Mohon tunggu...
Destiny Vania
Destiny Vania Mohon Tunggu... Freelancer - Destiny Vania

penulis blogger travelling musik dan coding

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjuangan Mengejar Sikunir di Dieng

3 Desember 2015   23:05 Diperbarui: 3 Desember 2015   23:38 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menempuh perjalanan panjang dari Malang,Jawa Timur. Kami tiba di kota Salatiga sekitar pukul 23:30, beristirahat sambil menikmati makan malam lesehan di depan pasar salatiga.

Pukul 00:00 Kami melanjutkan perjalanan menuju Wonosobo, Wonosobo sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang memiliki suhu sangat dingin. Perjalanan melalui jalan yang berkelok dan berliku, kami mengambil jalur melalui Danau Rawa Pening, sayang sekali karena tengah malam tidak dapat melihat pemandangan Danau Rawa Pening.

Jalanan cukup sepi hanya beberapa Truk dengan muatan besar melintas. Setelah menempuh perjalanan 2,5 Jam lebih kami tiba di Kota Wonosobo. Dingin ! itulah yang pertama kali kami rasakan..jalanan cukup lenggang dan sepi, tapi ada beberapa warung makan pinggir jalan yang masih buka. Untuk kota seukuran wonosobo anda tidak perlu khawatir mencari tempat makan tengah malam, karena masih banyak warung lesehan dan angkringan yang buka 24 Jam.

Lalu kami mengambil spot untuk berfoto di Alun Alun Wonosobo dengan Background Tulisan Besar Wonosobo, dan menyempatkan diri untuk menikmati secangkir kopi hitam di salah satu sudut warung di Alun Alun Wonosobo, beristirahat beberapa menit, kami memutuskan untuk lanjut menuju Dieng.

Alun Alun Kota Wonosobo

Jalan dan tikungan curam dengan penerangan yang sangat minim merupakan tantangan tersendiri bagi kami dalam perjuangan untuk melihat Golden Sunrise atau Sikunir.Pukul 03:30 kami tiba di Dieng..banyak HomeStay tersedia disini, anda tidak perlu khawatir,hampir setiap rumah penduduk menyediakan layanan Home Stay dengan Harga Terjangkau.

Hal terpenting sebelum menuju dieng dari pengalaman kami adalah , Persiapkan Jaket Tebal dan Sarung Tangan !! ya, karena tujuan destinasi ini diluar rencana, kami tidak membawa perlengkapan tersebut, Alhasil badan menggigil dengan suhu diluar yang mencapai 7-10 Derajat Celcius !!

Kami menelusuri jalan satu persatu untuk mencari warung yang masih buka dan home stay, akhirnya kami menemukan warung di Persimpangan jalan yang masih buka, dan bertemu dengan Local Guide setempat yang menawarkan Home Stay dengan harga bervariasi 200rb hinggal 300rb.

Jam menunnjukan Pukul 04:30, Mas Donny (Local Guide setempat) mengajak kami untuk bersiap naik ke bukit sikunir, dengan persiapan ala kadarnya kami menuju Bukit Sikunir dipandu dengan Mas Donny yang menggunakan Motor. Beruntung sampai di Lokasi parkir di Bukit Sikunir kami menemukan banyak toko yang menjual Sarung Tanga, Sweater dan lain lain,, ya alhasil selamat dari kedinginan.

Tanpa menunggu kami langsung melakukan perjalanan untuk mendaki Bukit Sikunir. Dalam benak saya mungkin ini hanya "mendaki anak tangga biasa", ternyata dugaan saya meleset he he he..dengan sudut kemiringan tanjakan yang lumayan curam dan anak tangga yang cukup tinggi ditambah lagi dengan lembabnya bebatuan yang licin, cukup membutuhkan perjuangan lebih untuk mencapai Bukit Sikunir.

 Jalanan Terjal Menuju Bukit Sikunir


Tips sebelum mendaki Bukit Sikunir :

  1. Lakukan Warming Up untuk melemaskan otot sebelum melakukan pendakian.
  2. Gunakan Jaket tebal dan sarung tangan dan Wajib memakai sepatu yang tidak licin.
  3. Jangan terburu buru mendaki anak tangga, karena udara di ketinggian seperti ini sangat tipis dan menyebabkan anda mudah lelah.
  4. Bawa botol air minum ukuran sedang saja untuk bekal diperjalanan.
  5. Isitirahat sejenak bila anda merasa lelah dan jangan dipaksakan.
  6. Bawa kamera dengan Flash karena suasana di Bukit masih gelap.

Setelah mendaki sekitar setengah jam kami sampai di Bukit sikunir. Waktu menunjukan Pukul 05:00, dan Golden Sunrise akan muncul di pukul 05:30, sambil menunggu anda dapat memesan kopi atau pop mie (di bukit ada pedagang yang menjajakan minum dan makanan)

Tepat pukul 05:25, sinar kuning keemasa mulau muncul diantara Gunung Sindoro, dan memancarkan cahaya kuning yang cukup memukau, konon dinamakan Sikunir karena sinarnya menyerupai warnay kunyit.
Memang tidak sia sia kami melakukan Perjalanan 12 Jam dari Malang Tanpa Tidur! untuk bertemu dengan SiKunir yang fenomenal, lokasi ini sangat Foto Genic !!! sayangnya di lokasi ini tidak diperkenankan untuk berkemping atau membuka tenda.

Golden Sunrise Si Kunir  

Keindahan Sunrise Sikunir menurut saya adalah SunRise Terbaik di Indonesia, spot dan point View untuk mengambil foto di lokasi ini sangat menakjubkan dan sangat Fotogenic, bahkan saya merasa melihat bagaikan sebuah Wallpaper Image melihat fenomena ini..

Menghabiskan waktu sekitar 1 jam untuk berfoto, kami turun kembali ke bawah untuk menikmati cemilan dan segelas teh hangat.. sebuah kepuasan tersendiri yang tidak tergantikan ! Kami sempat berbicang dengan Mas Donny, untuk rencana kami lebih mengeksplorasi kawasan wisata dieng  dan menyediakan fasilitas yang memudahkan Traveler untuk mengunjungi wisata ini apakah Open Trip Dieng ataupun Paket Wisata Dieng untuk keluarga.

Ya, anda akan mengalami kesan yang terlupakan dengan melakukan perjalan wisata ke dieng ini..dan memberikan kesan tersendiri apabila kelak anda menunjukan foto foto anda kepada teman teman, yang membuat iri..

So, Kompasiana, kemasi barang anda..Go To Dieng !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun