MOROWALI, 13/4/2020 - Covid19 menyeret harga harga barang dan jasa naik dari harga biasanya. Hampir semua daerah terjadi perubahan harga diakibatkan wabah ini. Tidak terkecuali morowali yang berada di wilayah terujung sulteng. Kenaikan harga barang, terutama sembako juga tak dapat dihindarkan.
Menurut salah satu ibu rumah tangga yang berada di kota bungku yang sempat saya wawancarai menyebutkan bahwa harga yang biasanya di kios juga merangkak naik sebesar 10 persen dari harga biasanya.Â
Sebut saja beras yang harganya 8.000 per liter menjadi 9.000 per liter. Gas LPG harga eceran 45.000 menjadi 50.000. Belum termasuk harga minyak, gula, ikan, garam dan barang kebutuhan dapur lainnya yang turut naik.
Berkurangnya omset penjualan tadi diperparah lagi dengan kurangnya daya beli masyarakat karena berkurangnya pendapatan. Kurangnya pendapatan ini sangat dirasakan oleh masyarakat yang bekerja di sektor informal. Mereka yang sehari-hari mengandalkan kerja part time dan borongan serta di sektor pertanian benar-benar merasakan imbas dari wabah ini.
Untuk itu, harapan ibu rumah tangga ini kepada penjual untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi melampaui harg eceran tertinggi. Begitu pun pemerintah diharapkan tetap meluncurkan program yang menguatkan daya beli masyarakat, memantau ketersediaan sembako dan barang pelengkap lainnya, serta mengontrol harga sembako. Semoga Covid-19 ini segera berlalu dan ekonomi kembali pulih secepatnya.