Mohon tunggu...
Suharyadi Syahramadhan
Suharyadi Syahramadhan Mohon Tunggu... -

Aku Anak La - Pelinge Belitong

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mimpi dari Sebuah Masa Depan yang Cerah, Mengapa Tidak?

3 April 2013   20:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:46 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari – hari, kita sudah sering mendengar apa itu Orientasi Masa Depan. Bagaimana dijelaskan bahwa Orientasi Masa Depan adalah upaya antisipasi terhadap masa depan yang menjanjikan.Menurut G Thrommsdorf (1983) Orientasi masa depan merupakan fenomena kognitif motivasional yang kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan. Sedangkan menurut Nurmi(1991), Orientasi masa depan berkaitan erat dengan harapan, tujuan, standar, rencana, dan strategi pencapaian tujuan dimasa akan datang. Jadi, kita sebagai umat manusia dimuka bumi ini harus mempunyai tujuan dan rencana hidup, untuk kedepannya. Dan kuncinya adalah, kita jangan pernah putus asa, dan jangan pernah takut dengan yang namanya kegagalan.

Jika seseorang sudah takut dengan yang namanya kegagalan dan mudah putus asa. Maka orang tersebut,tidak mempunyai keinginan dan mimpi untuk mempunyai masa depan yang cerah. Karena dari itu ada sebagian orang yang takut dengan masa depannya sendiri, karena ia takut masa depannya tidak sesuai yang diharapkan. Dan sebaliknya banyak juga orang yang ingin masa depannya cerah, ingin lebih baik dari yang sebelumnya, ingin sukses dimasa depan, dan lain sebagainya. Tapi itu semua, kalo kita hanya berdiam diri dan tanpa ada usaha sama sekali. Dan kita cuma berandai – andai saja, seperti contohnya saya ingin begini, saya ingin begitu, itu adalah kesalahan besar. Secara logika, mana bisa kita mau mencapai suatu keinginan yang bagus dan kesuksesan itu, cuma hanya berdiam diri saja dan tanpa usaha.

Maka dari itu, bagi para – para anak remaja. Persiapkanlah diri dari sekarang, karena kalo kita sudah mempersiapkan diri dari usia remaja. Kita kedepannya akan lebih siap dan tidak akan mudah goyang pendirian kita, untuk menghadapi semua rintangan yang menghampiri kita. Tapi kalau kita tidak peduli dengan masa depan kita sendiri, maka habislah kita dimasa depan. Akhir – akhirnya baru menyesal, kenapa waktu remaja tidak mempedulikan masa depannya sendiri. Baru ia berfikir dan hati kecilnya berkata. “Andai waktu ini bisa diputar kembali, maka akan kurubah semua perilakuku dan akan kuperbaiki ini semua”. Memang sih, kalo penyesalan itu pasti datangnya belakangan. Yah, ibaratnya kalo nasi udah jadi bubur. Maka tidak akan bisa kembali seperti awalnya.

Oleh karena itu, kita harus memikirkan hal tersebut untuk masa depan yang lebih cerah. Cara kita untuk menuju masa depan yang lebih cerah yaitu melalui Pendidikan. Karena pendidikan itu hal yang terpenting untuk semua orang, supaya ia mempunyai banyak ilmu, pengetahuan yang luas, dan mempunyai mimpi untuk sukses. Dan juga setiap orang itu berhak mendapatkan pendidikan. Sebagaimana yang telah tercantum dalam Undang – Undang Dasar Negara 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi bahwa “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Kenapa kita harus berpendidikan???Karena pendidikan adalah tiket kita untuk menuju kesuksesan dan masa depan yang cerah. Dengan pendidikan, kita bisa banyak mengetahui ilmu – ilmu dan wawasan yang luas. Itu sebabnya pendidikan itu penting buat setiap orang.

Sebagaimana juga yang diungkapkan oleh Ellizabeth B Hurlock (1981) peserta didik remaja mulai memikirkan kebutuhan tentang masa depan secara sungguh-sungguh. peserta didik mulai memberikan perhatian kepada yang besar terhadap bebagai lapangan kehidupan yang akan dijalaninya. Diantara kehidupan di masa depan yang banyak mendapat perhatian dari peserta didik adalah lapangan pendidikan. Pendidikan juga bukan hanya didapat disekolah, melainkan luar lingkungan sekolah. Seperti dirumah, dikampunghalaman, tempat les, dan sebagainya. Yang paling penting untuk keberhasilan anak adalah keluarga, terutama orang tua. Karena pendidikan itu sudah dimulai sejak dini, dari ia lahir sampai anak itu dewasa. Lalu halaman juga sangat berpengaruh untuk seseorang, karena halaman banyak hal – hal yang positif dan hal – hal yang negatif. Tergantung bagaimana anak itu menjalaninya. Karena halaman itu bisa merubah karakteristik seseorang. Misalnya dari dulunya ia baik dan penurut, karena lingkungannya negatif, ia bisa menjadi nakal, dan sebaliknya.

Kita sebagai penerus bangsa, harus mempunyai keinginan yang kuat untuk memajukan bangsa ini. Sebab kalau bukan kita yang meneruskan bangsa ini, siapa lagi. Kita harus selalu optimis dan selalu yakin dalam segala hal. Dengan selalu optimis dan percaya diri, kita bisa melakukan semua hal. Yang penting kita ada niat, selalu berusaha, berdoa, tawakal, itu semua pasti ada jalan. Sebagaimana pepatah mengatakan, “banyak jalan menuju roma”. Kuncinya adalah kita jangan takut gagal, dan mudah putus asa. Jika kita mengalami kegagalan, maka kita harus mencoba dan terus mencoba untuk bisa. Karena kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda.

Jadi kita harus selalu Berorientasi ke masa depan, seperti yang tercantum didalam 13 macam budaya akademik. Salah satunya adalah ”Beriorientasi keMasa Depan”. Kita juga harus selalu berfikir positif, sangat menghargai waktu, tekun, bijaksana, jujur,adil, tidak mudah putus asa, dan tidak takut gagal. Maka itu semua bisa membuat kita menjadi seorang pemimpin Bangsa kelak dimasa depan yang akan datang. Kita juga harus selalu optimis dan percayalah bahwa masa depan itu ada digenggaman kita. Jadi, baik atau buruknya masa depan itu adalah tergantung dengan kepribadian kita masing – masing. Dan ingatlah, “kita bisa karena biasa”.

By: SUHARYADI SYAHRAMADHAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun