Mohon tunggu...
Vik Kha
Vik Kha Mohon Tunggu... -

"ekspresikan semangatmu!!"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sunset di Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu

15 Agustus 2014   05:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:30 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Semak Daun, menurut saya ini adalah pulau yang paling memberikan kesan sendiri buat di jadikan kenangan. Pulau yang terletak tidak jauh dari Pulau Pramuka ini menawarkan banyak keindahan yang tak dapat di lupakan. Pulau ini termasuk pulau yang kecil di Kepulauan Seribu,hanya butuh sekitar 15 menit untuk mengelilingi pulau ini. Untuk menuju Pulau Semak Daun bisa di tempuh dengan kapal atau yang sering di sebutnya "ojek kapal antar pulau" dari Pulau Pramuka,untuk menyewa kapal ini sekitar 300.000an tergantung kita bernegosiasi dengan pemilik kapalnya,kemarin saya hanya 270.000 patungan 4 orang. waktu yang di tempuh sekitar 30 menitan, saya lupa tidak melihat jam waktu itu. Selama perjalanan dari Pulau pramuka, anda akan di suguhi dengan pemandangan laut lepas dengan pulau-pulau di sekitar situ,dan seakan anda berada di tengah-tengah laut menantang ombak dan sejuknya angin diatas kapal yang berdengung dan sedikit bergoyang, sungguh sensasi yang membangkitkan gairah yang tak terlupakan. Dan itu foto dari dermaga Pulau Semak Daun, maaf foto yang tersisa dari dermaganya hanya itu. Di dekat dermaga seperti ada rumah yang seakan mau roboh,tapi setelah saya dekati ternyata itu seperti tempat buat naruh baran-barang,dan bukannya roboh tapi itu rumah keliatan agak miring. Di depan dermaga anda akan di sambut dengan gapura sederhana yang menurut saya sangat berkesan. Bukan dari desain yang di buat tapi dari pesan yang di sampaikan.

Di situ tertulis "Laut bukan tempat sampah" singkat,padat,dan menyampaikan bukan? artinya kita harus jaga kebersihan,walaupun tidak ada orang yang melihat seandainya kita buang sampah sembarangan tapi sebagai pengunjung kita harus bisa sadar dan mengikuti aturan, kalau laut bersih tanpa sampah,pasti juga bakal tambah indah bukan? jadi pesan saya sebaiknya buanglah sampah pada tempatnya dan tegurlah bila melihat orang yang buang sampah sembarangan. Dan kalimat yang satu "Lestarikan Pulauku", yap marilah kita jaga, kita lestarikan,dan jangan sampai kita merusaknya sedikitpun.
Setelah anda memasuki Pulau Semak Daun anda akan merasakan suasana yang sejuk dan asri,meskipun di sekitar situ panas. Ya,karena di Pulau Semak Daun ini rindang,banyak pepohonan, mungkin karena itu sehingga di beri nama Pulau Semak Daun. Di pinggir pantai Pulau Semak Daun terjejer beberapa tempat duduk yang di buat sederhana,bisa di buat untuk meletakkan barang bawaan anda. Dan cobalah untuk bermain air di situ atau sekedar berfoto-foto. Seperti yang saya lakukan,meskipun saya datang berempat tapi mereka sebelumnya tidak saya kenal, dan apabila mau minta untuk difotoin terus-terusan rasanya kurang enak,dan akhirnya saya memoto sendiri dengan mengandalkan timer di kamera. Dan ini beberapa foto yang saya abadikan.
Setelah saya sedikit bermain-main di pantai yang dekat dermaga,saya memutuskan buat berjelajah,memasuki Pulau semak Daun.
Berjalan di sini tanpa sendal anda akan merasakan sensasi seperti menginjak batu dan setelah saya cek ternyata itu adalah seperti biji-bijian dari pohon yang berada di situ,bentuknya seperti kulit durian warnanya cokelat namun kecil, dan ini lumayan keras bijinya,kaki saya aja sampai ada yang lecet entah kenapa. Ini dia biji itu.
Oh ya,sekedar info, di Pulau Semak Daun di huni 3orang. Kakek nenek dan seorang bapak-bapak, kakek itu bertugas menyapu dan membersihkan pulau, dan nenek itu menjaga warung makanan di situ, dan bapak-bapak yang satunya sebagai penjual air tawar. Air tawar di sini seharga Rp. 5.000,00/ dirigen. Dan untuk harga di warung lebih mahalan sedikit dari harga di Pulau Pramuka.Di Pulau Semak Daun juga sering di gunakan buat camping,tersedia arena buat camping,agak masuk ke pulaunya,tapi tenag saja pulau ini kecil,hanya berjalan beberapa menit saja anda akan mencapai tempat campingnya. Dan setelah saya berjalan beberapa menit sampailah di ujung paling belakang pulau ini. Terlihat ada bebrapa rumpun tanaman bakau yang masih kecil.
Batu karang yang terlihat membuat saya penasaran untuk mendekatinya,karena kedalaman air di sini hanya sejengkal, saya berani buat lebih dekat,dan ini karang yang sempat saya foto
Sepertinya di sini jarang sekali terjamah oleh kaki orang,berbeda dengan pasir di depan dermaga sana, pasir disini lembut banget saya aja sampai heran kenapa berbeda jauh dengan pasir yang di dermaga depan pulaunya.
ini foto pasir di tempat itu,lembut,enak buat di genggam Coba bandingkan dengan foto pasir yang sempat saya foto, saya lagi iseng saja nulis-nulis, itu nama adalah nama orang yang jadi inspirasi saya "ikha" / "iK" :))
pasirnya lebih besar-besar dan warnanya juga lebih pucat Dan inilah yang paling saya banggakan, tahu kenapa, bapak sopir ojek kapal tadi tidak memberitahu bahwa di sini ada pemandangan sunset yang indah banget, padahal sebelumnya bapak itu bercerita semua tentang spot-spot di sini. Artinya, saya merasa belum banyak yang tahu soal sunset ini, dan saat sunset itu tiba,hanya kami berempat yang berada di situ menyaksikan "KEINDAHAN SUNSET DI PULAU SEMAK DAUN", padahal di pulau itu sedang banyak yang berkunjung,ada 2 kelompok yang lagi camping namun dari mereka tak ada satupun yang kesana, dan setelah saya beranjak dari situ karena sudah sore banget,saya informasikan ke orang yang berada di sana bahwa ada sunset indah di pulau bagian belakang, entah mereka ke sana atau tidak, yang pasti bakal rugi besar apabila tidak mendapatkan momen itu. Setelah kapal saya mulai meninggalkan Pulau Semak Daun, dan saya beserta teman saya itu mencari matahari yang mulai tenggelam itu ternyata sudah tak terlihat lagi,sepertinya tertutup awan, dan ini bakal menjadi satu info penting seandainya ada yang belum tahu soal "sunset indah di Pulau Semak Daun" ini, oh ya untuk waktunya,cobalah kesana pada pukul 16.00 lebih karena waktu itu saya lupa tidak lihat jam karena terpana akan keindahan sunset itu. Ini foto yang saya ambil dengan kamera saya yang hanya mengandalkan timer,dan beberapa foto yang aku minta bantuan dari teman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun