01. Silaturahmi Lebaran
Hari kedua Lebaran, Bang Kadir dengan semangat menyiapkan rumahnya untuk menerima tamu. Sejak pagi, ia telah menyiapkan berbagai macam makanan, mulai dari camilan ringan hingga hidangan berat. Bang Kadir berharap akan banyak tamu yang datang berkunjung ke rumahnya.
Selama tiga tahun terakhir, Bang Kadir selalu mudik ke kampung halaman saat Lebaran. Akibatnya, rumahnya selalu tertutup dan sepi saat hari raya tiba. Namun, tahun ini berbeda. Bang Kadir memutuskan untuk tidak mudik karena ada kabar gembira dari putranya - sang anak akan segera melahirkan.
Dengan penuh antusias, Bang Kadir menyambut kedatangan tamu-tamu yang datang silaturahmi. Ia menyambut mereka dengan hangat dan mempersilakan mereka masuk. Di ruang tamu, terlihat berbagai hidangan lezat yang telah disiapkan. Bang Kadir dengan senang hati menjamu para tamu, berbagi cerita, dan mempererat tali silaturahmi.
Hari itu, rumah Bang Kadir dipenuhi canda tawa dan kebahagiaan. Ia merasa sangat bersyukur dapat berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara di hari raya Lebaran. Momen ini menjadi kenangan indah yang akan selalu diingat oleh Bang Kadir dan keluarganya.
02. Silaturahmi lebaran
Pagi yang cerah menyambut hari kedua Lebaran di kampung Bang Kadir. Warga kampung gempur bersiap-siap untuk melakukan tradisi silaturahmi tahunan. Bang Kadir, bersama istri dan anak-anaknya, mulai berkeliling dari rumah ke rumah.
Bang Kadir menghampiri rumah Pak Haji Usman, salah satu tetangga terdekatnya. Ia mengetuk pintu dan menyapa dengan ramah.
Bang Kadir: "Assalamualaikum, Pak Haji. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin."
Pak Haji Usman: "Waalaikumsalam. Selamat Hari Raya juga, Bang Kadir. Silakan masuk!"
Bang Kadir dan keluarga pun masuk ke dalam rumah Pak Haji Usman. Di ruang tamu, tersedia berbagai hidangan istimewa khas Lebaran, seperti ketupat, opor ayam, dan sambal goreng.
Pak Haji Usman: "Silakan dinikmati hidangannya, Bang. Kami sudah menyiapkan yang terbaik untuk menjamu tamu-tamu hari ini."
Bang Kadir: "Terima kasih banyak, Pak. Kami sangat menghargai keramahan Bapak dan keluarga. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak."
"Kami keluarga Kadir mengucapkan selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita dipertemukan lagi di Ramadhan tahun depan, Aamiin." Sambung Bang Kadir.
Setelah berbincang-bincang sejenak, Bang Kadir berpamitan untuk melanjutkan kunjungan ke rumah tetangga lainnya. Sebelum pergi, Pak Haji Usman memberikan amplop lebaran kepada anak-anak Bang Kadir.
Pak Haji Usman: "Ini, nak, amplop lebaran untuk kalian. Semoga bermanfaat."
Anak-anak Bang Kadir: "Terima kasih, Pak Haji. Assalamualaikum."
Bang Kadir dan keluarganya pun melanjutkan perjalanan silaturahmi ke rumah-rumah tetangga lainnya, menyebarkan kebahagiaan dan mempererat tali persaudaraan di kampung.
03. Silaturahmi lebaran
Pagi ini, suasana di rumah Bang Kadir terasa hangat dan penuh semangat. Seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang tengah, bersiap-siap untuk memulai rangkaian silaturahmi lebaran.
Bang Kadir: "Anak-anak, hari ini kita akan bersilaturahmi ke rumah saudara-saudara kita. Kalian sudah siap?"
Anak pertama: "Siap, Ayah! Saya sudah menyiapkan baju baru yang rapi untuk dikenakan."
Anak kedua: "Aku juga sudah menyiapkan amplop lebaran untuk diberikan kepada saudara-saudara kita."
Istri Bang Kadir: "Ibu juga sudah menyiapkan parsel lebaran yang berisi makanan dan buah-buahan kesukaan mereka. Semoga mereka suka."
Bang Kadir: "Bagus sekali, anak-anak. Ayo, kita berangkat sekarang. Jangan lupa senyum dan sapa saudara-saudara kita dengan hangat."
Anak pertama: "Siap, Ayah! Aku tidak sabar bertemu dengan mereka."
Anak kedua: "Aku juga, Ayah. Pasti akan menyenangkan bisa berkumpul bersama keluarga besar."
Istri Bang Kadir: "Ayo, kita berangkat. Semoga silaturahmi kita hari ini membawa keberkahan untuk kita semua."
Dengan penuh semangat, keluarga Bang Kadir bersiap-siap untuk memulai perjalanan silaturahmi. Mereka saling berpelukan dan tersenyum, siap menyambut momen indah yang akan mereka lalui bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H