Mohon tunggu...
Accidental Traveler Yudhinia Venkanteswari
Accidental Traveler Yudhinia Venkanteswari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Call me Ririe. An accidental traveler, yet a zealous worker. Author of @JalanJalanHemat ke Eropa, globetrotter wannabe, ngaku backpacker tapi ga punya backpack, open water diver, it's just me anyway... Feel free to share my blog to others. :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Galau

15 Maret 2012   00:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kuraih gadgetku, kutekan ikon berwarna ungu satu kali. Dalam sekejap mata, muncul deretan nama yang sedang online. Tak kutemukan namanya. Tak puas, aku mengulangnya setiap beberapa saat, meskipun notifikasi sudah kunyalakan.

PINK!!!

Bukan PING dengan huruf G tapi PINK dengan huruf K, lengkap dengan tiga tanda seru di akhir kata. Bukan.. ini bukan tentang warna yang mendadak booming di bulan Februari lalu. Ini adalah sapaan khas darinya, lelakiku, yang selalu kutunggu tiap malam. Sudah lama aku tak menerima sapaan itu. Kulihat bulan sabit di langit, sambil berharap cemas jangan sampai tak ada kabar hingga purnama besok.

Kubuka kembali catatan pembicaraan terakhir kami. Diawali dengan PINK!!! darinya, kujawab dengan emoticon cemberut. Memang aku sedang kesal kala itu. Kudengar dari Neta kawan baikku, bahwa lelakiku punya hubungan khusus dengan wanita lain. Tanpa pikir panjang, kutanyakan hal itu padanya, dan lelakiku hanya membalas dengan emoticon tertawa berguling-guling. Ini tidak lucu sama sekali. Di hari kasih sayang, dia malah mempermainkan perasaanku. Kubilang aku serius, tapi alih-alih menjawab, lelakiku malah mengabaikan pertanyaanku, dan menanyakan tentang studiku. Kami terus berbalas kalimat-kalimat virtual hingga aku tertidur, dan terbangun dengan deretan emoticon kiss darinya yang tak terbalas.

Kutekan lagi ikon ungu di gadgetku, dan muncullah namanya di deretan nama yang sedang online. Hanya sekejap, dan bulatan kuning berubah menjadi putih. Catch you! Ternyata selama ini lelakiku ada, hanya mendadak invisible begitu melihatku online. Sepintas kulihat nama Neta yang tiba-tiba juga menghilang. Mataku menyipit, tampaknya aku mencium sebuah ketidakberesan disini. Tak lama aku tersadar, Neta-lah wanita lain lelakiku.

Ditulis pada pertemuan Reading Lights Writer's Circle 3 Maret 2012 dengan tema:

"menunggu dalam kaitannya dengan rasa cemburu ke orang terdekat.."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun