Mohon tunggu...
Travenion Travel
Travenion Travel Mohon Tunggu... Konsultan - Tour-Travel & Buddy Provider

Your Travel Companion Designing the best travel experience tailored for you

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

5 Manfaat Traveling: Riset Membuktikan

17 Juni 2019   15:45 Diperbarui: 17 Juni 2019   15:49 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ramakant Sharda on Unsplash 

Traveling kini menjadi sebuah kebutuhan baru di kalangan masyarakat modern, khususnya di Indonesia. Banyaknya paparan dari berbagai media, media sosial, TV, majalah, dll, serta meningkatnya tingkat kemampuan ekonomi seseorang mendorong masyarakat untuk traveling.

Taveling pastinya juga menghabiskan dana yang kita miliki, berapapun kemampuan finansial kita. Tentunya akan sia-sia aja kalau traveling hanya untuk pamer di media sosial. Padahal, traveling memiliki banyak manfaat bagi diri kita.

Berikut ini adalah beberapa manfaat traveling berdasarkan hasil penelitian-penelitian di dunia.

1. Menurunkan Stress

Manfaat ini tentu sudah banyak Anda ketahui dan rasakan. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 89% responden merasakan penurunan tingkat stress yang signifikan setelah bepergian.

Photo by Radu Florin on Unsplash 
Photo by Radu Florin on Unsplash 

Penelitian lain terhadap dampak berlibur terhadap stress dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Tampere, Finlandia di tahun 2015. Temuan mereka menyatakan bahwa seseorang perlu untuk berlibur selama 8 hari agar dapat  memaksimalkan manfaat liburan.

Salah satu anggota tim peneliti, Dr. Jessica de Bloom menyatakan bahwa kesehatan dan kesejahteraan akan meningkat tajam ketika seseorang berlibur, seringkali selama hanya 2 hari. Tetapi, 8 hari merupakan angka yang paling ideal untuk memaksimalkan efek dari traveling untuk menurunkan stres menurut hasil penelitian mereka.

2. Baik untuk Kesehatan Jasmani

Layaknya dampak traveling ke tingkat stress, traveling juga dapat mendongkrak imunitas seseorang. Pada tahun 2006, penelitian gabungan dari the Icahn School of Medicine at Mount Sinai, the University of California, San Francisco dan Harvard Medical School. Tim peneliti tersebut membandingkan manfaat kesehatan yang diterima dari meditasi dan traveling.

Penelitian tersebut melibatkan 100 orang wanita yang diminta untuk menghabiskan waktu selama 6 hari di sebuah resort di California. Setengah dari mereka diminta untuk bermeditasi dan sisanya hanya diminta untuk menikmati momen liburan tersebut. 

Hasilnya, terdapat perubahan signifikan pada pola jaringan molekul dari setiap peserta pada kedua grup tersebut. Perubahan paling terlihat adalah pada aktivitas genetik yang mengatur respon terhadap stres dan fungsi imunitas.

Selain itu, traveling juga baik untuk kesehatan jantung. Sebuah artikel dari The New York Times melaporkan bahwa wanita yang berlibur setiap 6 tahun sekali (atau kurang) cenderung mengalami penyakit jantung 8x lebih tinggi dibandingkan wanita yang setidaknya berlibur 2 kali setahun.

3. Meningkatkan Keharmonisan Pasangan dan Memperkuat Ikatan Keluarga

Sebuah studi dari AARP Travel Research menunjukkan bahwa traveling dengan tujuan untuk berwisata dapat meningkatkan hubungan seseorang dengan pasangannya. Sebanyak 52% responden menyatakan bahwa hubungan mereka dengan pasangan masing-masing semakin meningkat. Rata-rata, peningkatan tersebut berlangsung selama 6 pekan pasca traveling.

dok. Travenion
dok. Travenion

Temuan tersebut juga didukung oleh survei dari U.S Travel Association. Hasil survei tersebut menyatakan bahwa traveling memerikan dampak positif terhadap hubungan pasangan dalam jangka panjang maupun pendek. Traveling dapat mendekatkan kembali dan memunculkan kembali getaran romantisme sebuah pasangan.

Temuan lain muncul dari studi literatur yang dilakukan oleh peneliti dari Texas A&M University. Mereka menemukan bahwa ikatan antara anggota keluarga akan semakin meningkat dengan traveling sekeluarga.

4. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi (Interpersonal)

Belum ada penelitian secara spesifik tentang keterkaitan traveling dengan peningkatan kemampuan komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal. Namun, dari hasil studi litratur yang kami lakukan, banyak artikel yang membahas bahwa traveling dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi seseorang.

Seseorang dapat menguasai sebuah bahasa (sebagai sarana berkomunikasi) secara optimal saat terjun dan berhadapan langsung dengan lingkungan sosial yang menggunakan bahasa tersebut sehari-hari. Saat seseorang ingin menguasai bahasa lain secara optimal, traveling ke tempat dimana bahasa tersebut digunakan akan memberikan dampak yang signifikan.

Selain itu, ketika seseorang bepergian, apalagi solo traveling, tentu akan bertemu dengan orang-orang baru atau menghadapi berbagai tantangan. Disaat itulah kemampuan interpersonal seorang traveller diuji dan diasah agar dia dapat melewati tantangan yang ada dan agar semakin mengenal budaya-budaya baru dari orang-orang yang ditemui selama perjalanannya.

5. Memperluas Wawasan & Mengasah Kreativitas

Photo by Ramakant Sharda on Unsplash 
Photo by Ramakant Sharda on Unsplash 

Adam Galinsky, seorang Profesor dari Columbia Business School sekaligus penulis dari beberapa penelitian tentang kaitan antara kreativitas dan perjalanan internasional, membuat kesimpulan dari penelitiannya. Beliau menyatakan bahwa mengunjungi tempat-tempat baru dan melibatkan diri ke lingkungan sekitarnya dapat meningkatkan fleksibilitas kognitif seseorang.

Namun, Adam Galinsky menggarisbawahi bahwa hal tersebut dapat dicapai jika seseorang terlibat secara langsung dalam budaya lokal di lokasi tujuannya. Sekedar mengunjungi tempat tidak akan memberikan dampak terhadap kreativitas kita.

Meskipun demikian, mengunjungi tempat-tempat baru sedikit banyak dapat menambah pengetahuan dan memperluas sudut pandang seseorang. Dengan mengunjungi lokasi baru, sedikit banyak seseorang akan mengalami dan menyaksikan hal-hal yang berbeda dengan apa yang ada di tempat tinggal asalnya.

Sebuah survei dari SYTA (Students and Youth Travel Association) yang melibatkan 1.432 guru di Amerika Serikat tentang perubahan pada siswanya akibat traveling menemukan bahwa:

  • toleransi terhadap kebudayaan dan etnis lain meningkat (74%)
  • keinginan untuk belajar/mengetahui/mengeksplorasi meningkat (73%)
  • rasa penasaran intelektual meningkat (69%)

Hal tersebut menunjukkan betapa besarnya manfaat dari traveling bagi peningkatan wawasan dan kreativitas seseorang.

* * *

Tentunya masih banyak lagi manfaat dari traveling yang bisa dibuktikan secara ilmiah selain dari manfaat di atas. Pastinya, setiap individu merasakan dampak dari traveling, termasuk Anda.

Jadi, siapkan rencana traveling Anda dan rasakan manfaat-manfaat lain dari traveling bagi diri Anda dan keluarga Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun