Mohon tunggu...
Vidion Widyantara
Vidion Widyantara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mentor Bisnis

a Son, Husband, Dad, Entrepreneur and Leader I Help People to transform their Lives, Improve People's Health, Youth and Financially

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa Ini saat yang Tepat untuk Resign?

15 Maret 2014   01:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saat kita mengalami situasi tidak mengenakkan di kantor, problem dengan boss, politik sikut menyikut, atau merasakan kejenuhan tingkat tinggi, kadang jalan keluar yang terpikir adalah dengan segera resign dan mencari tempat baru.

Saya mengalami hal yang serupa saat memasuki tahun ke 4 masa kerja saya dulu. Rupanya setiap orang di kantor juga pasti pernah mengalami hal yang sama. Kita sering ngobrol dengan teman-teman sejawat, dan seringkali yang dibicarakan adalah keluhan-keluhan yang sama-sama dirasakan. Mulai dari tekanan pekerjaan, target yang selalu naik dan tidak sebanding dengan kenaikan gaji, kondisi pasar yang makin sulit, ekonomi yang makin menghimpit, biaya dan tuntutan hidup yang terus naik, dll itu adalah seputar keluhan rata-rata karyawan.. :)

Dan kita sama-sama menginginkan kehidupan yang lebih baik dengan segera.. kita butuh solusi instan segera.. Kita pengen cepat kaya dan terbebas dari segala tekanan pekerjaan ini .. aaaarrrgggghhh...rasanya pengen lari saja. Tak heran di jaman sekarang ini tempat hiburan selalu ramai, dan makin lama makin banyak orang yang membutuhkan hiburan yang sifatnya dapat melepaskan stress ‘sesaat’. Saya termasuk salah satu korban naiknya berat badan yang ga terkontrol karena akibat tingginya stress pekerjaan. Ini pula yang menyebabkan kita mengeluarkan ‘biaya’ pengeluaran ekstra untuk penyaluran hobi yang notabene adalah pelarian dari stress. Kondisi ini pula yang menyebabkan seringnya kita gagal dalam perencanaan keuangan yang sudah kita cita-citakan.

Tapi yang membuat saya heran, rupa-rupanya dari semua teman sekantor yang sama-sama mengeluhkan kondisi serupa, ternyata yang berani mengambil tindakan untuk keluar dari kondisi tersebut, dan mencari solusi lebih baik dan resign jumlah nya sangat sedikit sekali. Kebanyakan kalo boleh dibilang malah tetap bertahan dan mencoba untuk menerima kenyataan hidup. Walaupun kenyataan itulah yang dikeluhkan setiap hari. Sungguh ironis sekali.

Saya malah pernah punya staff yang sering bercerita ke teman-temannya kalau dia sudah tidak betah dan ingin segera pindah kerja, dan satu persatu temannya akhirnya terprovokasi dan terhasut untuk resign tanpa tau mau kemana (tanpa pikir panjang) dan dia sendiri tetap bertahan disitu. Mungkin itu juga salah satu strateginya dalam menjatuhkan saingan-saingannya di kantor. #politikkantor

Benar-benar situasi yang sangat merugikan ya....

Saya sendiri sempat mengalami masa ‘galau’ dan bimbang saat ingin memutuskan untuk resign,... Tapi saya tidak mau menggunakan emosi dalam memutuskan, melainkan menggunakan pertimbangan sangat logis saat itu.

Saya hanya membandingkan antara “Apa Tujuan yang saya ingin capai dalam 5 tahun mendatang” dan apakah hal itu bisa saya capai bila mempertahankan pekerjaan seperti sekarang ini. Karena pada saat kita bekerja, sebenarnya apa yang kita dapat semuanya sudah bisa diprediksikan, berapa kira-kira kenaikan gaji kita tahun depan, berapa banyak yang kita bisa sisihkan tiap bulan, dan berapa jumlah totalnya jika dikumpulkan dalam 5 tahun. Jika jumlahnya sudah pasti tidak mencukupi untuk membiayai “Rencana dan Tujuan” yang kita inginkan, yang sudah terbukti dari gagalnya Rencana dan Tujuan yang kita tentukan 5 tahun lalu, ya artinya kita hanya punya 2 pilihan. Apakah harus menghapuskan Rencana/Tujuan kita 5 tahun kedepan atau mencari cara lain yang bisa membantu kita mencapai Rencana/Tujuan kita supaya Rencana/Tujuan itu tetap tercapai (apalagi jika Rencana/Tujuan itu harus tercapai, misalnya pendidikan anak-anak kita).

Nah lebih Logis kan?

Jadi jika saat ini Anda sedang mengalami kondisi 'galau' di kantor dengan segala permasalahan yang ada, cobalah metode pertimbangan saya diatas. Tentukan Rencana/Tujuan Anda 5 tahun lagi, dan coba hitung apabila Anda tetap bertahan di pekerjaan sekarang sampai 5 tahun kedepan, bisakah Rencana/Tujuan itu terwujud? Dan berpikirlah secara Logis.

Jika Anda merasa bermanfaat, silakan share ke teman-teman ya, semoga membantu..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun