Mohon tunggu...
Andrie Yk
Andrie Yk Mohon Tunggu... -

I am just an ordinary peoples who luckily given opportunities to learn more

Selanjutnya

Tutup

Catatan

From Everything To Nothing

12 Februari 2011   05:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:40 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

source Dear All Readers, dalam melakukan profesi bazi readings, sudah tidak terhitung banyak nya saya melihat dan mengamati perjalanan hidup manusia, ada yang dari bukan siapa2 telah menjadi konglomerat, ada juga yang kehidupan nya flat saja dari lahir sampai tua, ada yang sama sekali tidak pernah mendapatkan kesempatan, dan lain sebagai nya. Bila saya ditanya, bazi seperti apa yang paling memprihatinkan? Saya jawaban nya adalah from everything to nothing, bazi dengan karakteristik seperti ini biasa nya dimiliki seseorang yang mendapatkan kekayaan dari orangtua nya sehingga otomatis ia berkecukupan dimasa muda, tetapi saat ia berdiri sendiri di dunia yang ganas, segala kekurangan nya akan memakan diri nya sendiri, berikut merupakan salah satu contoh bazi yang paling memprihatinkan saya, dan juga merupakan contoh kasus yang sangat berharga untuk dipelajari. Suatu hari saya bertemu seorang pria, berpenampilan begitu lusuh dan kelihatan jauh lebih tua dari yang seharus nya, iseng saya bertanya dan mengobrol kepada nya, ujung2 nya setelah ia mengetahui profesi saya, maka ia meminta reading kepada saya. dan dibukalah bazi nya seperti yang diatas. Saya katakan kepada nya, bazi anda ibarat bunga mekar tidak pada waktu nya, energi habis tidak pada waktu nya, dan tidak meninggalkan apa2.  Kehidupan manis dimasa muda harus ditebus kepahitan dimasa tua. Ia langsung meledak dan bercerita bahwa dulu nya ia adalah seorang pengusaha yang sangat sukses, memiliki banyak usaha, termasuk merupakan pemilik salah satu mall terbesar dikota saya waktu itu. tetapi pelan2 kehidupan menggerogoti diri nya dan hancur, sampai sekarang anak istri nya pun meninggalkan nya. Wu earth lahir dibulan 10, karena air begitu kuat maka pria ini lahir dikeluarga yang berada, dan juga selalu bergaul dikalangan berada. semua terasa begitu mulus sampai periode hidup nya masuk keperiode musim semi, dimana kayu yang kuat menyerap air, dan ditambah kehadiran unsur tanah diperiode2 berikut nya, menghancurkan pria ini bertubi tubi. Pada bazi nya terlihat, setelah berbagai penderitaan yang menimpa nya, di usia tua nya anak nya yang telah berhasil akan kembali merawat dan menyayangi nya, itu kalau ia berhasil bertahan sampai periode tua tersebut, tetapi untuk masalah kekayaan, tidak ada harapan lagi untuk ia kembali mendapatkan nya. Ternyata, 20 tahun yang lalu, pria yang sama ini pernah bertemu dengan Guru saya, dan juga pernah diperingati oleh si Guru, agar waspada pada periode yang bersangkutan, karena jika tidak, bahkan peti untuk mati pun ia tidak akan punya. Saya kaget, dan semakin bertambah kagum kepada sang guru sekali lagi.

:)
:)
Berkata kepada pria ini agar bersabar menghadapi segala tantangan, dan berpesan kembali untuk tidak pernah lagi berpikir untuk mengumpulkan kekayaan dengan membabi buta dulu, yang penting bisa bertahan melewati periode sulit. Kemudian kami berpisah, sebelum nya saya juga memberikan bbrp Angpau yang saya dapat pada sesi konsultasi saya hari tersebut. Update News : Pria ini kembali lagi mencimplungkan diri ke dunia bisnis, dengan meminta bantuan mantan karyawan nya yg telah menjadi pengusaha sukses, ia diberi sebuah jabatan yang cukup penting. setelah beberapa bulan, ia diberi kenaikan pangkat dan juga mobil dinas untuk kenyamanan nya. tetapi memang terkadang bazi sangat kejam, dalam segala kecukupan nya tersebut, ia terserang stroke sehingga dipecat dari perusahaan nya, dan kehilangan segala nya lagi…
:(
:(
Sayang… sungguh sayang…
:(
:(
Ingin hati membantu, tapi apa daya….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun