Bisa Dibilang Resensi Buku IGen
Oleh : Risna Solichah Okta Syabrina
Judul : IGen (Islamic Generation) Gaul Bener Tanpa Minder
Pengarang : Dainur Jehan
Penerbit : QultumMedia
Tahun Terbit : 2015
Tebal Buku : xii+212 hal : 13 x 19 cm
Harga Buku : Rp 53.000,00
Buku yang berisi tentang motivasi dan pengembangan diri untuk remaja-remaja masa kini yang satu ini dikarang oleh Nurjannah hayati atau nama penanya Dainur Jehan. Beliau ini lahir pada tanggal 3 januari dan merupakan mahasiswi alunmni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Sebelum menulis buku ini beliau pernah menulis buku “Saleha Is Me” dan “Ta’aruf Is My Way” bersama teman teman @muslimah_Talk. Mbak Dainur Jehan ini juga aktif sebagai blogger dengan menulis tentang serba-serbi kehidupan yang pastinya sangat bermanfaat bagi pembacanya. Dengan bahasa yang gaoel banget dia membahas tentang arti gaul yang sebenarnya. Sebagaimana yang kita tahu anak muda jaman sekarang sering kali salah mengartikan kata gaul. Nah, di dalam buku inilah dia meberi tips sekaligus motivasi agar kita menjadi anak gaul yang sebenarnya. Buat kalian yang nggak suka baca buku yang bahasanya selangit atau lagi pengen baca buku yang ringan, bisa jadi buku ini yang kalian cari. Kata-katanya sederhana nggak belibet sekaligus bisa dapet informasi-informasi yang bermanfaat. Selain itu, di dalam buku ini dipaparkan beberapa cerita islam, hadis dan beberapa ayat Al-Quran untuk menjelaskan dan memberi contoh sekaligus motivasi untuk para pembacanya. Secara keseluruhan buku ini bagus tapi menurut saya beberapa saran yang diberikan tidak memberikan sesuatu yang baru karena sebenarnya banyak pembaca yang sudah mengetahuinya. Walaupun begitu, saya kira nggak ada salahanya membaca buku ini, karena bener-bener lebih banyak manfaatnya.
SINOPSIS :
Bagi kalangan remaja gaul itu seperti keharusan bagi mereka belum keren kalau belum dibilang gaul. Tapi sayang makin kesini kata gaul itu mengalami pergeseran makna. Baru dibilang gaul kalau pakaiannya fashionable, suka nongkrong malam di kafe, ngerokok dibilang gaul. Apalagi dengan zaman media social sekarang ini, makin eksis dan makin banyak followersnya dibilang gaul. Padahal kata gaul sejatinya jauuh dari itu. Nah dalam buku ini dijelasin deh gaul yang baik itu seperti apa. Salah satunya membahas pacaran. Dijaman sekarang ini siapa yang nggak kenal pacaran? Pasti hampIr semua remaja tau yang namanya pacaran. Salah satu alasan kenapa mereka butuh pacaran adalah supaya ada tempat curhat. Kenapa curhat harus sama pacar? Nah, selain sama pacar kan bisa curhat sama sahabat, orang tua dan jangan lupa kita juga punya Allah SWT. Ada juga motivasi tentang orang-orang yang sukses ketika usia muda. Tentang pacaran yang sehat dan islami, itu Cuma mitos. Nggak ada yang namanya pacaran sehat dan islami. Kenapa? Karena pacaran sama saja dengan mendekati zina. Di dalam islam mendekati zina sudah jelas-jelas dilarang. supaya cinta tidak merugikan ada beberapa tips mencintai. Diantaranya adalah mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Selain pacaran, remaja sekarang juga nggak asing dengan kata nongkrong. Biasanya sih kalau nongkrong ya Cuma bahas tentang fashion, lagu terbaru, temen sekelas lah, gebetan lah dan apapun itu selama ngomong masih digratiskan. Di dalam buku ini ada beberapa saran agar nongkrong menjadi lebih bermanfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain. Sewaktu nongkrong pasti banyak yang lupa waktu hingga mereka pulang tengah malam sedangkan akhir-akhir ini banyak kejadian pembegalan. Dari pada pulang malam yang jelas banyak ruginya kenapa nggak pulang lebih awal saja. Selain lebih aman, kita juga lebih hemat, waktunya juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif.
Bullying, supaya mendapat predikat gaul banyak remaja yang melakukan bullying paling banyak dari senior ke juniornya. Sekalipun banyak korban bullying yang akhirnya pada stress, minder dan yang lain-lain, ternyata banyak juga korban bullying yang sukses dimasa depannya. Jadi buat yang suka nge-bully, siap-siap saja besok bakal melihat korban kalian sukses didepan kalian. Dan untuk kalian korban bullying, jangan patah semangat, jadikan bully-an itu sebagai pemacu semangat kalian.
Di dalam buku ini dibahas juga pandangan remaja yang menganggap bahwa merokok itu adalah hal yang gaul. Katanya kalau tidak bisa merokok itu sama dengan banci. Padahal ya, kalau dilihat di taman lawang sana banyak juga banci yang merokok. Jadi buat kalian yang gak suka merokok dan apabila suatu saat nanti kalian dibilang banci Karena nggak berani merokok bilang saja “gue bukan banci, makanya gue nggak ngerokok!”. Dipaparkan juga informasi bahaya kandungan rokok, apapun jenis rokok udah pasti itu berbahaya.
