Mohon tunggu...
Margaretha Devi Ariyani
Margaretha Devi Ariyani Mohon Tunggu... profesional -

Sedikit gambaran tentang saya ada disini http://kupukupulilin.blogspot.com ---------------------------------------------------------- jadikan quotes ini virus yaaa.... "Ada kekuatan dalam tawa dan kegembiraan, karena ia tidak pernah terlarut dalam kesedihan. Hiduplah hari ini... Hiduplah apa adanya... Cintailah seseorang dg sepenuh hati hari ini, karena besok mungkin cerita sudah berganti"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Terima Kasih atas Anugerah Kehidupan Ini (Mahameru, Aku dan DIA)

28 Agustus 2012   04:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:14 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puji Tuhan aku melihat maz uwix di seberang kananku..

dia kelihatan kecil sedang melambai lambai

“kamu harus naik!ikuti arah matahari,ambil jalur  kanan”.

Berulang kali dia teriak seperti itu sampe bosan aku…. Xixixixixi

"Mencoba bertahan dan bangkit lagi" (♥) “aku haus.. Air minumku sudah habis aku teguk di batas vegetasi bukit tadi, saat aku melihat rumah kuning. “aku haus” Sambil mengumpulkan ludah aku mencoba bertahan dan berjuang Berjuang dari kehausan ini, berjuang agar tidak panik, berjuang untuk keselamatan diriku. aku melihat maz uwix begitu kecil, aku ga tau tepatnya berapa meter. Kami terpisah oleh jurang pasir yang curam. Kurang lebih ada 10 punggungan pasir dan lembah yang harus aku lewati agar bisa sejalur dengan posisi tempat maz uwi berdiri. 4 punggungan dan lembah berhasil aku lewati, aku semakin naik ke atas berkat panduan dan teriakan dia ("Makasih yaaa maz… xixixixi…") “cari jalanan yang landai, cari pijakan dan pegangan terkuat” “mendekat ke arah matahari dan ambil jalur kanan” “plukkk.. brasaakkkk…. Grubuukkkkk” ga bisa maz… pasirnya ambrol… aku disini saja.. (berharap ada yang datang menolong) “kamu harus mecobanya” Kucoba naik lagi... dan... “brukkkk… grebukkkk! Pasir-pasir berjatuhan dan aku kembali ketempat semula. Tempat yang bisa menopangku. Karena tempat itu tempat paling aman bagiku. Kanan kiriku lembah curam. Aku takut Tuhan! Gumamku dalam hati “Jangan melihat ke bawahsayang… lihatlah atas dan dekati matahari”. Suara itu menangkan jiwaku. Entah itu suara apa yang ada dalam hatiku. “plukkk.. brukkkk..” “ga bisaaa mazzzz… aku ga bisa melakukannya aku disini sajaaa…” “ya sudahh.. kamu disitu saja, jangan panik”. Sepertinya itu suara Rm. Widya “iyaaa… aku disinisaja”. Kutenangkan diriku sambil berpikir mencari pijakan terkuat.. berpikir membuat pijakan.. “Kamuharus naik!Kamu harus mencoba naik!” suara maz Uwi masih teriak-teriak aja “plukkk.. brukkkk..” “ga bisa mazz… kalau aku coba terus, gundukan pasir penahan ini bisa ambrol dan aku bisa jatuh ke jurang maz" aku sudah lelah berteriak, aku haus... :'(
kurang lebih gambarannya seperti ini, tapi kurang curam, punggungan dan lembahnya kurang banyak.. hehe (",) Kuputuskan untuk duduk disini dan menikmati panasnya Sang Surya (gayane... xixixi) Mungkin saat itu, kurang lebih pukul 14'an Pergulatan dalam diri mulai muncul saat aku melihat kebawah "Ada apa dengan aku Tuhan?" Kenapa aku bisa sampai ke tempat seperti ini. Tempat dimana hidupku harus aku perjuangkan. Hidup dan matiku. aku telah melakukan kesalahan apa selama perjalanan menuju puncak Mahameru ini? aku ga mau mati di sini Tuhan!. Ijinku cuma satu hari terus kalau aku tidak selamat dari tempat ini. Pak AW gimana? kerjaan freelanceku bagaimana? kemarin aku sudah ditagih-tagih" “Woaaa… bantu aku Tuhan! aku mau pulang... ibuku gimanaa?” kucoba tidak ceroboh dan gegabah lagi, berfikir mencari pijakan. aku kepikiran Ibu. aku pamitan cuma sampe Ranu Kumbolo aja. terus kalau ibu dapat kabar tentang aku bagimana Tuhan? Kasihan beliau… “aku harus pulang Tuhan! aku gak mau lihat Ibu menangis gara-gara aku “kudu dicoba! Dicoba wae.. mengko tambah sore, tambah bengi, tambah rekososing ngoleki” (harus dicoba! Dicoba ajaa... nanti semakin sore, semakin malam, semakin kesulitan mencari) Maz Uwi masih saja teriak-teriak. Aku capek teriak! Aku haus! Aku males menjawabnya “Dev… Deviii... dicoba waeee” "Deviiiiii..." Kelihatannya dia khwatir karena aku tidak menyahut teriakannya. Biarkan saja dia teriak-teriak