Mohon tunggu...
Margaretha Devi Ariyani
Margaretha Devi Ariyani Mohon Tunggu... profesional -

Sedikit gambaran tentang saya ada disini http://kupukupulilin.blogspot.com ---------------------------------------------------------- jadikan quotes ini virus yaaa.... "Ada kekuatan dalam tawa dan kegembiraan, karena ia tidak pernah terlarut dalam kesedihan. Hiduplah hari ini... Hiduplah apa adanya... Cintailah seseorang dg sepenuh hati hari ini, karena besok mungkin cerita sudah berganti"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Terima Kasih atas Anugerah Kehidupan Ini (Mahameru, Aku dan DIA)

28 Agustus 2012   04:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:14 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keindahan ini begitu sempurna Api unggun... Hawa dingin Sleeping bag... Tenda beratap bintang  dan langit serta Bulan purnama.. Satu yang merusak suasana indah ini Yaitu cerita horor dan punggungnya Ade! "Huhhh!" "Janwasemtenan!"

"Puncak dan trauma itu" (♥) Seperti tahun lalu, sekitar pukul 24.00 kami mulai bergegas melanjutkan pendakian menuju puncak Mahameru. Mungkin kita berlima puluhan, aku lupa tepatnya! yang aku ingat sebelum menuju puncak kita berdoa memohon berkat dan rahmat Tuhan. Masih menggigil kedinginan, Teringat kopi susu buatan Ade Lumayan enak juga… Tumben!..... Xixixiiii….. "Makasihkawan!" Perjalanan semakin menanjak dan berdebu Beberapa kawan terutama yang perempuan Mulai muntah-muntah Tubuh ini mulai panas “pakai sarung aja ahhh” Kulepas semua jaket rangkap 2 itu dan mulai jadi ninja..xixixixi “hangat juga yaaa” Pantas orang Tengger suka pake sarung, ternyata pakai sarung hangat juga ya... “woey… orang Tengger! Kamu bantu mijit-mijit yang sakit yaa” teriak salah seorang  kawan yang bawa minyak kayu putih. “Xixxxxiiiii… siyappp komandan” senang juga bisa membantu. "Jarang-jarang aku bisa berguna kayak gini… xixixixii…." gumamku dalam hati Tumben ya, aku tidak ngantuk biasanya perjalanan ke puncak aku selalu berjalan sambil memejamkan mata karena menahan kantuk. Entah kenapa semangat ini masih membara Apa karena ada yang menemani yaa... xixixixixii... entahlahhh! (pura-pura tidak tahu lagi aja ahh..)

Jalanan terjalal tak menyurutkan semangatku Mereka yang aku pijit-pijit sudah pada turun dari puncak dan balik memberi semangat padaku Kepalan tangan mereka menambah semangat ini. "Makasihkawan!"

Hampir setengah sepuluh "fhiuww... akhirnya berhasil juga" (xixixixii… akhirnya berhasil juga berdiri di ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut) Sebenarnya ini bukan keberhasilan, kesuksesan atau kebanggaan. Bagiku puncak bukanlah segalanya Yang utama bagiku adalah perjalanan ini, Jalan terjal ini Pergulatan ini Keterbatasan ini Panorama ini Ke-Agungan-Mu ini Bantuan-Mu sampai ke puncak ini dan kawan yang setia menemaniku hingga puncak ini. serta kawan yang masih sabar menungguku berjam-jam di puncak Mahameru ini. Kucoba mengobarkan semangat kawan-kawan yang masih berjuang dibawah Masih ada 4 kawan lagi. Di bawah payung silver itu aku teriak-teriak Tepatnya kita berdua. (speechless ajaa dehhh... ini diluar skenario... xixixixiii) Perlahan-lahan akhirnya mereka sampe juga ke puncak Mahameru, Meskipun ada beberapa kawan yang memutuskan untuk tidak melanjutkan ke puncak, namun semangat mereka sudah terbawa sampe puncak Mahameru. Jadi teringat ucapan seorang kawan saat perjalanan ke G. Welirang bagi dia puncak adalah dimana kita berdiri di tempat paling tinggi, bukan berdiri di tempat tertinggi. “Puncakitu ya disini!” "Dimana kamu berdiri saat ini" Jadi jangan bersedih kawan! "Selamat..." Inilah puncakmu! "Selamat... kamu telah sampe ke tempat paling tinggi kawan!" Jangan merasa gagal Jangan merasa kalah karena belum sampai ke tempat tertinggi atau istilah kerennya puncak Kamu tidak kalah dan yang sudah sampai puncak lebih dulu juga bukanlah pemenang Kamu tetap hebat! (Kita semua hebat dehh... xixiixixi….) “akhirnya turun jugaa… aku lapar..”gumamku dalam hati

