Mohon tunggu...
Toyib Widarto
Toyib Widarto Mohon Tunggu... -

Young and Restless

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Buku Tahunan Sekolah, Penting Banget Gitu lho!

23 Februari 2012   16:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:16 4330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1330015235876902298

Bagi seorang siswa SMU Kelas XII, semester ini adalah semester paling padat, seru, dan mendebarkan. Bagaimana tidak, ini adalah  saat mereka dituntut untuk memeras otak habis-habisan, mengikuti les ini dan itu, mempelajari kisi-kisi ujian dan lain sebagainya demi mencapai tujuan akhir, KELULUSAN. Akhirnya, fragmen kehidupan dalam Seragam, Buku dan Bangku akan segera mereka akhiri, dan dunia baru pun akan segera menyusul, Dunia Kampus, atau Dunia Kerja. Sebagian siswa akan merasa sedih dengan hal ini, sebagian lain akan excited, merasa bahwa "Kehidupan" yang sebenarnya akan segera dimulai. [caption id="attachment_163019" align="aligncenter" width="350" caption="Illustrasi : Google"][/caption] 3 Tahun masa SMU bagi sebagian orang adalah masa-masa paling indah dan tanpa terasa begitu cepat berakhir. Akan banyak kenangan yang terekam dalam masa yang singkat itu. Masa orientasi yang  capek,  ngeselin  dan kadang bikin malu, ketemu dengan guru killer, dihukum karena telat masuk, susahnya belajar berorganisasi didalam OSIS atau ekskul, atau...berpacaran dengan teman satu sekolah : D. Terlalu banyak romansa, hingga Buku Tahunan Sekolah adalah hal yang hampir ditiap sekolah wajib dan kudu harus dibuat. "Penting banget gitu lhoh!" begitu mungkin kalo anak-anak jaman sekarang bilang. Bicara tentang Buku Tahunan Sekolah, saya sendiri ketika SMA dulu (saya lulus tahun 2002) buku tahunannya tidak bagus-bagus amat. Terus terang jelek malah.  Hanya cover dengan warna keperakan dan cetakan satu warna bertuliskan almamater sekolah dan logonya. Isinya? Hahahha...memalukan kalau saya bisa bilang, halaman-halaman HVS 100 gram berwarna  hitam-putih yang berisi data sekolah, mars sekolah, biodata kepala sekolah,  guru-guru serta staff (dengan gaya yang kaku tentu saja), dan pas foto siswa kelas 3 yang berukuran 2x3 yang disebelahnya ada kotak untuk mengisi data nama, tempat/tgl lahir, alamat, serta kata kenangan ( yang dulunya saya isi "Rules are made to be broken" : D).  Saya merasa ngga ada yang salah dengan buku tahunan sekolah saya ini, hingga akhirnya saya kuliah di Jogja dan diperlihatkan Buku Tahunan milik salah satu temen saya. Ketika itu, tiba-tiba saya seperti Luke Skywalker yang diberitahu oleh Darth Vader : "I Am Your Father". Saya shock. Begitu jauh perbedaanya antara Bulu Tahunan kami berdua. Milik teman saya memakai hard cover dengan isi yang full color dan isinya pun didesain sangat menarik. FYI, sekolah saya adalah sekolah negeri favorit di daerah saya, jadi saya merasa ngga ada alasan bagi sekolah saya untuk ngasih buku tahunan dengan kualitas seperti itu. Saya merasa di abuse abis-abisan! ...Tapi akhirnya saya menyadari, mungkin kurangnya wawasan pihak-pihak yang bersangkutan membuat hal itu terjadi. Lha wong saya sendiri taunya buku tahunan yang bagus itu seperti apa setelah saya lulus. Singkat kata, singkat cerita, beberapa tahun kemudian,  ketika akhirnya lulus dan berprofesi sebagai desainer grafis di Jakarta,  saya berkesempatan untuk membuat buku tahunan untuk beberapa sekolah, dan Anda tahu? rasanya seperti balas dendam yang sangat-sangat manis!. Mendisain dan membuat buku tahunan sangatlah menyenangkan. Apalagi bagi saya yang lebih sering mengerjakan desain-desain korporat. Saya bisa bereksplorasi dengan macam-macam pendekatan dan gaya desain.Vektor, Digital Imaging, Eksperimental Tipografis yang liar bisa dimasukkan dan dipadu padankan.  Lain dengan desain corporate yang memiliki batasan-batasan untuk bereksplorasi dan adanya elemen-elemen2-yang harus disesuaikan didalam desain corporate. Yang harus diperhatikan lagi dalam proses pembuatan Buku Tahunan adalah pembuatan Time Table yang jelas dan terperinci, seperti kapan semua file harus dikirim untuk selanjutknya diproses, kapan waktu pemotretan siswa, kapan proofing dummy dan approval, kapan proses cetak dan finishing harus dilakukan agar sesuai dengan deadline penyerahan buku untuk siswa.  Semua ini agar mencapai ekspektasi yang diinginkan oleh pihak sekolah dan tentunya para siswa itu sendiri. Buku Tahunan yang berbentuk buku secara harfiah sudah menjadi hal yang lumrah saat ini, namun ada tren terbaru yang berkembang saat ini: E-Yearbook/Electronic Yearbook atau Buku Tahunan Sekolah dalam bentuk CD Presentasi Multimedia. E-Yearbook bisa berfungsi sebagai pendamping saja dari buku tahunan yang standar, dalam artian, selain memperoleh buku, siswa juga bisa mendapatkan CD-nya  yang bisa dibuka di komputer, namun ada pula yang menjadikannya sebagai pengganti buku yang standar.  Kelebihan dari buku tahun jenis ini adalah  biayanya yang lebih murah, karena biaya cetak yang dikeluarkan tidak terlalu besar, hanya CD sleeve dan cover CD yang perlu dicetak, biaya selain itu yang dikeluarkan adalah untuk penggandaan CD dan fee untuk designer & programmer e-yearbook tersebut, itupun masih lebih murah dari let's say mencetak 200-an eksemplar buku. Selain itu cenderung lebih awet  jika bisa diback-up dengan baik, lain halnya dengan buku yang rawan untuk robek, basah atau hilang. E-Yearbook dalam bntuk CD juga lebih mudah untuk diedarkan dan diperbanyak. Kekurangannya adalah: INI TUH BUKU TAHUNAN, KENAPA HARUS BERBENTUK CD??!!. Ya, ada beberapa kalangan yang bilang bahwa era buku kertas akan habis diganti era buku digital, dan saya bisa bilang kalau itu salah. benar-benar salah. Era buku konvensional dalam bentuk lembaran kertas tidak akan pernah hilang. Ada feel tersendiri dari membolak-balik dan membaca lembar-tiap lembar buku, feel yang berbeda dari mentap lembar-perlembar dilayar monitor. Apalagi bila buku itu dibuat dengan teknik-teknik cetak yang sudah ada saat ini, seperti emboss, spot UV, engraving atau pemakaian jenis-jenis kertas tertentu yang memiliki kekhasan warna atau tekstur, akan membuat memegang dan membaca buku menjadi lebih menarik lagi. Buku Tahunan Sekolah kini menjadi bagian tak terpisahkan dari Kelulusan siswa itu sendiri. Buku itu akan merangkum suatu masa yang berisi peluh dan airmata, persahabatan dan cinta, nilai dan harapan dari masa muda. Dimasa depan, buku itulah yang akan menjadi Mesin Waktu bagi pemiliknya, yang akan membawanya kembali kemasa mudanya, ketika hidup belum menjadi puzzle yang kompleks dan harus dipecahkan, namun menjadi hal yang harus dinikmati tiap detiknya. Salam Peace, Love and Gaul! We all have our time machine, some take us back, they're called Memories Some take us forward, they're called Dreams

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun