasi nila-nilai guru penggerak dan peran guru penggerak yang sudah ada pada diri saya.Â
Kemudian lebih termotivasi untuk dapat mengoptimalkan  nilai-nilai dan peran  guru penggerak khususnya dalam pembelajaran maupun dalam kepemimpinan di  lembaga sekolah tempat saya mengajar. CGP belajar mandiri untuk memahami konsep materi. Materi yang harus dipahami, yaitu bagaimana manusia tergerak, bagaimana manusia bergerak, tahap ini dan bagaimana menggerakkan manusia. Dalam mempelajari konsep materi tersebut saya juga menjawab pertanyaan yang ada di modul untuk merefleksi dari belajar mandiri tersebut
Selanjutnya, kegiatan diskusi kelompok secara virtual pada hari Jum'at Tanggal 11 November untuk membuat karya tentang rancangan satu kegiatan sebagai upaya mengkolaborasikan kekuatan nilai yang dimiliki setiap anggota kelompok. Hasil diskusi dari kelompok saya memilih nilai Inovatif, kenapa ? karena saya senang membuat kegiatan pembelajaran yang aktif, dan menyenangkan dan membuat media-media pembelajaran (APE) untuk anak sesuai aspek pekembangan anak, hal ini sesuai dengan kriteria inovatif yakni memunculkan gagasan segar dan tepat guna dlam aktivitas kegiatan pembelajarab untuk terwujudnya visi sekolah. Untuk peran yang dipilih kami menyepakati peran menggerakan komunitas praktisi dan kami berdiskusi untuk membuuat rancangan kegiatan menggerakan komunitas praktisi. Kegiatan tersebut adalah berupa workshop membuat bahan ajar dengan aplikasi  Kine Master.Â
Kegiatan tersebut mengkolaborasikan guru dengan guru, guru dengan siswa, kami sekelompok juga berkolaborasi dalam menyusun rancangan kegiatan. Hasil kolaborasi kelompok kami dibuat dalam bentuk PPT dan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya secara virtual yaitu hari senin Tanggal 14 November. Saya bertugas sebagai pemapar materi bersama ibu Siti Ahadiah, dan ibu Nenden Jubaedah, sedangkan pak idris berperan sebagai moderator dan notula. Setelah presentasi, kami diminta untuk membuat refleksi mengapresiasi peran satu rekan dalam kelompok.Â
Saya membuat refleksi untuk rekan saya yaitu ibu Siti Nenden Jubaedah. Hasil dari pemaparan materi kelompok kami banyak memperoleh masukan dari rekan dan dari fasilitator, namun Allhmdulillah kami mendisuksikannya di grup WA dan via telepon grup sehingga kami sepakat untuk merefisi bersama. Allhmdulillah setelah selesai merevisi saya dan rekan saya satu kelompok bergegas untuk segera mengupload tugas kelompok pada tanggal 14 November. Kemudian melanjutkan kegiatan dialog virtual dengan instruktur pada hari kamis Tanggal 18 November pukul 13.00 -- 14.30 WIB tentang nilai dan peran guru penggerak. Setelah dialog virtual saya membuat tulisan narasi kaitan antara materi pada hari jumat Tanggal 18 November yang ada pada modul 1.1 filosofi Pendidikan KHD dan modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak. Semua kegiatan sudah terselesaikan, akhirnya saya melanjutkan untuk menyusun aksi nyata. Kegiatan apa yang saya lakukan untuk implementasi dari hasil belajar modul 1.2 ini.
Examination/ Analisis Pengalaman
Setelah mempelajari modul 1.2 dan mengikuti serangkaian kegiatan baik belajar secara mandiri maupun diskusi secara virtual, akhirnya saya memahami bagaimana nilai dan peran guru penggerak. Guru penggerak harus memiliki nilai inovatif, kolaboratif, reflektif, berpihak pada siswa dan mandiri. Peran guru penggerak yaitu mampu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi minimal kegiatan komunitas yang ada di Lembaga sekolah sendiri. Selain itu saya harus mampu berkolaborasi dengan rekan dan membimbing rekan di sekolah, dan mampu mewujudkan kepemimpinan. Semua peran tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada trilogy Pendidikan menurut KHD yaitu, ing ngarso sang tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Saya sadar bahwasanya nilai guru penggerak tersebut sebelumnya masih belum saya lakukan dengan optimal misalnya seperti dalam pembuatan media ajar, perancangan KBM, kegiatan refleksi diri yang belum terlaksana dengan konsisten, dan kegiatan pembelajaran yang berpihak pada siswa. Sebelumnya pembelajaran yang saya lakukan masih berfokus pada saya secara satu arah namun setelah mempelajari modul 1.2 ini saya memahami bahwa pembelajaran harus berpihak pada anak dan banyak memberikan kesempatan anak untuk belajar. Kemudian pembelajaran yang dilakukan haruslah sesuai dengan kodrat anak khusunya kodrat anak diusia dini dini dimana anak belajar melalui bermain.
Articulation of Learning/ Penjelasan dan Rencana Perbaikan
Point penting yang dipelajari pada modul 1.2 adalah tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Setelah mempelajari modul ini diharapkan saya sebagai guru memiliki dan mampu menjiwai nilai-nilai guru penggerak yaitu mandiri, inovatif, kolaboratif, reflektif dan berpihak pada siswa. Selain itu sebagai guru  harus memiliki keinginan untuk menjadi guru pemimpin pembelajaran, mampu membina berkolaborasi dengan rekan serta mampu menggerakkan rekan serta mewujudkan kepemimpinan murid.
Selain itu saya juga mempelajari tentang bagaimana cara kerja otak, yang pertama yaitu sitem berfikir cepat dan system berfikir lambat. Guru adalah manusia yang senantiasa berusaha untuk menggerakan manusia lainnya makadari itu sebagai guru harus memiliki kesadaran bagaimana dirinya ttergerak terlebih dahulu. Kedua kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari: kebutuhan bertahan hidup, kasih sayang dan rasa diterima, kekuasaan dan penguasaan, kebebasan dan kesenangan. Ketiga, tahap tumbuh kembang anak. Bahwa setiap anak memiliki cara pandang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya.
Materi yang sudah dipelajari tersebut dapat diimplementasikan sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak. Saya harus mampu menjadi:
Pemimpin pembelajaranÂ
Yakni dengan menyusun desain pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, membuat APE sesuai perkembangan anak, membuat asesmen dan melakukan refleksi pembelajaran disetiap pembelajaran yang telah dilakukan sebagai perbaikan pembelajaran berikutnya. Kemudian sebagai guru saya harus bisa menjadi contoh yang baik untuk anak dan rekan -rekan  guru, mampu memberi pelayanan pembelajaran yang memberi banyak kesempatan anak untuk berpendapat dan memangun pengetahuannya sendiri, serta mampu memberikan pelayanan pembelajaran yang berpusat pada anak didik agar terwujud pendidikan yang memerdekakan anak.
Menjadi coach bagi guru lain
Yakni dengan memberikan bimbingan atau pendampingan ke rekan guru minimalnya rekan guru dalam lingkup satu lembaga untuk melakukan pembelajaran yang berpihak pada siswa. Hal ini dilakukan dengan adanya supervisi kegiatan pembelajaran dengan mengajak kepala sekolah atau pengawas lingkup PAUD/TK untuk berkolaborasi, sehingga saya bisa melakukan pendampingan pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penyusunan asesmen, dan melakukan refleksi untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan optimal maka saya sendiri harus ada kemauan untuk terus belajar secara mandiri.
Mendorong kolaborasi
Yakni dengan bekerjasama mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran ataupun mencari solusi bersama terkait masalah-masalah yang di hadapi  di lingkup disekolah. Kegiatan supervisi juga dilakukan untuk menemukan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran sehingga saya dan rekan guru bekerjasama untuk mencari solusi  terbaik dari permasalahan yang ditemukan. Selain itu saya juga bekerjasama denga guru satu gusus dan satu profesi untuk menggali pengetahuan yang lebih luas dalam pengembangan dan pelaksanakan kegiatan gebyar ataupun  proyek pembelajaran.
Mewujudan kepemimpinan murid
Yakni dengan mendesain  pembelajaran sesuai dengan aspek perkembangan , kebutuhan dan minat siswa sehingga siswa bisa belajar dengan menyenangkan dan sukarela. Siswa akan aktif dalam pembelajaran sesuai dengan potensi mereka masing-masing. Dalam hal ini peran saya sebagai guru hanya membimbing atau menuntun anak didik saya.
Menggerakkan komunitas praktisi
Yakni dengan mengaktifkan komunitas belajar di sekolah, dimana guru mendiseminasikan hal baru yang di dapat di setiap mengikuti pelatihan atau workshop. Saya akan berkolaborasi dengan rekan-rekan untuk membagikan praktik baik yang sudah dilakukan dalam pembelajaran sehingga bisa dijadikan sebagai referensi bagi rekan di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H