Mohon tunggu...
Indah W.
Indah W. Mohon Tunggu... -

: a wandering soul in her journey to the final destination..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Dear Secret Admirer] Aku Tahu Kamu Tahu

9 April 2011   16:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_99725" align="aligncenter" width="281" caption="*aww.. tapi buka dulu topengmuu.. biar kulihat wajahmuu*"][/caption] Dear Secret Admirer, Awalnya kupikir kamu pria berkumis Berpotongan kelimis Ternyata kamu seorang gadis Yang selalu menatap sinis Dengan lontaran kata yang kadang terdengar sadis Tanpa perlu menggumbar betis Ataupun bersenjatakan keris Aku mengulum senyum manis Menikmati aksimu yang bernada bengis Walau berbaur kata-kata puitis Tapi kamu tidak pernah berhasil membuatku menangis Betapapun kerasnya usahamu membuatku pesimis Karena aku selalu punya persediaan optimis Untuk menangkis dan menepis Kala kamu mencoba terlihat kritis Baru kini kusadari Betapa kamu selalu mencari Ke manapun aku pergi berlari Kamu selalu memunculkan diri Tanpa pernah membiarkanku sendiri Tiap langkahku kamu amati Tanpa segan kamu kerja bakti Mengumpulkan bukti-bukti Sambil mengangguk pasti Memasukkan semua ke hati Dalam keramaian yang sunyi Kamu terus bersembunyi Lalu mulai melancarkan aksi Yang membuatku terkecoh isu basi Bukalah dulu topengmu Katakanlah apa maumu Melalui kata-kata yang kamu ramu Hingga tersaji jelas maksudmu Akhirnya aku tahu Ketika mata kita beradu Di sana aku menemukan madu Yang membuatmu tersipu Dan berusaha melempar tatapan palsu Tapi kamu tidak lagi bisa menipuku Tidak setelah aku tahu rahasiamu Ternyata selama ini kamu mengagumiku Aku dan teman-temanku Ahh.. pengagum rahasiaku Mengapa kamu diam membisu? Ke manakah hilangnya taringmu? Sudah lelahkah kamu berjibaku? Di bawah terik mentari yang bersinar terang Marilah kita sudahi perang Tak ada guna terus menerus berang Lebih asyik kita makan kerang Sampai jumpa di lain kesempatan Oh pengagum rahasiaku Bila kita bersimpang jalan Aku harap kamu mau menyapaku ~.*.~ Tulisan ini adalah bagian dari latihan menulis kreatif berdasarkan prompt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun