Travel Journal - solo traveling ke Eropa daratan dari London
by:
Khoirul S Prawiaranegara
Experience Consultant Travenion.idÂ
Traveling  di Eropa menggunakan bus membawa cerita tersendiri mulai dari pertimbangan memilih moda transportasi, hingga bagaimana perjalanan menggunakan bus itu sendiri.
Negara-negara di Eropa Barat, sangatlah mudah untuk dijangkau melalui jalur darat (termasuk Inggris) dengan berbagai macam pilihan transportasi, baik pribadi atau umum seperti kereta dan bus.
Saya sendiri memilih menggunakan bus saat traveling dari London ke Eropa (Prancis, Belgia dan Belanda) pada September 2017 lalu.Â
Saya memiliki beberapa pertimbangan saat memilih bus sebagai moda transportasi utama.
1. Harganya tiket sangat terjangkau
Harga tiket bus ke Eropa daratan jauh lebih murah dibandingkan harga tiket kereta. Sebagai contoh tiket London-Paris yang bedanya bisa sangat ekstrim:Â
- tiket bus  14.90
- tiket kereta 120
- tiket pesawat 40 ( tiket termurah low-cost carrier).Â
Anda bisa mengunjungi omio.com (dulunya goeuro.com) untuk membandingkan harga tiket bus, kereta dan pesawat sekaligus.
Catatan: Harga yang saya sebutkan di sini merupakan harga normal dan kurs euro-rupiah 1 = Rp16.000)Â
2. Kenyamanan bus-bus ini menurut saya sangatlah oke
Meskipun kelas ekonomi, tingkat kenyamanan bus-bus ini standard negara-negara maju, atau kalau di Indonesia seperti bus kelas eksekutif.Â
Saat itu saya memilih untuk naik FlixBus, jaringan bus terbesar di Eropa dengan harga yang sangat hemat. Bagi saya yang berpostur rata-rata postur orang Indonesia, susunan kursi bus ini sangat nyaman. Kursi disusun 2-2 dengan jarak antar depan-belakang yang lapang. Anda yang berpostur besar seperti orang Eropa pada umumnya pun tidak perlu khawatir, jarak antar kursinya masih cukup lapang.
Meskipun sopir tidak akan tau jika kita membawa makanan hangat di dalam tas, jangan sekali-sekali mencoba membawa masuk dan memakan makanan panas di dalam bus. Sopir bus akan langsung tahu jika kita memakan makanan hangat/panas di dalam bus. Pernah suatu ketika sopir bus National Express yang saya naiki menghentikan busnya dan menyuruh seorang penumpang yang sedang makan untuk menaruh makanannya ke dalam bagasi.
3. Ada beberapa opsi bus
Ada beberapa bus yang melayani perjalanan darat ke berbagai negara di Eropa.
PO asal Prancis ini kini diakuisisi oleh BlaBlaCar, sebuah perusahaan penyedia jasa carpooling untuk long distance journey.Â
Anda masih dapat menemukan tiket Ouibus dan BlaBlaBus melayani rute yang sama meskipun menurut website mereka, Ouibus kini dibranding menjadi BlaBlaBus.
Saya sendiri belum pernah menaiki Ouibus akan tetapi tingkat kenyamanannya lebih baik dibandingkan dengan Flixbus. Konsekuensinya, harga tiketnya pun cenderung lebih mahal.Â
Operator asal Jerman yang menguasai hampir seluruh pasar Jerman dan memiliki pilihan rute yang sangat beragam di Eropa. Armada dari Flixbus terlihat sangat mencolok dengan warna hijaunya. Flixbus sendiri menjadi operator khusus untuk Eropa bagi Megabus (bus asal UK).Â
11-12 dengan Megabus, FlixBus bisa menawarkan harga yang rata-rata lebih murah dibandingkan yang lain. Namun, bisa dibilang cukup ngaret berdasarkan apa yang pernah saya alami, dengan rentang waktu keterlambatan keberangkatan 5-10 menit. Untuk kedatangan, yang pernah saya alami saat ke Brussel, bus terlambat hampir 1 jam. Jadi, siap-siap saja jika Anda memilih naik Flixbus.
Meskipun murah, tiket Flixbus bisa sangat mahal jika kita membelinya mepet dengan waktu/tanggal keberangkatan kita. Kenaikannya minimal hampir 100%. Lebih baik pesan jauh-jauh hari sebelumnya agar lebih hemat.
Merupakan bagian dari National Express (Natex-UK) yang khusus melayani rute London-Eropa daratan. Saya sendiri belum pernah naik Eurolines. Pertimbangan saya saat itu harga tiket Eurolines jauh lebih mahal dibandingkan Flixbus dengan jadwal dan durasi perjalanan yang hampir sama. Saya sendiri hanya pernah naik Natex yang melayani rute domestik UK. Menurut saya busnya sangat nyaman dan kualitas pelayanan dari Natex sangat baik, mulai dari driver hingga staffnya. Saya pernah beberapa kali tertinggal oleh bus yang seharusnya saya naiki, namun oleh staff Natex saya diminta untuk naik ke bus di jadwal berikutnya. Hal ini belum tentu saya dapatkan dari PO bus lain. Asumsi saya, kenyamanan bus dan kualitas pelayanan staff Eurolines akan relatif sama dengan National Express.
