Mohon tunggu...
Agus B Suwardono
Agus B Suwardono Mohon Tunggu... Sales - Mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Swasta di Kota Semarang

Hobi membaca, menulis, memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Heterophily Kandidat Kuat di Pilwakot Semarang

10 Agustus 2024   10:45 Diperbarui: 10 Agustus 2024   10:45 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi tokoh Batman di Kota Gotham. AI

SIAPAPUN tahu bahwa elektabilitas Yoyok Sukawi sebagai calon Wali Kota Semarang di Pilwakot Semarang 20204 jauh di atas semua calon lainnya. Hal tersebut menjadikan dirinya sebagai kandidat kuat. Namun sebagaimana ditegaskan ketua DPC Partai Demokrat, Wahyoe "Liluk" Winarto, bahwa kerja belum selesai, belum apa-apa.

Jalan yang akan dilalui masih cukup panjang dan pihaknya tak mau terlalu percaya diri untuk hasil survei tersebut. Yang perlu dilakukan selain mengapresiasi hasil survei adalah terus melakukan upaya-upaya signifikan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Seperti diketahui bersama, bahwa sampai saat ini hanya Yoyok Sukawi bersama partai pendukung yang sudah menggodok sejumlah nama yang diusulkan sebagai calon wakil wali Kota Semarang. Maka sangat mungkin terjadi seluruh peta politik Pilwakot Semarang bisa berubah kapan saja. Apalagi kalkulasi politik masih sangat dinamis dan membuka kemungkinan-kemungkinan sampai pada hal yang tak mungkin.

Maka menurut hemat saya, Yoyok Sukawi membutuhkan tim pemenangan yang mampu membaca perubahan dan pergerakan politik secara akurat. Saya kira film Election Cycle (2013) karya Kyle Kallgren cukup mewakili konteks politik Pilwakot Semarang saat ini. Election Cycle adalah film pendek satire yang digabung dengan thriller Capitol Hill yang kelam.

Ide ceritanya cukup simple, yaitu tentang seorang kandidat presiden yang menghadapi kekelahan dalam pilpres 2024 hanya gara-gara ketidakmampuan mengendalikan tim kampanyenya yang sering salah ucap dan perilaku buruk.  

Meski dalam film ini kandidat presiden berinvestasi membuat mesin waktu, toh persaingan dan kepentingan pribadi selalu menggagalkan rencana-rencana strategis yang dihasilkan. Dan kalah.

Yoyok Sukawi tak mungkin berinvestasi membuat mesin waktu untuk kemenangannya. Salah satu yang mungkin dilakukan adalah membuka ruang baru untuk bertegur sapa dengan sebanyak mungkin masyarakat dan mengembangkan seprogresif mungkin heterophily yang digagas Everett Rogers, ahli komunikasi dan sosiolog yang pertama kali membuat teori difusi inovasi.

Bukan cara yang gampang, berkomunikasi dan bekerja sama dengan pihak yang berbeda, apalagi jika ditakdirkan mereka untuk bermusuhan seterusnya. Serupa vampire dan werewolf yang selalu bersilang sengketa sepanjang abad. Vampire dan werewolf sulit untuk berdamai, mereka cenderung berkomunikasi dengan sesamanya. Jika bertemu yang ada hanyalah persengketaan. Itulah yang disebut homophily, kecenderungan bekerja sama karena persamaan.

Yoyok Sukawi sangat mungkin mewujudkan semangat heterophily dalam kepemimpinannya, baik dalam proses pemenangan hingga saat benar-benar menjabat. Karena unsur utama dalam heterophily adalah empati. Dari sini kemungkinan bekerja sama karena perbedaan dapat terjalin dengan baik. Meski saat ini elektabilitas Yoyok Sukawi berada di atas semua calon lain, mempunyai semangat menjadi heterophilious sepertinya kudu ditularkan ke seluruh tim pemenangan sekaligus juga terhadap kompetitornya. Kerja sama akan dapat terjalin jika masing-masing pihak mengatasi perbedaanya dan itu bisa diatasi dengan empati.

Dengan empati inilah kesalahan-kesalahan bisa diminimalisir, mengoreksi staf kampanye untuk menghapus dan merevisi potensi jebakan, mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang brillian keluar dengan sempurna, dan mengendalikan penuh atas proses pemenangan ini dengan tepat dan benar serta mengatasi perbedaan dengan "liyan" (orang lain-red) akan lebih mudah terselesaikan.

Saya yakin Yoyok Sukawi dan tim sangat punya perencanaan matang dalam segala hal, hingga sebelum kompetisi dimulai ia sudah cukup bagus memulai start dengan mencapai elektabilitas cukup signifikan. Pada akhirnya yang harus dilalui adalah menguasai irama permainan yang akan terjadi. Sebagaimana digambarkan dalam film Election Cycle, kekelaman yang terjadi di Capitol Hill serupa kelamnya Kota Gotham milik Batman. Buruknya birokrasi, korupsi, dan manipulasi serta kejahatan merajalela terselesaikan dengan mengedepankan empati dengan tepat.

Senyap, tenang, menang. Tak perlu buru buru, tiwas lhaslhes satset, glangsurrrr. Piye? (wartosae)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun