Mohon tunggu...
trecy bedkowska
trecy bedkowska Mohon Tunggu... -

Hai! Senang rasanya bisa menyapa kompasianer lagi setelah sejenak menenggelamkan diri dalam aktivitas lain. Kali ini, saya ingin merasa lebih dekat dengan Kompasianer. Dan mungkin ini akan merubah sedikit format tulisan saya menjadi lebih personal. Enjoy:)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jogging Yuuuk! (2): Tips Jogging

8 Maret 2010   12:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:33 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nah, tips sederhana untuk latihan yang lunak dan aman, bisa di lakukan sebagai berikut :

Yang pertama, pemanasan dulu sekitar 10 - 15 menit. Jalan kaki maksudnya. Kalau tubuh sudah mulai panas, baru berlari. Tapi larinya jangan nafsu amat, pelan -pelan dulu,lari kecil. Artinya ayunan kaki tidak terlalu lama meninggalkan daratan. Tapi usahakan posisi tubuh jangan terlalu maju ke depan. ini kecenderungan di mana saja, kalau sudah lari pasti badan manyun ke depan. Ya, tapi tidak semua orang bisa menegakkan tulang punggung tanpa merasa tertekan sih. Karena latihan postur tubuh yang baik dan benar justru lebih sulit dari latihan lari tapi merupakan dasar bagi latihan kekuatan otot lunak itu tadi. Kalau sudah lebih panas, boleh lari lebih kuat. Tapi usahakan untuk menjaga intensitas agar lari bisa berlangsung lebih lama. Jika kita sudah mulai berpikir untuk menghentikan latihan, justru saat ini adalah saat yang tepat untuk memaksimalkan intensitas, kendati hanya untuk beberapa detik. Ini adalah detik -detik emas dalam peningkatan kapasitas latihan. Dan setelahnya kurangi kecepatan dan kekuatan tanpa panik. Sampai akhirnya kembali berjalan dan tetap berjalan kaki sampai rasa lelah atau sakit hilang dari tubuh. Dari 60 menit latihan, 15 menit adalah jalan kaki pemanasan, 10 - 20 menit (tergantung kekuatan masing -masing) adalah lari tanpa terputus atau boleh terputus jika memang tidak kuat, dan 10 menit berikut adalah jalan cepat atau lari kecil, 10 menit berikut adalah jalan normal.

Latihan boleh selesai sampai di sini, namun di sarankan untuk stretching atau latihan pelenturan, terutama otot kaki dn sendi - sendi lutut serta pergelangan pinggul dan kaki, agar semua tekanan dari latihan terurai dan tubuh sepenuhnya segar.
Bagi yang tidak biasa berolahraga secara terukur, lari dalam keadaan demikian selama 10 menit sudah merupakan suatu siksaan. Rasanya seperti 10 menit terlama dalam hidup. Alasannya ada dua, tubuh belum mensekresi hormon endorfin yang menyebabkan perasaan nyaman atau efek seperti meditasi dalam kegiatan fisik ( hormon ini adalah hormon yang sama - sama muncul pada orang yang sedang jatuh cinta loh) dan karenanya segala sesuatu terasa menyiksa sebelum hormon ini merayapi setiap sel, dan otak reptil kita yang tepat ada di belakang kepala kita ini lagi -lagi memberi signal : bahaya! dan karenanya kita menjadi khawatir dan takut, dan memutuskan latihan untuk merasa aman. Ini terjadi pada 20 menit pertama saja. Jika kita bisa atasi 20 menit pertama ini, selebihnya ya baik -baik saja.
Bisa di simpulkan, dalam manajemen latihan lari 60 menit, tingkat kesulitan tertinggi justru menangani 20 menit yang pertama. Tingkat kesulitan ke dua adalah menambah intensitas pada menit terakhir di puncak latihan di mana tubuh sedang panas -panasnya dan terkadang ada perasaan kita tidak kuat lagi. Ini merupakan siklus naik turun. Ketika kita menambah intensitas, maka kapasitas kita meningkat, namun tubuh cepat menyesuaikan keadaan sehingga beberapa saat kemudian, kapasitas tubuh menjadi statis, Di saat inilah sebenarnya tubuh mengalami siklus pemulihan, sehingga kita bisa menambah porsi latihan. Siklus pemulihan ini terjadi sebagai bentuk mekanisme alami kelompok hormon endorfin, yang bertugas menyamankan tekanan dan beban kerja tubuh pada saat - saat kerja keras tersebut. Dan bila kita tidak menyerah, maka kinerja jantung meningkat, daya tahan bertambah, dan kapasitas daya serap maksimal oksigen oleh paru -paru juga meningkat. Namun, latihan ke tahap yang terakhir ini, memerlukan pengawasan dan bimbingan serta diet berimbang, apabila diet berimbang tidak terpenuhi, maka sebaiknya  kita tidak menggunakan tubuh untuk kerja keras tersebut ( jogging).
Dalam istilah saya, perilaku tersebut adalah pelecehan tubuh ( makan sembarangan vs olahraga keras)
Selamat berjogging semua!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun