17. Numpang kuliah di Fakultas Psikologi
Materi kuliah di semester dua sangat padat sekali. Untuk materi kuliah dasar sudah terlewati di semester satu. Materi Kewiraan dan Agama adalah bagian dari materi dasar yang diberikan di semester satu, dan semester dua sudah masuk ke materi jurusan serta ditambah dengan materi psikologi pendidikan. Dosen yang mengampu materi psikologi pendidikan adalah dosen dari Fakultas Psikologi. Karena kesibukan dosen mata kuliah psikologi pendidikan sangat padat, maka mahasiswa HMPD kuliahnya di di gedung Fakultas Psikologi.
Limin dan Faiz sudah siap untuk berangkat kuliah. Satu hal yang bikin mereka semangat adalah mereka akan kuliah di Fakultas Psikologi, yang sebagian besar mahasiswanya adalah wanita.
"Lumayan bisa melihat suasana baru yang bisa menyegarkan hati ya, Faiz?" kata Limin, sambil matanya menerawang ke penjuru sudut taman Fakultas Psikologi.
"weih, pintar juga nih bocah. Hati-hati loh, nanti mata kamu timbilan," kata Faiz, sambil melirik ke wajahnya Limin.
"Aku tutup mata nih, dengan dua telapak tangan. Lihat aku nih, Faiz?" bisik Limin, sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.
"Siiit! Ada makhluk halus lewat tuh, jangan dibuka matanya nanti keluar  timbilannya!" seru Faiz, ke Limin yang sedang menutup matanya dengan telapak tangan seraya jari-jarinya di longgarkan.
Perkuliahan masih sekitar tiga puluh menit lagi, sementara Alif masih berada di tempat kost. Setelah selesai salat dhuha, kemudian bergegas menuju tempat kostnya Faiz dan Limin. Ternyata pintu sudah terkunci dan ada tulisan di jendela Limin, "Sorry teman, aku sama Faiz berangkat duluan." melihat tulisan itu Alif sudah menduga mesti mereka mau nongkrong dulu di fakultas psikologi.
"Aduh, aku ditinggal sama Limin dan Faiz. Kalau ada maunya, lupa deh sama kawan, dasar kurcaci!" gerutu Alif, dalam hati.
"Aku harus jalan cepat ini, ke halte kukusan untuk mengejar bus kampus putaran ke tiga, kalau sudah lewat gelagat terlambat masuk kuliah," bisik Alif dalam hati.
Dengan kekuatan penuh, Alif mengayun langkah kakinya menuju halte bus, terbayang dalam pikiran, teman-teman kuliahnya akan menertawakan kalau terlambat. Setelah sepuluh menit jalan cepat, halte bus sudah kelihatan, sekitar dua ratus meter dari tempat Alif berjalan. Bus ke tiga muncul dari arah fakultas MIPA menuju ke halte kukusan. Dengan segenap tenaga alif berlari menuju halte sambil berteriak ke Pak Sopir dan melambaikan tangannya.
"Tunggu Pak Sopir, Aku ikut!" teriak Alif, sambil melangkahkan kakinya menuju bus, yang sedang berjalan pelan, meninggalkan halte kukusan.
"Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah, Engkau telah menolong Hamba untuk untuk naik bus kampus ke tiga!" ucap Alif dalam hati.
Setelah sampai di Fakultas Psikologi, Alif segera turun dan menuju ruang kuliah di lantai dua. Ibu Linda, Dosen Psikologi Pendidikan belum datang. Teman-teman Alif masih berada di luar ruang kuliah sambil ngobrol sesama teman. Dalam kerumunan itu, Alif tidak melihat Faiz dan Limin. Penasaran dengan keberadaan mereka berdua, Alif berkeliling melihat-lihat ruang kuliah yang ada di lantai dua. Secara tidak sengaja Alif melihat dua sosok mahasiswa yang sedang melihat ke bawah gedung, ke arah taman di pojokan dinding dekat pintu masuk ruang kuliah. Kemudian Alif mendekat dan mengejutkan keduanya.
"Hai! Sedang apa kalian disini? Tega-teganya meninggalkan aku di RPT, aku kalang kabut mengejar bus kampus, gara-gara ditinggal," kata Alif, sambil menepuk punggung Limin.
"Ha ha ha.... Sorry teman, aku diajak Limin untuk nongkrong di taman Fakultas Psikologi. Katanya banyak cewek cantiknya," kata Faiz, sambil tertawa dan melirik ke Limin.
"Alaah, alasan lu Faiz! Padahal kamu yang ngajak aku berangkat lebih awal," kata Limin, sambil tertawa.
"Sudah, sudah, tidak usah saling menyalahkan. Ayo kita bergabung dengan teman-teman yang lainnya," kata Alif, menengahi keduanya.
"Ayo, sepertinya teman-teman sudah pada masuk ke ruang kuliah. Aku pengen tahu Dosen Psikologi Pendidikan, kata kakak tingkat dosennya cantik dan enerzik lagi," kata Limin, menimpali pembicaraan Alif. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H