Tak urung, Haji Murat mengkritik Amat, "Ente aja yang gak perhatian, Am! Makanya lain kali, tanya dulu sebelum beraksi."
Amat nampak tambah lesu mendengar kritikan pedas Haji Murat. Imat jadi makin kasihan melihat sahabatnya itu. "Iya, Pak Haji. Insya Allah lain kali gak salah lagi." Imat membantu meyakinkan Haji Murat.
Haji Murat mengangguk-angguk. Dia berkata lagi, "Sekarang ente bersihin ruangan dalam aja, Am. Lantainya jangan lupa di pel." Imat agak kaget mendengar perintah Haji Murat. Amat apa lagi!
"Ruangan dalam musola, biasanya di pel menjelang Zuhur, Pak Haji." Imat menyampaikan informasi sekaligus berusaha "menyelamatkan" Amat. "Nanti Insya Allah saya bantu Amat." Imat menambahkan agar Haji Murat yakin.
"Oh, ya sudah kalau begitu." Haji Murat menyetujui rencana Imat. "Ente gak usah pasang muka lesu begitu, Am" Haji Murat masih menyempatkan menambah kritik buat Amat. "Nanti dibantuin Imat."
Imat akhirnya tidak bisa menahan diri, "Amat lesu karena tadi sahurnya cuma minum air aja, Pak Haji"
"Oohh, begitu." Haji Murat akhirnya bisa memahami. "Kalau nanti siang ente jadi bersihin ruang dalam musola, sore kita buka bersama di rumah."
Ajakan Haji Murat ini akhirnya berhasil membuat Amat tersenyum.
-o0o-
  Â
Pembiasaan akan membentuk seseorang. Tergantung pada apa yang dibiasakan, maka orang bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk dari sebelumnya.