Kata Prof Rhenald Kasali, telah lahir kaum rebahan yang kerja segan, tetapi resign pun enggan. Itulah gaya kaum Quiet Quitting. Kamu termasuk? Simak agar kamu enggak tiba-tiba jadoel.
TRENDINGNEWS - Tahu enggak sih kalau fenomena Quiet Quitting sekarang tuh makin jadi tren. Tak kurang seorang Prof. Rhenald Kasali ikutan nimbrung membahasnya.
Lewat kanal YouTube pribadinya, tokoh di balik pendiri Rumah Perubahan ini sengaja mengunggah konten spesial membahas topik ini dengan judul pada thumnail Quiet Quitting: Puasa Kok Jadi Alasan.
Bahasan sekilas tentang gaya berpuasa anak zaman now itu dijadikan pembuka untuk menjelaskan lebih jauh tentang gaya anyar anak-anak muda zaman terkini.
"Setiap kali kita menjalankan ibadah puasa, sudah pasti produktivitas kita tidak segencar atau setinggi di bulan-bulan sebelum atau sesudah lebaran," ungkapnya.
Bagi kita pun kondisi ini adalah sesuatu yang biasa saja. Kalau kamu orang kantoran, sepertinya akan mengalami di mana kerja menjadi agak ringan atau bahkan jam kantor tidak penuh. Biasanya jam pulang akan dipercepat.
Namun, ada yang beda nih dengan Quiet Quitting. Untuk membuka tabir ini, Prof Rhenald mengutip ucapan Arianna Huffington, "Quiet quitting isn't just about quitting your job, it's a step toward quitting on life."
Luo Huazhong di Tiongkok, Zaid Khan di Amerika Serikat
Soal Quiet Quitting, Prof Rhenald kemudian berbicara lebih jauh, membahas tentang asal-muasal dengan mengutip apa yang dilakukan Luo Huazhong yang berhenti bekerja lalu naik sepeda menjelajah daratan Tiongkok, dari Sichuan hingga Tibet.
"Ini sangat menginspirasi kaum muda, dan akhirnya banyak orang yang berpikir: iya ya buat apa seperti orang Tiongkok lainnya," jelasnya. Sebagai informasi, orang Tiongkok pada umumnya adalah pekerja keras.
Luo Huazhong tidak sendiri, sebab di Amerika Serikat ada seorang bernama Zaid Khan yang melakukan hal yang mirip pada Juli 2022. Kisahnya juga menyebar di sana.
Namun, pemuda ini dalam pandangan Rhenald Kasali, lebih cerdas dari pemuda Tiongkok itu. Mengapa begitu?Sebab kata Zaid Khan, enggak perlu resign-lah. Bekerjalah sesuai tuntutan dasar saja, enggak usah berlebihan.
Rhenald Kasali kemudian "menyimpulkan" Quiet Quitting sebagai "Diam-diam berhenti atau berhenti diam-diam. Atau, tidak berhenti tetapi diam-diam aja di kantor".
Jadi, mau pusing karena banyak kerjaan atau pusing karena tak kunjung bekerja? Hahaha. Â Terus, apa pula dengan Tang Ping atau Lying flat? Simak deh kanal YouTube ini:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H