Suatu hari saya bertanya sama temen saya,
S : Sob, coba tebak, deketan mana hubungannya, orang Betawi ke orang Jepang, atau orang Betawi ke orang Korea? T : Beuh, apaan, jauh semua itu mah.... S : Enggaaa....Deketen orang Betawi ke orang Korea dong! T : Kok bisa? S : Bisa lah, coba deh lo tanya sesuatu ke orang Korea, kalo jawabannya "Iya" mereka pasti bilang "iYe", lain sama orang Jepang, kalo jawabannya "Iya" mereka pasti bilang " Haiii' ", nah kan? deketan orang Korea ke Betawi kaan?... T : Oalaahhh.....Iye dah iye...
Kami pun tertawa bareng. Jepang, salah satu negara yang memiliki hubungan yang erat dengan Indonesia. Hubungan bilateral Indonesia-Jepang secara resmi dibuka pada tahun 1958 melalui Penandatanganan Perjanjian Perdamaian antar kedua negara., dan pada tahun 1963 jalur penerbangan antara Jepang dan Indonesia pun resmi dibuka. Dan sejak saat itu, bisa dibilang keseharian masyarakat Indonesia sudah tak jauh dari produk-produk dari negeri matahari terbit itu. Mobil, motor, alat-alat elektronik, konsol game,anime, manga,  bahkan makanan dari Jepang sudah sangat akarab bagi keseharian masyarakat kita.  Dilain pihak, Jepang pun banyak yang menyerap Tenaga Kerja Indonesia untuk diberdayakan sebagai penggerak Industri mereka. Jepang  juga salah satu negara yang rajin membina hubungan dibidang pendidikan dengan Indonesia melalui program beasiswa atau pertukaran pelajar. It's safe to say that its' a good mutual relationship. Anime dan manga, yang saya sebut sebelumnya, adalah beberapa produk yang mewakili Pop Culture Jepang, walaupun masih ada produk-produk lain semisal Dorama, Cosplay atau Musik dari berbagai genre dan cara penyajiannya. Pop Culture? apapula ini? secara singkat, pop culture dapat diartikan sebagai bentuk gaya hidup maupun item kontemporer yang dikenal secara luas, atau bisa didefinisikan juga sebagai suatu bentuk ide atau pola budaya yang tersebar secara luas atau diterima dengan baik didalam masyarakat . Jadi J-Pop sendiri dapat diartikan sebagai item, lifestyle atau pola budaya Jepang yang telah dikenal,  diterima , dan dikonsumsi secara luas, baik di Jepang sendiri maupun diseluruh dunia, seperti manga, anime, dorama dan musik itu tadi. Ini berbeda dengan misalnya, upacara minum teh (Cha No Yu)  atau lukisan Ukiyo'e, juga dari Jepang, yang hanya diterima,  dipraktekkan atau dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Saya sendiri adalah generasi yang besar di era 90-an, era ketika infiltrasi budaya pop Jepang mulai meruak melalui acara anime dan tokusatsu di televisi. Doraemon, Candy-Candy, Remi, Sailormon dan  Ksatria Baja Hitam dulu adalah acara wajib tonton bagi saya. Walaupun tentu dulu saya belum ngeh itu bikinan mana, yang jelas acara-acara itu membentuk masa kecil saya. Dan sampai kini saya dewasa pun ternyata saya belum bisa lepas dari pengaruh budaya pop Jepang. Anime dan manga masih saya nikmati, lagu-lagu Jepang masih saya dengarkan, dan ketika ada acara yang bertemakan budaya pop Jepang, saya selalu menyempatkan diri untuk datang. Seperti pada hari minggu, 26 Februari kemarin. Pada hari itu di Plaza Senayan berlangsung perhelatan bertajuk J-Pop Fest. [caption id="attachment_163617" align="alignnone" width="576" caption="Materi promosi resmi J-Pop Fest, bisa dilihat dari sini adanya dukungan penuh pemerintah dan korporasi Jepang akan perkembangan industri Pop Culture mereka"][/caption] Acara ini sebenarnya berlangsung dari hari sabtu tgl 25 Februari dengan acara utama konser grup idola dari Jepang AKB48 berkolaborasi dengan sister groupnya di Indonesia JKT48. Pada hari sabtu ini juga ada Screening film Naruto Shippuden dan Video konser super grup asal Jepang L'arc En Ciel. Konser dan screening film ini tdak bisa saya ikuti karena memakai sistem By Invitation, dan kebetulan karena factor keberuntungan saya yang sedikit buruk, saya tidak bisa mendapatkan satupun invitation tersebut. Sedihnya...... Anyway, akhirnya saya hanya bisa datang pada hari minggunya. Berikut foto-foto yang saya ambil pada hari minggu kemarin: [caption id="attachment_163605" align="alignnone" width="600" caption="Para pengunjung yang datang"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H