“just be patient”
Benarkan kawan, yang kita punya hanya SABAR.
Ku usap wajahnya, seakan aku bisa membaca arah fikirannya yang sama kusutnya denganku. Aku berikan senyuman yang manis, meski itu sangat sulit ku simpul di wajahku namun aku tahu mungkin itu bisa membuatnya tenang.
“ I know that, conditions are so difficult to be together. But u always said to me, you not alone God always with you.”
“Just be patient, praying and hope” Believed God so kind”
Ku peluk dia begitu erat, dan mencoba menangis di balik wajahnya. Berpura-pura kuat itu sangat menguras tenaga. Istana Bintang, suatu hari nanti aku harap bisa membawamu kembali kesana bukan cuma kamu, tapi anak-anak kita. Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H