Mohon tunggu...
Fikriyatul Falashifah
Fikriyatul Falashifah Mohon Tunggu... Administrasi - Fikriyatul Falashifah is an Awardee of Indonesia Endowment Fund for Education (LPDP RI) PK-81. She took Master of Development Studies program at Victoria University of Wellington, New Zealand. Currently, she is working at IAIN Salatiga as a staff of Student and Partnership Affairs. In 2014, she did internship in Center of International Forestry Research (CIFOR) and have conducted the research regarding greenhouse gasses emissions in Katingan, Central Kalimantan. She enjoys solo travel, playing musical instruments (piano and guitar), and eager for any kinds of adventure.

Student and Partnership Affairs - IAIN Salatiga. Communicate is not only by language.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menyoal Pengerucutan Daftar Negara dan Kampus Tujuan Studi Beasiswa LPDP

8 Mei 2018   12:56 Diperbarui: 9 Mei 2018   14:45 4397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sebagai awardee merasakan, kuliah itu bukan hanya tentang ranking universitas belaka, melainkan "belajar hidup" dari negara tujuan studi. Mempelajari apa saja untuk memajukan negeri kita. Menangkap ide-ide dan inovasi baru, seremeh apapun itu. Saya merasakan atmosfer belajar di NZ yang cukup kreatif dan menyenangkan dengan supporting system yang sangat baik untuk mahasiswa yang "baru dilepas" ke luar negeri seperti saya, menjadikan saya lebih berani dan lebih PD. 

Saya sedikit menyayangkan kebijakan ini, walaupun ada kesedihan personal bahwa kesempatan pemuda-pemudi Indonesia untuk eksplor NZ kedepannya akan lebih langka. Sekaligus disisi lain, saya bersyukur memilih negara ini di kala kesempatan masih terbuka untuk saya, meskipun dengan perjuangan yang luar biasa. Saya merasa keputusan saya tepat untuk memilih New Zealand dan Victoria University of Wellington.

Mungkin saya dan teman-teman disini adalah generasi terakhir yang kuliah di New Zealand. Bagaimanapun, mari kita terima kebijakan ini dan mengambil sisi positifnya.

Karena pada akhirnya, yang terpenting bukanlah "kamu lulusan mana" atau "IPK-mu berapa" tetapi "skill apa yang kamu punya", "bagaimana etikamu dalam bekerja dan bermasyarakat" dan "seberapa berguna kita untuk memajukan masyarakat atau lingkungan sekitar kita".

Tetap semangat bagi para pejuang beasiswa!

-Wellington, 8 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun