Literasi digital sangat penting dalam era media sosial yang penuh dengan informasi yang belum tentu benar. Dengan literasi digital, masyarakat bisa lebih kritis, tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu, dan mampu menyaring informasi yang mereka terima di media sosial. Langkah-langkah untuk meningkatkan literasi digital di masyarakat membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan platform media sosial. Dengan literasi digital yang baik, masyarakat akan lebih siap menghadapi tantangan informasi di era digital yang semakin kompleks ini.
Referensi
- Wardle, C., & Derakhshan, H. (2017). Information disorder: Toward an interdisciplinary framework for research and policymaking. Strasbourg: Council of Europe.
- Tandoc, E. C., Lim, Z. W., & Ling, R. (2018). Defining "fake news": A typology of scholarly definitions. Digital Journalism, 6(2), 137-153. https://doi.org/10.1080/21670811.2017.1360143
- Buckingham, D. (2015). Defining digital literacy--What do young people need to know about digital media?. Nordic Journal of Digital Literacy, 10(Jubileumsnummer), 21-34.
- Farkas, J., & Schou, J. (2019). Post-truth, fake news, and democracy: Mapping the politics of falsehood. Nordicom Review, 40(1), 3-21.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI