Sebagai Ketua Umum, ia fokus pada pengembangan program-program yang mendorong dialog antaragama dan antarbudaya. Dengan pendekatan yang inklusif dan moderat, ia berhasil menggerakkan organisasi untuk tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga terlibat dalam kegiatan sosial yang merangkul seluruh elemen masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama atau kelompok. Inisiatifnya untuk mengajak pemuda di Cilegon berdialog dan bekerjasama dalam proyek-proyek kemasyarakatan berhasil menciptakan suasana yang lebih harmonis dan mengurangi potensi konflik di antara komunitas yang beragam.
Cerita santri ini mengingatkan kita bahwa peran santri dalam mempromosikan moderasi beragama tidak hanya terjadi di lingkup akademis atau pesantren, tetapi juga di komunitas yang lebih luas. Ia menunjukkan bahwa dengan komitmen dan pemahaman agama yang kuat, seseorang bisa menjadi agen perubahan yang positif bagi masyarakat.
Renungan: Peran Santri di Masa Depan
Momen Hari Santri ini seharusnya menjadi waktu bagi kita semua untuk merenung. Santri, dengan segala kelebihan yang mereka miliki, jelas merupakan aset penting bagi Indonesia. Mereka adalah penjaga harmoni keberagaman dan pendorong moderasi beragama yang sangat dibutuhkan di tengah dunia yang semakin kompleks ini.
Di masa depan, santri tidak hanya akan berperan sebagai pengajar agama di pesantren, tetapi juga sebagai pemimpin di berbagai bidang---sosial, politik, hingga ekonomi---yang tetap berpegang pada prinsip moderasi. Tantangan yang mereka hadapi mungkin akan semakin besar, tetapi dengan karakter yang sudah mereka miliki seperti rendah hati, disiplin, dan berpengetahuan luas, santri akan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga Indonesia yang damai, harmonis, dan penuh dengan toleransi.
Jadi, pada Hari Santri 2024 ini, marilah kita bersama merenungkan peran santri di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mereka bukan hanya pelajar agama, tetapi juga agen perubahan yang membawa kebaikan bagi seluruh negeri. Selamat Hari Santri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H