Yang perlu diperhatikan saat memesan bus adalah jadwal keberangkatan, terminal keberangkatan  dan tujuan, serta rute pemberhentian.Â
Bus-bus tersebut memeliki jadwal yang bervariasi dengan harga tiket yang berbeda-beda meskipun dalam rute yang sama. Hal yang berbeda dari bus di Indonesia.
Selain itu, rute sama bisa memiliki durasi perjalanan yang berbeda. Penyebabnya, bus-bus tersebut bisa melalui jalur yang berbeda untuk menuju ke kota tujuan. Bisa juga karena bus tersebut harus transit di kota tertentu.
Nah, untuk terminal akan saya ceritakan dibagian bawah.
4. Penasaran dengan Euro TunnelÂ
Euro Tunnel merupakan terowongan bawah laut yang menghubungkan Inggris (Folkstones) dan Prancis (Calais) di Selat Dover (British Channel).Â
Awalnya saya kira bus akan berjalan melewati jalan di dalam terowongan bawah laut. Ternyata bus masuk ke dalam kereta yang nantinya akan berjalan di dalam terowongan.
Â
Seluruh proses imigrasi dilakukan sebelum bus masuk ke dalam kereta. Setiap penumpang harus turun untuk proses imigrasi keluar dari UK. Penumpang kembali naik bus dan saat di pos pemeriksaan imigrasi, petugas dari imigrasi Prancis naik ke dalam bus dan meminta paspor dari setiap penumpang. Yang kemudian dibawa ke pos untuk diperiksa dan distempel baru kemudian dikembalikan ke pemilik paspor masing-masing.
Â
Pemberhentian Bus
Katanya, sebuah bandara adalah cerminan suatu negara karena bandara adalah pintu gerbang masuknya para turis asing. Pun demikian stasiun maupun terminal yang melayani rute internasional.
Ketika saya tiba di Paris, semua stereotype Paris yang glamor, indah, romantis dan sebagainya langsung runtuh. Terminal bus dimana saya tiba di Paris, yaitu Paris Bercy Seine, tampak sangat suram, tampak kotor ditambah pencahayaannya redup.
Memang FlixBus tidak selalu berhenti di terminal. Seringkali hanya di bus stop (halte) seperti yang ada di Rotterdam dan Brussel (mungkin di kota-kota lain juga).Â
Tapi suasana dan atmosfernya sangat gelap. Menurut saya jauh dari ideal untuk sebuah terminal internasional.Â
Di Victoria Coach Station suasanya berbeda 180 derajat. Di sana terdapat ruang tunggu penumpang yang sangat memadai dan fasilitas penunjang lain yang lengkap seperti toilet, toko, caf maupun kantin serta terminalnya sangat terang meskipun di malam hari.
Okelah jika kantin atau cafe tidak begitu penting, akan tetapi fasilitas utama seperti papan informasi keberangkatan dan kedatangan bus juga tidak ada di Paris Bercy Seine. Hal ini bagi saya sangat merepotkan karena harus melihat 1 per 1 bus yang ada untuk mengetahui rute bus.
Saat saya hendak berangkat dari Paris menuju Brussel, saya kesulitan menemukan bus saya meskipun saya datang 30 menit sebelum waktu keberangkatan di tiket. Rute bus hanya ditulis dikertas A4 dan ditempel di kaca depan.Â
Saya bisa menemukannya pun karena mendengar pemberitahuan dari kru bus yang memanggil penumpang rute tersebut menggunakan megaphone. Bahkan saya hampir tertinggal bus karena baru mendengar pemberitahuan  saat last minute. Setelah saya naik pun, bus tidak langsung berangkat. Masih menunggu sekitar 10 menit.
 Satu hal lagi terkait pemberhentian. Kalau Anda merencanakan perjalanan keliling Eropa menggunakan bus-bus diatas, pastikan untuk selalu cek terminal keberangkatan dan kedatangannya. Meskipun memiliki rute yang sama, tidak semua bus berangkat dan tiba di terminal yang sama. Biasanya Eurolines menuju terminal yang berbeda dengan Flixbus atau Ouibus, terminal yang menurut saya lebih bagus fasilitasnya.
* * *
Overall, Eurotrip dengan bus sebenarnya cukup menyenangkan karena bisa mengetahui dan mengalami hal-hal menarik selama perjalanan di darat. Bisa melihat lebih dekat kehidupan masyarakat di suatu negara. Bagi saya itu merupakan kebahagiaan tersendiri.
Namun, kita harus mempersiapkan dari jauh-jauh hari jika ingin memburu tiket hemat. Selain itu, sediakan pula spare waktu pada perjalanan. Jangan terlalu mepet mengatur waktu perjalanan Anda. Jaga-jaga jika bus terlambat tidak sesuai jadwal, entah itu karena memang molor atau kondisi traffic yang macet.
Semoga bermanfaat. Selamat berpetualang dan mengeksplor dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H