Anak gaul, belum dibilang gaul kalau belum fashionable, gonta-ganti aksesoris tiap hari. Body dibikin cantik, hidung di mancung-mancungin,pakai behel, pakai bedak setebel tembok. Padahal muslimah itu simple. Bedaknya adalah air wudhu, perona matanya adalah rasa syukur, lipstiknya adalah kejujuran dan untaian kata penuh hikmah, penghias rambutnya adalah jilbab yang menjulur sampai dadanya. Bukannya yang berpakaian tapi telanjang tetapi haruslah yang menutup aurat. Kenapa mereka susah payah menjadi fashionable? Supaya eksis?. Daripada eksis di dunia, mending eksis di langit saja!. Walaupun di dunia ini tidak banyak yang mengenal kita bahkan semua tidak perduli dengan kita, yang penting kita terkenal di langit.
Setiap orang pasti mempunyai idolanya masing-masing. Mengidolakan seseorang sah-sah saja dengan syarat dia akan membawa kebaikan kepada diri kita. Cari idola yang mencontohkan hal yang baik pada diri kita. Karena pada dasarnya penggemar akan mengikuti idolanya sedikit demi sedikit. Ada beberapa tips memilih idola. Antara lain adalah memilih idola yang ketika melihatnya mengingatkan kita pada surga, yang rajin ibadah sunnahnya, dan terjaga akhlaqnya.
Anak jaman sekarang pasti pada punya yang namanya media social. Yang biasanya menjadi tolak ukur seberapa eksis dan gaul kalian. Nggak ada salahnya menjadi eksis di media social. Tetapi akan lebih baik jika kita memanfaatkan media itu untuk menyebarkan kebaikan. Karena kebaikan akan berbuntut kebaikan dan kejahatan pun akan berbuntut kejahatan. Dengan gadget yang semakin canggih kita bisa dong menjadi creator kebaikan nggak Cuma jadi follower terus.
KEUNGGULAN :
- Judul buku menarik.
- Pengarang menggunakan bahasa sederhana yang mudah dicerna oleh pembaca.
- Banyak di tambahkan kata-kata motivasi, hadis, ayat-ayat al-quran.
- Selalu ada humor atau lelucon sehingga tidak akan membuat pembaca menjadi bosan.
- Memberikan contoh atau penjelasan dengan topik-topik terkini.
- Menyajikan informasi-informasi ringan tapi penting.
KELEMAHAN :
- Beberapa penjelasannya kurang mendalam.
- Banyak menggunakan survey yang bisa di anggap belum tentu benar. Contohnya menggunakan CLSI (Cak Lemper Survey Indonesia).
RUMUSAN KERANGKA
Mosi-Mosi
Nggak Pacaran Nggak Gaul
“Gue Butuh Someone Buat Tempat Curhat”
Berjomblo-jomblo Dulu, Bersukses-sukses Kemudian
Pacaran Sehat dan Islami?
Pacaran, Masih zaman?
Nongkrong… Nggak Asal Nongkrong
Nongkrong jadi Gaya Hidup
Apa sih yang Didapat Selama Nongkrong?
Alternatif Tempat Nongkrong Yang Asik
Pulang Malam…. Masih Zaman?
Baiti Jannati, Home Sweet Home, Rumahku Surgaku
Yakin, Masih Mau Pulang Malam?
Kalau Nggak Pulang Malam, Gimana?
Let’s Talk About Bullying
Tren Nge-bully Di Seluruh Dunia
Katanya sih, Nge-bully Biar Eksis, Emang Iya?
Kisah Orang Sukses Karena Dibully
Nge-bully Aja Asal…
Surat Untuk Pem-bully
Racun Pembunuh Berdiameter Sepuluh Centi
Gue Bukan Banci, Makanya Nggak Ngerokok
Love Your Body, Love Everybody
Shisha, Gaya yang Justru Berbahaya
Rokok Elektronik, Yakin lebih Sehat?
Cewek Ngerokok
Fashionista Syalalaaa
Fashionable boleh, asal…
Muslimah Itu Simple
Eksis Di Langit Aja, Yuk!
World Dodol, eh, Idol
Hallyu
Plus-plusnya Korea
Hollywood dan Bollywood Mania
Idola Seluruh Alam Raya
Tenar Di Seluruh Dunia
Memilih idola
Forever Follower?
Create… Create… Create…
Kreator Kebaikan
Bukan Sekedar Gadget
MLM keburukan
Sayonara
Profil Penulis
Buku ini tidak menggunakan bahasa yang kaku atau ilmiah, justru sangat luwes dan mudah diterima. Penulisannya tidak terlalu terpaku oleh EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Selain itu antar topic juga saling berkaitan. Namun ada kesalahan cetak yaitu pada halaman129-131 dimana halaman tersebut tercetak double atau tercetak kembali di halaman 133-134.
Buku ini sangat cocok untuk remaja-remaja yang sedang mencari jati diri yang ingin gaul tapi gaul dalam arti yang sebernarnya dan gaul yang positif. Karena di dalam buku ini terdapat saran-saran menjadi gaul yang positif dan menguntungkan. Buku ini juga cocok untuk mereka yang kurang percaya diri karena di dalamnya banyak motivasi yang akan merubah mindset mereka tentang arti kata gaul yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H