Sebagai calon guru, saya perlu peka terhadap kondisi siswa dan berusaha untuk menciptakan pengalaman belajar yang inklusif, di mana semua siswa, terlepas dari keterbatasan yang dihadapi, dapat terlibat dalam proses pembelajaran. Ini menuntut saya untuk berinovasi dalam merancang strategi pembelajaran yang dapat diakses oleh semua siswa.
Secara keseluruhan, pemahaman saya tentang Pembelajaran Jarak Jauh telah berkembang menjadi lebih mendalam dan aplikatif. Saya melihat PJJ sebagai kesempatan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih fleksibel, interaktif, dan inklusif.
 Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif dan mempertimbangkan kebutuhan siswa, saya yakin dapat memberikan dukungan yang lebih baik dalam proses pembelajaran, serta membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di dunia yang semakin digital.
Â
Learning Management System (LMS)
Learning Management System (LMS ) bukan hanya sekadar alat untuk menyampaikan materi pembelajaran, tetapi juga merupakan platform yang dapat meningkatkan interaksi antara guru dan siswa, serta mendukung proses pembelajaran yang lebih terstruktur dan terorganisir. Dengan adanya LMS, guru dapat merancang pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif bagi siswa.
Salah satu aspek penting yang saya pelajari adalah bagaimana LMS dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa. Dalam konteks Bimbingan Konseling, saya memahami bahwa siswa perlu memiliki akses ke sumber daya dan materi pembelajaran yang dapat dieksplorasi secara mandiri.Â
LMS menyediakan berbagai fitur, seperti akses ke konten pembelajaran, kuis, dan forum diskusi, yang memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya sendiri. Ini sangat relevan dalam mendukung pengembangan kemandirian belajar, di mana siswa dapat mengambil inisiatif dalam proses belajar.
Dukungan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) dianggap sangat penting, terutama selama pandemi. Saya menyadari bahwa LMS memainkan peran krusial dalam memastikan kelangsungan proses belajar mengajar di tengah keterbatasan fisik.Â
Dengan menggunakan LMS, guru dapat tetap terhubung dengan siswa, memberikan bimbingan, dan memfasilitasi diskusi yang mendalam meskipun tidak berada di ruang kelas yang sama. Ini memberikan saya wawasan tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang inklusif dan adaptif.
Selain itu, saya juga memahami bahwa efektivitas LMS tidak hanya bergantung pada teknologi itu sendiri, tetapi juga pada bagaimana guru menggunakannya. Sebagai calon guru, saya perlu mengembangkan keterampilan dalam memanfaatkan LMS secara optimal, termasuk merancang materi yang menarik, mengelola interaksi siswa, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.Â