Secepat kilat aku keluar menembus dinding ruang makan, bersembunyi dibalik pohon sambil melihat kearah jendela. Kulihat bayangan suamiku memeluk Ama yang masih berteriak-teriak memanggilku, sementara bahu Dian terguncang-guncang meskipun dia menangis tanpa suara.
Sudah cukup aku mengacaukan makan malam mereka. Sebaiknya aku cepat-cepat pergi dari sini. Toh cepat atau lambat mereka akan terbiasa tanpa kehadiranku. Kudongakkan kepalaku dan berkata "Aku siap".
Secercah cahaya muncul dari langit. Tubuhku terasa sangat ringan, dan akupun melayang keatas, menuju tempatku yang seharusnya.
---
Ditulis di pertemuan Reading Lights Writers Circle 22 Februari 2014
Tema: what's it feel like to be a ghost
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H