Mohon tunggu...
Toto Sugiarto
Toto Sugiarto Mohon Tunggu... Guru - guru

Nama Toto Sugiarto nama pena Ayman S. Hobi olahraga, travelling, dan menulis. kedudukan di Klaten, sehari-hari sebagai pendidik di SMAN 3 Klaten.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Teacher's Rainbow Trail (12)

1 Agustus 2023   15:08 Diperbarui: 31 Januari 2024   13:59 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bab 12. Kabar gembira untuk  program HMPD

Porgram yang digulirkan oleh Bank Dunia, untuk meningkatkan kualitas pendidikaan science di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, yaitu  membuka kerjasama dengan lima Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Membuka program beasiswa untuk  Mahasiswa program diploma tiga, dikenal dengan istilah HMPD (Himpunan Mahasiswa Program Diploma). Setelah selesai kuliah, kemudian ditempatkan di wilayah yang sudah disepakati oleh lima perguruan tinggi, dan secara otomatis menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkup Dinas Pendidikan Nasional sebagai guru.

"Adi, kamu tadi hadir di acara pertemuan mahasiswa HMPD dengan ketua Dekan FMIPA?" tanya Alif.

"Aku kan termasuk salah satu panitia, Alif! yang menyiapkan perlengkapan, ruangan dan pengumuman ke Mahasiswa itukan pengurus HMPD," kata Adi.

"Kamu tadi hadir kan?" tanya Adi.

"Ya iya dong, masa acara sepenting itu tidak hadir! Percuma saja aku berteman dengan mu kawan, sebagai pejabat HMPD," kata Alif, sambil bercanda.

Alif, Adi, dan Muslim adalah Mahasiswa yang termasuk di dalamnya, dengan mengambil jurusan MIPA di program HMPD. Kabar gembira ini menjadi hal yang sangat di syukuri, begitu juga dengan Alif. Setelah mendapatkan informasi tentang beasiswa dan ditindaklanjuti dengan perjanjian kontrak serta sistem yang diterapkan oleh Fakultas yaitu sistem DO (Drop Out). Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan yang ditentukan oleh fakultas, maka akan kena DO.

"Alhamdulillah Ya Allah, hamba sudah diberikan jalan kemudahan untuk bisa kuliah, sehingga hamba terbebas dari biaya kuliah. Sangat berat untuk Abah dan Emih membiayai kuliah, sampai-sampai merelakan sawah dan perhiasan dijual untuk biaya kuliah, terimakasih Yaa Robb. Hanya kepada Engkau hamba menyembah dan hanya kepada Engkau hamba mohon pertolongan, Aamiin!" Lantunan doa Alif atas nikmat yang diberikan.

Alif teringat dengan kampung halaman, terutama dengan Abah dan Emih yang sudah bersusah payah mengusahakan biaya kuliah. Kabar terakhir dari Mas Rahman yang sudah pulang ke kampung,  keadaan abah yang sudah tidak bekerja. Sekarang tidak  buka servis jam karena tempat mangkalnya digusur akibat proyek pelebaran jalan dan pengaspalan. Kondisi keuangan keluarga hanya mengandalkan dari hasil pendapatan Abah selama ini. Mas Rahman yang sekarang menggantikan posisi Abah, mencukupi semua kebutuhan harian keluarga di kampung.

Melihat Alif yang termenung lama tanpa memperhatikan kondisi sekitarnya, Adi merasa heran dengan perubahannya yang drastis.

"Ada apa, Alif?" tanya Adi

"Aku lagi memikirkan keadaan orangtua di kampung. Abahku sudah tidak bekerja, untuk kebutuhan harian mengharapkan kiriman dari Masku yang dari Bekasi, sementara biaya kuliahku sudah di stop semenjak dua bulan yang lalu," kata Alif.

"Kamu sekarangkan sudah dapat beasiswa, walaupun sedikit lumayan bisa nyambung nyawa untuk satu bulan, dan biaya semester juga sudah tidak ada karena program beasiswa, apa lagi yang kamu pikirkan?" kata Adi.

"Ayo sekarang kita keluar, cari makan yang enak, aku traktir kamu!" ajak Adi.

"Tapi ada syaratnya ya, kamu tidak boleh nambah nasi, karena aku pengen ke rumah makan di depan kelurahan yang banyak ngumpul cewek cantiknya, aku lagi ngecengin anak sastra yang ada tai lalatnya di hidung," pinta Adi, sama Alif dengan syarat tertentu.

"Oke Bos, kalau urusan kampung tengah (perut) aku tidak bakalan nolak, lagi pula aku belum makan dari pagi nih," jawab Alif dengan semangat.

Mereka berdua berangkat meninggalkan rumah untuk mengisi perut, dengan tujuan kantin depan kelurahan. Setelah sampai di tempat tujuan Adi berbisik-bisik sama sahabatnya Alif, karena kecengannya juga sedang berada di kantin. Setelah selesai makan dan puas melihat gerak-gerik sang primadona, walaupun hanya sebatas memandang dari kejauhan ini sudah menjadi obat hati untuk memenuhi rasa rindunya, kemudian pulang ke rumah dengan hati yang lega.

Ujian tengah semester sebentar lagi tiba, Alif.  Adi, dan Muslim sudah menyiapkan diri belajar untuk menghadapi ujian. Setelah pulang kuliah, ketiganya langsung pulang menuju RPT dan istirahat, tidur sore. Kebiasaan Mahasiswa di RPT adalah belajar SKS ( Sistem Kebut Semalam), maka di sore hari mereka berusaha tidur, untuk mendapatkan kebugaran ketika malam hari belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun