Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung H. Wawan A Ridwan mengatakan pelaksanaan CSS Fair merupakan kolaborasi event dalam rangka mendukung dan memeriahkan event CSS XXI yang diselenggarakan AKKOPSI.
Wawan berharap melalui event CCS Fair ini dalam upaya mensosialisasikan kepedulian terhadap kebersihan dan sanitasi kepada masyarakat umum.
"Harapan lainnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Kabupaten Bandung, sehingga terjadi peningkatan perekonomian di masyarakat," tutur Wawan.
Disbudpar, dikatakan Wawan, berusaha untuk mempromosikan produk ekonomi kreatif serta produk-produk unggulan Kabupaten Bandung.
"Kita juga berusaha untuk menjadikan event tahunan dan brand yang sudah menjadikan karakteristik dan mempunyai nilai jual yang besar," harapnya.
Tak hanya itu, kata Wawan, Disbudpar berusaha untuk melaksanakan kolaborasi antar unsur pentahelix untuk bersinergi dalam menata pembangunan di Kabupaten Bandung.
"Ini merupakan bagian dari program percepatan pemulihan ekonomi di tengah laju inflasi global," katanya.
Wawan mengungkapkan yang menjadi sasaran kegiatan CSS Fair ini adalah mitra kerja pariwisata dari unsur pentahelix (pemerintah, media, komunitas, akademisi dan bisnis).
Pada pelaksanaan CSS Fair itu, Wawan menjelaskan turut dilaksanakannya pemilihan putri sanitasi tahun 2023, pameran produk unggulan Kabupaten Bandung.
"Turut dilaksanakan festival band, traditional art performance, kontes bonsai, kids competition, pameran dan kontes anggrek, senam bedas, bazzar ekonomi kreatif, music performance dan lain-lain," tuturnya.
Masyarakat yang hadir pada giat CSS Fair itu, kata Wawan, turut disuguhi pentas musik Coklat Band, Ade Astrid, Coffee Reage Stone, Sar Feat Asep Balon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H