Tenagaku sudah mulai habis Aku haus! “aku itu butuh dibantuan maz! Bukan diteriaki seperti itu” gerutuku dalam hati Sebenarnya waktu itu aku sedikit jengkel dengan keadaan ini. aku berharap ada seseorang yang menolongku, mengulurkan webbing dan menarik aku dari jurang pasir curam itu. Ehhh… malah di teriak-teriaki saja dari tadi “Sayang... seharusnya kamu itu bersyukur! Masih ada yang memandu kamu. Coba kamu pikir, kira-kira ada orang yang bisa membantu kamu tidak? Adakah orang yang bisa menolongmu dari jurang  seperti itu? Adakahorang yang bisa cepat membawa webbing dalam waktu sangat cepat untuk menolong kamu?” “Tidak!” jawabku dalam hati. Tempat ini sangat curam. Hanya Dia yang mampu menolong dan menopang aku. “Tuhan... bantu aku! Aku mau pulang”. Mas Uwi masih saja teriak-teriak “Harus dicoba! Mengko keburu malam! Soyo rekoso, mesakno sing liyane” Teriakan maz Uwi benar juga, aku harus mencobanya kasihan teman-teman yang mencariku. kasihan maz Uwi dari tadi rela teriak-teriak... xixixixiiii aku ingat batas resmi pendakian hanya sampe kalimati saja. Kalau aku disini sampe malam terus piye? Siapa yang mencari aku? Ada kah TIM SAR yang mau mencari aku? Tuhan bantu aku!. Kucoba merangkak tanpa mempedulikan pijakan, mana yang kuat mana yang rapuh. Aku sudah tidak peduli lagi. Kucoba merangkak naik sambil berdoa “Tuhan bantu aku! Aku mau pulang.. aku mau bertemu ibuku” “brukkkk… braakkkk..” Pasir pasir berjatuhan. Aku pun jatuh. Tapi tak aku pedulikan sakitnya. Aku haus! Aku harus melewati 6 punggungan dan lembah itu. “Terima kasih Tuhan.. kurang 4 punggungan lagi”. Lega rasanya bisa melewati punggungan itu. “Terima kasih Tuhan.. aku bisa bertemu maz uwi lagi”. Kemudian Lian datang terengah-engah membawa air minum. (Sepertinya dia berlari menuju sini… xixixixixii… maafkan merepotkan!) “Terima kasih Tuhan, aku bisa minum… aku bisa bertemu dengan mereka lagi” "Makasihkawan!" (Semoga tidak terulang lagi…. xixixixiixi) "Terima kasih atas anugerah kehidupan ini" (♥) Kenapa wajahmu tanpa senyum. Kamu sudah selamat sayang.. selamat dari jurang itu.. seharusnya kami senang.. “iyaa.. aku masih jengkelsaat bertemu dengan kawanku yang satu ini. xixxiixi “Sayang..seharusnya kamu itu bersyukur! ada dia yang memandu kamu. Sebenarnya tanpa kamu sadari, dialah perpanjangan tangan Tuhan. Tuhan t'lah mengirimnya untuk menolong dan memandu kamu agar bisa kembail ke jalur yang benar. Coba kalau tidak ada dia, mungkin saja kamu tidak bisa bertemu ibumu lagi... xixxixixixii... mungkin looo..." “heheee.. benar jugaa yaaa.." "Makasih buanyakkk yaaa... maz" maafkan kemarin sedikit nesu gituu… xixixixxii… ” “Terima kasih Tuhan, Engkau pertemukan aku dengan mereka” “MakasihLianbuat air putihnya” “Makasih Opung buat makananya” “MakasihMosabbuat minuman hangatnya” “Makasih buat Ade jugaaa…” “MakasihFrater Brams… xixixixi” “Makasih maz Caturbuat senternya” “Makasih Rm. Widyaa… “ “Makasih Amiii…” "Makasih Mbak Anitaaa..." oiyaaa... "Makasih juga buat Ratih dan Kakangnya... xixixxiix..." satu lagi... "Muakasiiihh buanyaaakkkk buat Maz Uwiku... ... xixixixixii... makasih yaa, teriakannyaa" “Makasih kawan-kawansemuanyaaa!" Petualangan kali ini benar-benar luar biasaaaa… seruuunyaaa poll-pollan… xixxixixixi… “Don’t try this!” Ikuti restu ibu, jangan mengingkarinya... xixixixi (",) “Terima kasih Tuhan atas anugerah kehidupan ini. Engkau sungguh baik dan selalu baik padaku. Dengan cara seperti apa aku harus membalasnya. Kulakukan hal-hal baik untuk membalas cinta-Mu padaku namun Engkau semakin baik kepadaku. Lalu dengan cara seperti apa, agar aku bisa membalas semua kebaikan-Mu".

Mahameru, 30 Juni-4 Juli 2012 Salam satu bumi, satu hati Thanks to all photografer (Doge Abdurrahman, Brams, BC Nusantara) hasil jepretan kalian keren-keren, Makasih yaaa....

- - - - - - - - - - - - - - - - - - -

#Refleksi

Berbagai pertolongan Tuhan yang ajaib bisa terjadi, apabila kita mengandalkan kekuatan-Nya lebih dari apapun. "Dan itu nyata bagiku" setiap kali aku menyebut nama-Nya dan meminta pertolongan-Nya DIA selalu menolong, dan akhirnya, aku pun bisa melakukannya melakukan hal-hal yang sulit bagiku “Terima kasih Tuhan atas anugerah kehidupan ini.

(♥)

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun