"Strategy without tactics is the slowest route to victory. Tactics without strategy is the noise before defeat (Strategi tanpa taktik adalah jalan paling lambat menuju kemenangan. Taktik tanpa strategi adalah kebisingan sebelum kekalahan)," ungkap Sun Tzu. Â
Ya, terlalu banyak gembar-gembor, utamanya di media sosial bisa jadi bumerang ketika masyarakat semakin cerdas untuk menganalisa lebih dalam. Ya, ketika media sosial menjadi pilihan mudah dan murah untuk bersosialisasi, tak menutup kemungkinan kandidat pemimpin terjebak dalam promosi yang kadang terlihat murah. Â
Agar terlihat bening dan glowing memang sangat menjanjikan, namun masyarakat Semarang tak mudah terlena dengan itu semua. Ada yang lebih subtansial yang masyarakat cermati dalam kontestasi kali ini, yaitu kepercayaan dari masyarakat atas kesiapan untuk memimpin sebuah kota yang berpotensi luar biasa dan dijadikan maju serta bermartabat.
David Norris paham betul akan hal ini, indikator sebuah kesuksesan adalah bagaimana memanajemen tim pemenangan untuk mencapai gol yang dicitakan. Fiksi ilmiah Adjustment Bereau (2011) yang diadaptasi dari cerita pendek berjudul "Adjustment Team" karya Philip K.dick, menceritakan banyak hal bagaimana kemenangan akan teraih dengan kerja keras, kekompakan, dan selalu menyesuaikan taktik dan strategi hingga akhir.
"Who wishes to fight must first count the cost! Adjustment Bereau" milik Yok-Joss mempersiapkan segalanya dengan matang, bahkan program Hasta Karya siap diluncurkan untuk disuguhkan kepada masyarakat. Â
David pada akhirnya tidak menunggu takdir, ia memesan takdirnya sendiri. Bekerja keras bersama tim yang solid, tenang dan matang, mereka menjemput sejarah yang sudah tertuliskan. Dari semua unsur yang ada dalam pemikiran para pemilih, dirangkum oleh tim penyesuaian David Norris, munculah gaya kampanye yang autentik. Â
Dalam KBBI autentik bermakna dapat dipercaya, asli, tulen, dan sah. Di sanalah adjustment team milik Yok-Joss berkonstrasi dalam kampanyenya. Maka slogan Yok jadikan Semarang Joss adalah keniscayaan. Sebab Semarang memang milik yang lebih siap! (wartosae)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H