"Ayo pendakian kita lanjutkan, tolong tim sapu jagad dampingi Alif, jangan sampai tertinggal," kata Fikar, memberi aba-aba agar pendakian dilanjutkan.
Rombongan pendaki HMPD berangkat menuju Pos Bayangan sekitar seratus meter kalau dihitung dari Area Camp. Karena medannya menaik dan curam, maka waktu tempuh dari Area Camp ke Pos Bayangan sekitar tiga jam untuk pendaki pemula.
Bang Zaen berada di posisi depan bersama tim pemandu yang sudah berpengalaman dalam pendakian.
Kabut mulai pekat, dan udara begitu dingin seperti menghirup salju. Semua pendaki sudah memakai jas  hujan dan jaket tahan air. Setelah melihat termometer ternyata suhunya sekitar sepuluh derajat celcius. Suhu yang begitu dingin membuat pendaki menggigil, menahan kuatnya rasa dingin menelusuf di pori-pori kulit.
"Jangan banyak diam kawan, lakukan sedikit olah raga, biar peredaran darah tetap mengalir dengan lancar," kata  Fikar.
"Tolooong! tolooong! aku terperosok mau jatuh ke jurang, lemparkan tali kemari, aku sudah mulai terperosok turun masuk jurang," teriakan Wahib, minta tolong karena terperosok masuk jurang.
"Sabar-sabar! Ini talinya, tangkap! Â jangan sampai lepas, aku akan turun ke bawah untuk membantu," kata pemandu yang siap untuk turun ke jurang.
 Setelah mendapatkan tali yang di lemparkan ke arah Wahib, oleh pemandu, akhirnya bisa bergabung kembali bersama rombongan.
"perhatian untuk semua pendaki, wajib memegang tali untuk memanjat batu-batu terjal dan licin," kata Fikar.
Pendaki pada merayap menaiki dinding-dinding batu cadas yang besar dan licin. Sedikit demi sedikit melakukan pendakian akhirnya sampai juga ke Pos Bayangan.
Cuaca sangat tidak bersahabat, pendaki mulai merasakan dinginnya udara menusuk-nusuk semua persendian. Alif sudah merasa tidak sanggup untuk melanjutkan pendakian menuju puncak.