Kira-kira pukul 12.00 siang kami semua bergegas turun Sambil berlari aku  turun mendahului beberapa kawan yang di depanku Kucoba mendekati beberapa kawan yang ada di depanku lagi tiba-tiba… “brukkkkk..” aku terpeleset dan duduk termenung Waktu itu aku tidak langsung bangkit berdiri Aku hanya duduk dan memandang ke depan Semuanya pasir dan batu Didepanku, kira-kira 25 meteran dari tempat aku terpeleset aku melihat sebelah kanan gundukan pasir dan batu besar, lalu sebelah kiri ada orang memakai baju hitam, semuanya serba hitam, atasan sampe bawahan hitam, sepertinya dia memakai bandana atau jilbab hitam. Aku penasaran dengan apa yang aku lihat “siapa yaa dia?”aku tidak yakin dengan penglihatanku karena aku tidak memakai kacamata Aku mulai berdiri dan bergerak, lumayan lama aku duduk disitu, kurang lebih 10 menitan. Perlahan-lahan aku mulai mendekat Dan ternyata “Wasemm cak!” umpatku dalam hati Itu batu besar warnanya hitam. Seketika  itu ku buat tanda salib “Dalam namaBapa, dan Putra danRoh Kudus Kulanjutkan perjalanan turun sambil berlari karena jalurnya turun dan terjal Aku belum menyadari kalau aku salah jalur Kulihat masih ada sampah Tapi… lama kelamaan jalan ini semakin menyempit dan dinding-dinding pasirnya semakin tinggi Aku mulai menyadari kalau aku kesasar ku hentikan langkahku dan mencoba mencari punggungan.. tapiii… mustahil! Dinding pasir itu terlalu tinggi untuk di naiki “Kamu kesasar sayang!” "Woaaaa… aku kesasar…! Tidakkkkk….!" Kuputuskan untuk berlari turun hingga ujung jalur ini. Semestinya kalau tersesat salah jalur kita musti kembali ke arah jalur semula, tapi aku tidak mau kembali kejalur yang tadi, aku ga mau ketemu batu hitam tadi, aku tidak mau naik tanjakan lagi.. aku mau jalan yang turun, bukan yang terjal. Aku harus cepat-cepat lari dan mengakhiri ujung jalur ini. “Busyettt… ada pohon tumbang!" Aku mulai panik. semakin kencang lariku “woaaaa… ada pohon tumbang lagi" kali ini 2 pohon yang tumbang “aku kesasar Tuhan! Bantu akuu… aku ga mau kesasar!” komat-kamit sambil merunduk melewati pohon itu “fhiuwww….akhirnya sampai ujung juga”. Lega rasanya. “wew.. tidak ada jalan lagi”. Aku berhenti karena sudah tidak ada jalan lagi, di depanku pohon tumbang besar, pohon-pohon basah dan sejuk. Tempat ini keren! Masih alami

kurang lebih gambarannya seperti ini, tapi lebih keren dari apa yang aku lihat (",)

"Berkali-kali Engkau menolongku" (♥)

Ini pengalaman terhebat yang pernah terjadi dalam hidupku,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun